Sejarah Singkat Kakbah : Pusat Agama dan Budaya yang Konstruksinya Diciptakan Nabi Adam as
loading...
A
A
A
Mengenal sejarah singkat tentang Kakbah menarik untuk disimak. Jauh sebelum menjadi pusat kiblat umat Islam, Kakbah ternyata dibangun sejak era Nabi Adam alaihissalam . Bahkan Rasul pertama inilah yang membangun konstruksinya.
Dikutip dari tulisan Samir Mahmoud, dari Cambridge Muslim College yang dilansir Middle East Eye (MEE), dijelaskan bahwa setelah Adam diusir dari surga , yang paling dia rindukan adalah menyaksikan para malaikat mengelilingi "Bait al Mamur", replika persis Kakbah yang diyakini ada di surga.
"Tuhan kemudian meminta Adam untuk membangun Kakbah di titik yang tepat di bumi yang terletak di bawah versi surgawi," ujar Samir Mahmoud.
Terkait Bait al Mamur, disebutkan dalam sebuah hadis Sahih al-Bukhari yang berbunyi:
Dari Malik bin Sha'sha'ah ra berkata, Nabi SAW bersabda:
"Kemudian aku menemui Ibrahim 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata; 'Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi'. Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur.
Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab; "Ini adalah Al-Baitul Ma'mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan salat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi salat) tidak ada satupun dari mereka yang kembali".
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran)". Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab; "Adapun Bathinan berada di surga sedangkan Zhahiran adalah an-Nil dan al-Furat (dua nama sungai di surga).
Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi dalam buku "Isra' Mi'raj" menjelaskan bahwa Imam Bukhari juga meriwayatkan melalui jalur sanad Sa'id ibn Abu Arubah bahwa Rasulullah menceritakan Baitul Ma'mur adalah masjid yang berada di langit, sejajar dengan Kakbah. Jika di Kakbah, ada orang-orang yang bersujud menghadap ke arahnya maka di langit ada tujuh puluh ribu malaikat memasuki Baitul Ma'mur setiap harinya dan bersujud pula.
Jika mereka telah keluar dari Baitul Ma'mur maka mereka tidak akan kembali lagi ke Baitul Ma'mur. Ini menjelaskan jumlah malaikat tidak terhitung. Dan setiap hari ada 70 ribu malaikat yang baru tercipta.
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad pada abad keenam Masehi, Makkah dan struktur kubus kuno, yang dikenal sebagai Kakbah, adalah tempat ziarah bagi suku Badui.
Kala itu, Kakbah menyimpan berhala yang mewakili sejumlah dewa, merupakan bagian dari tradisi pagan politeistik. Nabi Muhammad SAW percaya ini adalah pelanggaran terhadap iman monoteistik asli yang didirikan oleh Nabi Ibrahim .
Dikutip dari tulisan Samir Mahmoud, dari Cambridge Muslim College yang dilansir Middle East Eye (MEE), dijelaskan bahwa setelah Adam diusir dari surga , yang paling dia rindukan adalah menyaksikan para malaikat mengelilingi "Bait al Mamur", replika persis Kakbah yang diyakini ada di surga.
"Tuhan kemudian meminta Adam untuk membangun Kakbah di titik yang tepat di bumi yang terletak di bawah versi surgawi," ujar Samir Mahmoud.
Terkait Bait al Mamur, disebutkan dalam sebuah hadis Sahih al-Bukhari yang berbunyi:
عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنْ ابْنٍ وَنَبِيٍّ فَرُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلَالُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الْفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ أَمَّا الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ النِّيلُ وَالْفُرَاتُ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنْ ابْنٍ وَنَبِيٍّ فَرُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلَالُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الْفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ أَمَّا الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ النِّيلُ وَالْفُرَاتُ
Dari Malik bin Sha'sha'ah ra berkata, Nabi SAW bersabda:
"Kemudian aku menemui Ibrahim 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata; 'Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi'. Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur.
Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab; "Ini adalah Al-Baitul Ma'mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan salat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi salat) tidak ada satupun dari mereka yang kembali".
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran)". Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab; "Adapun Bathinan berada di surga sedangkan Zhahiran adalah an-Nil dan al-Furat (dua nama sungai di surga).
Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi dalam buku "Isra' Mi'raj" menjelaskan bahwa Imam Bukhari juga meriwayatkan melalui jalur sanad Sa'id ibn Abu Arubah bahwa Rasulullah menceritakan Baitul Ma'mur adalah masjid yang berada di langit, sejajar dengan Kakbah. Jika di Kakbah, ada orang-orang yang bersujud menghadap ke arahnya maka di langit ada tujuh puluh ribu malaikat memasuki Baitul Ma'mur setiap harinya dan bersujud pula.
Jika mereka telah keluar dari Baitul Ma'mur maka mereka tidak akan kembali lagi ke Baitul Ma'mur. Ini menjelaskan jumlah malaikat tidak terhitung. Dan setiap hari ada 70 ribu malaikat yang baru tercipta.
Pusat Agama dan Budaya
Kakbah terletak di wilayah Hijaz yang sekarang menjadi Arab Saudi. Sejak dulu kala, jauh sebelum Islam datang, Makkah telah menjadi pusat agama dan budaya bagi masyarakat Arab.Sebelum kelahiran Nabi Muhammad pada abad keenam Masehi, Makkah dan struktur kubus kuno, yang dikenal sebagai Kakbah, adalah tempat ziarah bagi suku Badui.
Kala itu, Kakbah menyimpan berhala yang mewakili sejumlah dewa, merupakan bagian dari tradisi pagan politeistik. Nabi Muhammad SAW percaya ini adalah pelanggaran terhadap iman monoteistik asli yang didirikan oleh Nabi Ibrahim .
(wid)