10 Ayat Al-Qur'an tentang Perjuangan Nabi Adam, Pelajaran Hidup Ketabahan di Tengah Cobaan
loading...
A
A
A
Perjalanan hidup Nabi Adam alaihissalam dalam Al-Qur'an menggambarkan serangkaian ujian dan pelajaran berharga tentang ketabahan, kesabaran, dan pengampunan. Sebagai manusia pertama, beliau menghadapi godaan besar dan menerima hukuman yang membawa pelajaran bagi umat manusia.
Dalam ayat-ayat Al Qur'an yang membahas perjuangan Nabi Adam ini, kita menemukan inspirasi untuk menghadapi cobaan hidup dan kembali kepada Allah dengan penuh ketulusan.
Artikel ini akan mengulas 10 ayat Al-Qur'an yang mengisahkan ketabahan Nabi Adam, mengajarkan pelajaran hidup yang relevan untuk kita semua.
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya".”
Dalam ayat tersebut, diceritakan bahwa Nabi Adam terpilih sebagai khalifah di muka bumi. Keputusan tersebut dipertanyakan oleh para malaikat dimana Allah SWT menjawab, “Sesungguhnya aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”.
Artinya :
“Dan Ia telah mengajarkan Nabi Adam, akan segala nama benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya kepada malaikat lalu Ia berfirman: "Terangkanlah kepadaKu nama benda-benda ini semuanya jika kamu golongan yang benar".
Ayat surah tersebut menjelaskan bagaimana Allah SWT memberikan mengajarkan ilmu kepada Nabi Adam, menjadikan Nabi Adam sebagai makhluk yang memiliki pengetahuan lebih dibandingkan para malaikat.
Artinya :
“Dan kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggalah engkau dan isterimu dalam syurga, dan makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa sahaja kamu berdua sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini; (jika kamu menghampirinya) maka akan menjadilah kamu dari golongan orang-orang yang zalim". “
Ayat ke-35 Al-Baqarah menjelaskan bahwa Nabi Adam memiliki kebebasan untuk tinggal di surga bersama istrinya dengan satu larangan. Menjauhi pohon yang ditunjukan oleh Allah SWT sebagai ujian ketaatan Nabi Adam kepada Allah SWT.
Artinya :
“Setelah itu maka Syaitan menggelincirkan mereka berdua dari syurga itu dan menyebabkan mereka dikeluarkan dari nikmat yang mereka telah berada di dalamnya dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebahagian dari kamu menjadi musuh kepada sebahagian yang lain dan bagi kamu semua disediakan tempat kediaman di bumi, serta mendapat kesenangan hingga ke suatu masa (mati)".”
Ayat ini menjelaskan bagaimana Syaitan menggoda Nabi Adam dengan istrinya, Hawa, untuk melarang larangan Allah SWT dan berhasil. Alhasil dari godaan Syaitan, Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi.
Artinya :
“Kemudian Nabi Adam menerima dari Tuhannya beberapa kalimah (kata-kata pengakuan taubat yang diamalkannya), lalu Allah menerima taubatnya; sesungguhnya Allah, Dia lah yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani.”
Ayat selanjutnya menjelaskan setelah Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena telah melanggar larangan Allah SWT. Beliau meminta pengampunan kepada Allah SWT karena Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Mengasihani.
Artinya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu, lalu Kami membentuk rupa kamu, kemudian Kami berfirman kepada malaikat-malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", lalu mereka sujud melainkan Iblis, ia tidaklah termasuk dalam golongan yang sujud.”
Ayat tersebut mengisahkan bagaimana para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai penghormatan, tetapi Syaitan menolak perintah tersebut yang mengakibatkan Syaitan untuk tinggal di neraka.
Artinya :
“Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari Syurga itu, bersama-sama, dalam keadaan setengah kamu menjadi musuh bagi setengahnya yang lain; kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dariKu, maka sesiapa yang mengikut petunjukKu itu nescaya ia tidak akan sesat dan ia pula tidak akan menderita azab sengsara.”
Ayat 20 dalam Surah Taha menjelaskan bagaimana Nabi Adam dengan keturunannya untuk tetap taat mengikuti perintah Allah SWT untuk memperoleh keselamatan, walaupun Nabi Adam serta keturunannya akan menghadapi banyak tantangan yang datang.
