Hukum Tajwid Surat Muhammad Ayat 1-4 Beserta Penjelasan

Minggu, 06 Oktober 2024 - 07:31 WIB
loading...
Hukum Tajwid Surat Muhammad...
Surat Muhammad adalah surat ke-47 dalam kitab suci Al-Quran. Terdiri atas 38 ayat, surat ini termasuk golongan surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah Surat Al Hadid. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hukum tajwid Surat Muhammad ayat 1-4 penting dipelajari kaum muslim. Bukan hanya sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya.

Surat Muhammad adalah surat ke-47 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 38 ayat, surat ini termasuk golongan surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah Surat Al Hadid.

Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat Muhammad ayat 1-4 beserta penjelasannya. Simak ya!

Surat Muhammad Ayat 1-4

اَلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَصَدُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اَضَلَّ اَعۡمَالَهُمۡ


"Allaziina kafaruu wa sadduu'an sabiilil laahi adalla a'maalahum"

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاٰمَنُوۡا بِمَا نُزِّلَ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ الۡحَقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡ‌ۙ كَفَّرَ عَنۡهُمۡ سَيِّاٰتِهِمۡ وَاَصۡلَحَ بَالَهُمۡ


“Wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati wa aamanuu bimaa nuzzila 'alaa Muhammadinw-wa huwal haqqu mir Rabbihim kaffara 'anhum saiyiaatihim wa aslaha baalahum”

ذٰ لِكَ بِاَنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا اتَّبَعُوا الۡبَاطِلَ وَاَنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّبَعُوا الۡحَقَّ مِنۡ رَّبِّهِمۡ‌ؕ كَذٰلِكَ يَضۡرِبُ اللّٰهُ لِلنَّاسِ اَمۡثَالَهُمۡ


“Zaalika bi annal laziina kafarut taba'ul baatila wa annal laziina aamanut taba'ul haqqa mir Rabbihim; kazaalika yadribul laahu linnaasi amsaalahum”

فَاِذَا لَقِيۡتُمُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا فَضَرۡبَ الرِّقَابِ ؕ حَتّٰٓى اِذَاۤ اَثۡخَنۡتُمُوۡهُمۡ فَشُدُّوۡا الۡوَثَاقَ ۙ فَاِمَّا مَنًّۢا بَعۡدُ وَاِمَّا فِدَآءً حَتّٰى تَضَعَ الۡحَـرۡبُ اَوۡزَارَهَا ۛۚ  ذٰ لِكَ ‌ۛؕ وَلَوۡ يَشَآءُ اللّٰهُ لَانْـتَصَرَ مِنۡهُمۡ  وَلٰـكِنۡ لِّيَبۡلُوَا۟ بَعۡضَكُمۡ بِبَعۡضٍ‌ؕ وَالَّذِيۡنَ قُتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ فَلَنۡ يُّضِلَّ اَعۡمَالَهُمۡ


“Fa iza laqitumul-lazina kafaru fadarbar-riqab(i), hatta iza askhantumuhum fa syuddul-wasaq(a), fa'imma mannam ba'du wa imma fida'an hatta tada'al-harbu auzaraha - zalika - wa lau yasya'ullahu lantasara minhum wa lakil liyabluwa ba'dakum biba'd(in), wal-lazina qutilu fi sabilillahi falay yudilla a'malahum”

Hukum Tajwid Surat Muhammad Ayat 1

اَلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَصَدُّوۡا
(Allaziina kafaruu wa sadduu)

Bacaan di atas memiliki 2 mad thobi’i. Alasan pertama karena terdapat ya sukun setelah harakat kasrah.

Sementara yang kedua karena ada wawu sukun didahului harakat dhommah. Cara bacanya sama-sama panjang 2 harakat.

عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ
(an sabiilil laahi)

Hukum tajwid pertama ada ikhfa haqiqi. Alasannya karena terdapat nun sukun bertemu huruf sin.

Kemudian, huruf Lam Jalalah dibaca tarqiq atau tipis. Alasannya karena huruf lam didahului harakat kasrah.

اَضَلَّ اَعۡمَالَهُمۡ
(adalla a'maalahum)

Bacaan di atas memiliki hukum tajwid mad thobi'i. Alasannya karena ada alif mati sesudah harakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Hukum Tajwid Surat Muhammad Ayat 2

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا
(Wallaziina aamanuu)

Kalimat di atas punya 2 mad thobi’i. Pertama karena terdapat ya sukun didahului kasrah, lalu kedua karena wawu sukun didahului harakat dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.

Kemudian, ada mad badal. Alasannya terdapat hamzah bertemu huruf mad dalam 1 kata. Panjangnya dibaca 1 alif.

وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
(wa 'amilus saalihaati)

Pertama, ada alif lam syamsiyah karena alif lam bertemu huruf shad. Pengucapan bunyi huruf lam tidak tampak.

Lalu, ada mad thobi'i. Alasannya ada fathah berdiri di atas huruf shad dan lam. Dibaca panjang 2 harakat.

وَاٰ مَنُوْا بِمَا نُزِّلَ
(wa aamanuu bimaa nuzzila)

Hukum tajwid pertama mad badal, sebab ada hamzah bertemu huruf mad dalam 1 kata (alif fathah berdiri).

Lalu, mad thobi’i karena wawu sukun didahului dhommah dan huruf alif mati setelah fathah.

عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ
('alaa Muhammadinw-wa huwa)

Pertama,terdapat mad thobi'i. Alasannya ada fathah berdiri di atas huruf lam. Dibaca panjang 2 harakat.

