Mengapa Rasulullah SAW sering Membaca Surat Al Falaq? Ternyata Ini Alasannya
loading...
A
A
A
Surat Al Falaq merupakan salah satu surah dalam Al Quran yang sering dibaca Rasulullah SAW. Surah yang memiliki lima ayat ini kerap dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika hendak tidur dan terkadang juga diselipkan dalam zikir.
Namun, mengapa Rasulullah SAW sering membaca surat Al Falaq ? Alasan mengapa Rasulullah SAW selalu membaca surah ini rupanya berkaitan dengan keutamaan surah itu sendiri.
Dalam riwayat dari Aisyah R.A, ketika bersama Rasulullah SAW, disebutkan jika Rasulullah SAW membaca surat Al Falaq selain Al Ikhlas dan An Nas setiap malam sebelum tidur.
"setiap malam, ketika Rasulullah SAW ingin tidur, beliau merapatkan kedua tangannya dan meniupkan ke arah kedua telapak tangannya itu sambil membaca surat An Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas. Kemudian, Rasulullah menyapukan semua anggota badan mulai dari kepala wajah hingga seluruh bagian tubuh lainnya."
Kegiatan itu dilakukan oleh Rasulullah SAW agar mendapat lindungan Allah SWT. Cara tersebut kemudian dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu ibadah sunnah.
"Tidakkah engkau mengetahui ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini yang belum pernah ada sama sekali sebelumnya? Yaitu, qul a’udzu bi robbil falaq (surah Al-Falaq) dan qul ‘audzu bi robbin naas (surah An-Naas).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 814]
Keistimewaan surat Al Falaq ini dapat membuat setiap muslim terlindung dari jin. Sebagaimana bunyi riwayat berikut :
Artinya : Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad), sampai turun mu’awwidzatan (surah Al-Falaq dan surah An-Naas). Ketika dua surah tersebut turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR. Tirmidzi, ia berkata bahwa haditsnya hasan) [HR. Tirmidzi, no. 2058; Ibnu Majah, no. 3511; dan An-Nasai, 8:271. Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih].
Penjelasan di atas memang tidak hanya untuk surat Al Falaq saja, namun juga bagi surat Al Ikhlas dan An Nas. Meski begitu, ada beberapa riwayat dari Rasulullah SAW yang hanya mengatasnamakan surat Al Falaq saja, seperti dalam riwayat berikut.
“Barangsiapa yang ingin memperoleh penjagaan Allah dari orang yang bermaksud buruk, hendaknya ketika melihat orang itu memohon perlindungan dengan kekuatan Allah Azza wa Jalla dari kekuatan makhluk-Nya, kemudian membaca surat Al-Falaq dan ayat yang difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Nabi-Nya Fain tawallau faqul hasbiyallâhu lâ ilâha illâ Huwa, ‘alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul ‘arsyil ‘azhîm (At-Taubah: 129), niscaya Allah menyelamatkan ia dari tipu daya setiap penipu, makar setiap pemakar, dan kedengkian setiap orang yang dengki.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/717).
Beberapa keutamaan inilah yang menjadi penyebab mengapa Rasulullah SAW sering membaca surat Al Falaq, yang utamanya beliau baca ketika hendak tidur di malam hari.
Namun, mengapa Rasulullah SAW sering membaca surat Al Falaq ? Alasan mengapa Rasulullah SAW selalu membaca surah ini rupanya berkaitan dengan keutamaan surah itu sendiri.
Dalam riwayat dari Aisyah R.A, ketika bersama Rasulullah SAW, disebutkan jika Rasulullah SAW membaca surat Al Falaq selain Al Ikhlas dan An Nas setiap malam sebelum tidur.
"setiap malam, ketika Rasulullah SAW ingin tidur, beliau merapatkan kedua tangannya dan meniupkan ke arah kedua telapak tangannya itu sambil membaca surat An Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas. Kemudian, Rasulullah menyapukan semua anggota badan mulai dari kepala wajah hingga seluruh bagian tubuh lainnya."
Kegiatan itu dilakukan oleh Rasulullah SAW agar mendapat lindungan Allah SWT. Cara tersebut kemudian dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu ibadah sunnah.
Surat Al Falaq Termasuk Surat Istimewa
Dalam sebuah riwayat dari Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda :"Tidakkah engkau mengetahui ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini yang belum pernah ada sama sekali sebelumnya? Yaitu, qul a’udzu bi robbil falaq (surah Al-Falaq) dan qul ‘audzu bi robbin naas (surah An-Naas).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 814]
Keistimewaan surat Al Falaq ini dapat membuat setiap muslim terlindung dari jin. Sebagaimana bunyi riwayat berikut :
وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ – يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ ، وَعَيْنِ الإنْسَانِ ، حَتَّى نَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ ، فَلَمَّا نَزَلَتَا ، أخَذَبِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ ))
Artinya : Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad), sampai turun mu’awwidzatan (surah Al-Falaq dan surah An-Naas). Ketika dua surah tersebut turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR. Tirmidzi, ia berkata bahwa haditsnya hasan) [HR. Tirmidzi, no. 2058; Ibnu Majah, no. 3511; dan An-Nasai, 8:271. Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih].
Penjelasan di atas memang tidak hanya untuk surat Al Falaq saja, namun juga bagi surat Al Ikhlas dan An Nas. Meski begitu, ada beberapa riwayat dari Rasulullah SAW yang hanya mengatasnamakan surat Al Falaq saja, seperti dalam riwayat berikut.
“Barangsiapa yang ingin memperoleh penjagaan Allah dari orang yang bermaksud buruk, hendaknya ketika melihat orang itu memohon perlindungan dengan kekuatan Allah Azza wa Jalla dari kekuatan makhluk-Nya, kemudian membaca surat Al-Falaq dan ayat yang difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Nabi-Nya Fain tawallau faqul hasbiyallâhu lâ ilâha illâ Huwa, ‘alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul ‘arsyil ‘azhîm (At-Taubah: 129), niscaya Allah menyelamatkan ia dari tipu daya setiap penipu, makar setiap pemakar, dan kedengkian setiap orang yang dengki.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/717).
Beberapa keutamaan inilah yang menjadi penyebab mengapa Rasulullah SAW sering membaca surat Al Falaq, yang utamanya beliau baca ketika hendak tidur di malam hari.
(wid)