Artinya :
“Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka kisah (mengenai) dua orang anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan sebenarnya, iaitu ketika mereka berdua mempersembahkan satu persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada Allah). Lalu diterima korban salah seorang di antaranya (Habil), dan tidak diterima (korban) dari yang lain (Qabil). Berkata (Qabil):" Sesungguhnya aku akan membunuhmu!". (Habil) menjawab: "Hanyasanya Allah menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa;”
Ayat dalam surah Al-Maidah ini menjelaskan salah satu ujian bagi Nabi Adam yaitu menghadapi perseteruan antara Habil dan Qabil dimana dapat diambil sebagai ujian moral dan pelajaran tentang ketaatan kepada Allah.
Artinya :
“Maka, Kami berfirman: "Wahai Adam sesungguhnya Iblis ini musuh bagimu dan bagi isterimu; oleh itu, janganlah ia menyebabkan kamu berdua keluar dari Syurga, kerana dengan yang demikian engkau (dan isterimu) akan menderita.”
Ayat tersebut menjadi peringatan Allah SWT kepada Nabi Adam agar berhati-hati terhadap godaan Iblis. Meskipun pada akhirnya Nabi Adam tergoda, ini menjadi pelajaran bagi manusia tentang pentingnya kewaspadaan terhadap tipu daya setan.
Artinya :
“Allah berfirman lagi: "Di bumi itu kamu hidup dan situ juga kamu mati, dan daripadanya pula kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat)".”
Ayat ke-25 dari surah Al-A’raf ini merupakan firman Allah kepada Nabi Adam dan keturunannya setelah diturunkan ke bumi, bahwa bumi adalah tempat hidup mereka hingga hari kebangkitan, mengisyaratkan bahwa kehidupan di bumi adalah ujian menuju kehidupan akhirat.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Inilah Kisah Nabi Adam AS Dikeluarkan dari Surga dalam Surat Al Baqarah Ayat 31-40
Dalam ayat-ayat Al Qur'an yang membahas perjuangan Nabi Adam ini, kita menemukan inspirasi untuk menghadapi cobaan hidup dan kembali kepada Allah dengan penuh ketulusan.
Artikel ini akan mengulas 10 ayat Al-Qur'an yang mengisahkan ketabahan Nabi Adam, mengajarkan pelajaran hidup yang relevan untuk kita semua.
10 Ayat Al-Qur’an tentang Perjuangan Nabi Adam
1) Surat Al-Baqarah (2:30)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya".”
Dalam ayat tersebut, diceritakan bahwa Nabi Adam terpilih sebagai khalifah di muka bumi. Keputusan tersebut dipertanyakan oleh para malaikat dimana Allah SWT menjawab, “Sesungguhnya aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”.
2) Surat Al-Baqarah (2:31)
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَـٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ
Artinya :
“Dan Ia telah mengajarkan Nabi Adam, akan segala nama benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya kepada malaikat lalu Ia berfirman: "Terangkanlah kepadaKu nama benda-benda ini semuanya jika kamu golongan yang benar".
Ayat surah tersebut menjelaskan bagaimana Allah SWT memberikan mengajarkan ilmu kepada Nabi Adam, menjadikan Nabi Adam sebagai makhluk yang memiliki pengetahuan lebih dibandingkan para malaikat.
3) Surat Al-Baqarah (2:35)
وَقُلْنَا يَـٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Artinya :
“Dan kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggalah engkau dan isterimu dalam syurga, dan makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa sahaja kamu berdua sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini; (jika kamu menghampirinya) maka akan menjadilah kamu dari golongan orang-orang yang zalim". “
Ayat ke-35 Al-Baqarah menjelaskan bahwa Nabi Adam memiliki kebebasan untuk tinggal di surga bersama istrinya dengan satu larangan. Menjauhi pohon yang ditunjukan oleh Allah SWT sebagai ujian ketaatan Nabi Adam kepada Allah SWT.
4) Surat Al-Baqarah (2:36)
فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيْطَـٰنُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۭ ۖ وَلَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّۭ وَمَتَـٰعٌ إِلَىٰ حِينٍۢ
Artinya :
“Setelah itu maka Syaitan menggelincirkan mereka berdua dari syurga itu dan menyebabkan mereka dikeluarkan dari nikmat yang mereka telah berada di dalamnya dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebahagian dari kamu menjadi musuh kepada sebahagian yang lain dan bagi kamu semua disediakan tempat kediaman di bumi, serta mendapat kesenangan hingga ke suatu masa (mati)".”