Kemudian, ada idgham bighunnah. Sebab terdapat tanwin kasrah menghadapi huruf wawu. Dibaca dengung.

كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَ صْلَحَ بَا لَهُمْ
(kaffara 'anhum saiyiaatihim wa aslaha baalahum)

Pertama, ada ra yang dibaca tafkhim karena berharakat fathah. Dibacanya tebal.

Kemudian, Izhar halqi karena ada nun sukun bertemu huruf Ha.

Ada lagi, Izhar syafawi karena terdapat mim sukun menghadapi huruf sin dan wawu.

Hukum Tajwid Surat Muhammad Ayat 3

ذٰلِكَ بِاَ نَّ الَّذِيْنَ
(Zaalika bi annal laziina)

Hukum tajwid pertama mad thobi'i. Alasannya ada fathah berdiri di atas huruf dzal dan huruf ya sukun setelah kasrah. Dibaca panjang 2 harakat.

Ada juga Ghunnah, sebab terdapat huruf nun ditasydid. Bacanya didengungkan.

كَفَرُوْا اتَّبَعُوا الْبَا طِلَ
(kafarut taba'ul baatila)

Ada alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ba.

Kemudian, mad thobi’i karena ada alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

وَاَ نَّ الَّذِيْنَ
(wa annal laziina )

Pertama, ada Ghunnah karena terdapat huruf nun ditasydid. Lalu, mad thobi’i karena ada ya sukun setelah kasrah.

مِنْ رَّبِّهِمْ
 (mir Rabbihim)

Hukum tajwid pertama idgham bilaghunnah. Alasannya ada nun sukun bertemu huruf ra.

Kemudian, ada juga ra tafkhim karena huruf ra berharakat fathah. Dibaca tebal.

كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ
(kazaalika yadribul laahu)

Pertama, mad thobi'i karena ada fathah berdiri di atas huruf dzal. Dibaca panjang 2 harakat.

Lalu, Lam Jalalah dibaca tafkhim karena didahului harakat dhommah. Sementara huruf ra dibaca tarqiq (tipis) karena berharakat kasrah.

لِلنَّا سِ اَمْثَا لَهُمْ
(linnaasi amsaalahum)

Mad thobi’i karena ada huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Lalu, Izhar syafawi karena mim mati bertemu huruf tsa. Huruf mim dibaca dengan jelas (tidak dengung).

Hukum Tajwid Surat Muhammad Ayat 4


فَاِ ذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
(Fa iza laqitumul-lazina kafaru)

Hukum tajwidnya mad thabi’i. Alasannya karena terdapat huruf alif mati setelah fathah, ya sukun setelah kasrah dan wawu sukun setelah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.

حَتّٰۤى اِذَاۤ اَثْخَنْتُمُوْ
(hatta iza askhantumu)

Pertama, mad jaiz munfashil karena ada mad thobi'i bertemu hamzah pada lain kata. Dibaca panjang 2-5 harakat.

Kemudian, ikhfa haqiqi karena nun sukun menghadapi huruf ta. Lalu, ada juga mad thabi’i karena wawu sukun didahului dhommah.

هُمْ فَشُدُّوا الْوَثَا قَ 
(hum fa syuddul-wasaqqa)

Hukum tajwid pertama Izhar syafawi karena ada mim sukun bertemu huruf fa.

Lalu, ada alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf wawu.

فَاِ مَّا مَنًّاۢ بَعْدُ
( fa'imma mannam ba'du)

Hukum tajwid pertama Ghunnah, karena ada mim dan nun ditasydid. Dibacanya dengung.

Kemudian, ada mad thobi’i karena terdapat huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Lalu, Iqlab karena tanwin fathah menghadapi huruf Ba.

وَاِ مَّا فِدَآءً حَتّٰى
(wa imma fida'an hatta)

Pertama, Ghunnah karena ada huruf mim ditasydid. Lalu, mad thobi’i karena terdapat alif mati setelah fathah dan fathah berdiri di atas huruf Ta.

Kemudian, mad wajib muttashil karena mad thobi’i bertemu huruf hamzah dalam 1 kata. Terakhir, ada dzhar halqi karena tanwin fathah bertemu huruf ha.

وَلَوْ يَشَآءُ اللّٰهُ
(wa lau yasya'ullahu)

Hukum tajwid pertama harf lin, sebab ada huruf wawu mati setelah fathah.

Kemudian, mad wajib muttashil karena ada mad thobi’i bertemu huruf hamzah dalam 1 kata.

مِنْهُمْ وَلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَاۡ
(minhum wa lakil liyabluwa)

Hukum tajwid pertama Izhar halqi, karena ada nun sukun bertemu huruf Ha. Lalu, Izhar syafawi karena mim mati menghadapi huruf wawu.

Kemudian, ada lagi mad thobi'i karena ada fathah berdiri di atas huruf lam. Dibaca panjang 2 harakat.

Lanjut,ada idgham bilaghunnah karena nun mati bertemu huruf lam. Terakhir, terdapat qolqolah sughra karena ada huruf qolqolah yaitu Ba dengan sukun asli.

فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
( fi sabilillahi)

Ada hukum tajwid mad thobi’i, karena ada huruf ya sukun setelah kasrah. Dibaca panjang 2 harakat.

فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَا لَهُمْ
(falay yudilla a'malahum)

Hukum tajwidnya idgham bigunnah, sebab nun mati bertemu huruf ya. Lalu, mad thobi’i karena terdapat huruf alif mati setelah fathah.

Demikian ulasan mengenai hukum tajwid Surat Muhammad ayat 1-4. Semoga bermanfaat.



Wallahu a’lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)