Ayat ini menjelaskan bagaimana Syaitan menggoda Nabi Adam dengan istrinya, Hawa, untuk melarang larangan Allah SWT dan berhasil. Alhasil dari godaan Syaitan, Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi.
5) Surat Al-Baqarah (2:37)
فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَـٰتٍۢ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya :
“Kemudian Nabi Adam menerima dari Tuhannya beberapa kalimah (kata-kata pengakuan taubat yang diamalkannya), lalu Allah menerima taubatnya; sesungguhnya Allah, Dia lah yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani.”
Ayat selanjutnya menjelaskan setelah Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena telah melanggar larangan Allah SWT. Beliau meminta pengampunan kepada Allah SWT karena Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Mengasihani.
6) Surat Al-A’raf (7:11)
وَلَقَدْ خَلَقْنَـٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَـٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ لَمْ يَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ
Artinya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu, lalu Kami membentuk rupa kamu, kemudian Kami berfirman kepada malaikat-malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", lalu mereka sujud melainkan Iblis, ia tidaklah termasuk dalam golongan yang sujud.”
Ayat tersebut mengisahkan bagaimana para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai penghormatan, tetapi Syaitan menolak perintah tersebut yang mengakibatkan Syaitan untuk tinggal di neraka.
7) Surat Thaha (20:123)
قَالَ ٱهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًۢا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۭ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًۭى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
Artinya :
“Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari Syurga itu, bersama-sama, dalam keadaan setengah kamu menjadi musuh bagi setengahnya yang lain; kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dariKu, maka sesiapa yang mengikut petunjukKu itu nescaya ia tidak akan sesat dan ia pula tidak akan menderita azab sengsara.”
Ayat 20 dalam Surah Taha menjelaskan bagaimana Nabi Adam dengan keturunannya untuk tetap taat mengikuti perintah Allah SWT untuk memperoleh keselamatan, walaupun Nabi Adam serta keturunannya akan menghadapi banyak tantangan yang datang.
8)Surat Al-Maidah (5:27)
۞ وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًۭا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْـَٔاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya :
“Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka kisah (mengenai) dua orang anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan sebenarnya, iaitu ketika mereka berdua mempersembahkan satu persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada Allah). Lalu diterima korban salah seorang di antaranya (Habil), dan tidak diterima (korban) dari yang lain (Qabil). Berkata (Qabil):" Sesungguhnya aku akan membunuhmu!". (Habil) menjawab: "Hanyasanya Allah menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa;”
Ayat dalam surah Al-Maidah ini menjelaskan salah satu ujian bagi Nabi Adam yaitu menghadapi perseteruan antara Habil dan Qabil dimana dapat diambil sebagai ujian moral dan pelajaran tentang ketaatan kepada Allah.
9) Surah Thaha (20:117)
فَقُلْنَا يَـٰٓـَٔادَمُ إِنَّ هَـٰذَا عَدُوٌّۭ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰٓ
Artinya :
“Maka, Kami berfirman: "Wahai Adam sesungguhnya Iblis ini musuh bagimu dan bagi isterimu; oleh itu, janganlah ia menyebabkan kamu berdua keluar dari Syurga, kerana dengan yang demikian engkau (dan isterimu) akan menderita.”
Ayat tersebut menjadi peringatan Allah SWT kepada Nabi Adam agar berhati-hati terhadap godaan Iblis. Meskipun pada akhirnya Nabi Adam tergoda, ini menjadi pelajaran bagi manusia tentang pentingnya kewaspadaan terhadap tipu daya setan.
10) Surat Al-A’raf (7:25)
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
Artinya :
“Allah berfirman lagi: "Di bumi itu kamu hidup dan situ juga kamu mati, dan daripadanya pula kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat)".”
Ayat ke-25 dari surah Al-A’raf ini merupakan firman Allah kepada Nabi Adam dan keturunannya setelah diturunkan ke bumi, bahwa bumi adalah tempat hidup mereka hingga hari kebangkitan, mengisyaratkan bahwa kehidupan di bumi adalah ujian menuju kehidupan akhirat.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Inilah Kisah Nabi Adam AS Dikeluarkan dari Surga dalam Surat Al Baqarah Ayat 31-40
(wid)