Arti Surat Yasin Ayat 20-27 Beserta Keutamaan dan Waktu Terbaik Membacanya
loading...
A
A
A
Arti Surat Yasin ayat 20-27 beserta keutamaan dan waktu terbaik membacanya ini penting diketahui kaum muslim. Surat Yasin dianggap seperti jantungnya kitab suci Al-Qur'an. Sehingga memiliki keutamaan jika sering dibaca.
Dalam Al-Qur'an, Yasin adalah surat ke-36. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat. Dikutip dari buku Surat-Surat Munjiyat, Zamani (2013), di antara banyak surat dalam al-Qur’an, terutama yang tergolong panjang, surat Yasin bisa dikatakan sebagai surat yang paling masyhur dan lazim dibaca masyarakat kita. Bahkan setiap malam Jumat, surat Yasin dibaca bersama dan dirangkai dengan bacaan-bacaan tahlil .
Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin(a)
Artinya : Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
Ittabi'uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a)
Artinya :Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Wa maa liya laa a'budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja'uun(a)
Artinya : Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii 'annii syafaa 'atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i)
Artinya : Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in)
Artinya : Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.
Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i)
Artinya : Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)
Artinya : Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)
Artinya: Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan.
Menurut Tafsir Ath-Thabari, surat Yasin ayat 20-27 menceritakan kisah Habib bin Mari. Penafsiran Ath-Thabari mengenai surat Yasin ayat 20-27 menjelaskan tentang suatu kisah dakwah yang isinya terdapat beberapa aktor yaitu para utusan Allah, pemuda, dan suatu kaum.
Para utusan tersebut ditugaskan untuk mengajak kaumnya beriman kepada Allah. Adapun seorang pemuda tersebut dijelaskan mempunyai nama Habib bin Mari, akan tetapi kebanyakan literatur lain menyebutkan bahwa namanya Habib An Najjar.
Dalam Al-Qur’an, nama Habib An-Najjar tidak disebutkan secara langsung seperti contoh kisah Nabi Yunus , Nabi Yusuf dan sebagainya, tetapi penyebutan nama Habib An Najjar menggunakan isyarat kata “rojulun”.
Al-Jazairi menjelaskan bahwa Habib An-Najjar merupakan seorang laki-laki tua yang beriman serta mengesakan Allah dalam beribadah, dan tinggal di ujung kota ia datang bergegas, lalu memerintahkan penduduk Anthakia untuk beriman dan melarang mereka melakukan kekufuran.
Kemudian dengan lantang ia menyatakan keimanannya, sehingga ia pun ditendangi dan diinjak-injak oleh penduduk negeri itu.
Ia berperan sebagai orang yang mengajak kaum tersebut untuk mengikuti para utusan. Namun kaum tersebut membangkang. Oleh sebab itu mereka diadzab.
Pesan moral yang didapatkan dari kisah Habib Bin Mari yaitu berdakwah harus ikhlas, berserah diri hanya kepada Allah dan rela menerima kesulitan bahkan syahid dalam berdakwah.
Di dalam kitab Musnad Ad-Darami dari hadits Atha, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Yasin pada pertengahan hari, Allah akan mengabulkan kebutuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan,"Barangsiapa membaca surat Yasin pada permulaan hari, kebahagiaannya tidak akan dihilangkan sampai datangnya waktu malam, dan barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam, juga demikian sampai datangnya waktu pagi."
Dari Abi Daud, "Barangsiapa membaca surat Yasin dan surat Ash-Shoofaat pada malam Jumat, Allah akan mengabulkan permintaannya."
Diriwayatkan Ad-Darimi dari Atha bin Abi Rabah, "Barangsiapa yang membaca Yasin pada pertengahan hari, hajatnya akan dikabulkan."
Dari Ibnu Abas, "Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada pagi hari, ia akan diberi kemudahan dalam menjalani harinya sampai datang waktu petang, dan barangsiapa membacanya pertengahan malam, ia akan diberi kemudahan dalam menjalani malamnya sampai datang waktu pagi."
Wallahu A'lam
Dalam Al-Qur'an, Yasin adalah surat ke-36. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat. Dikutip dari buku Surat-Surat Munjiyat, Zamani (2013), di antara banyak surat dalam al-Qur’an, terutama yang tergolong panjang, surat Yasin bisa dikatakan sebagai surat yang paling masyhur dan lazim dibaca masyarakat kita. Bahkan setiap malam Jumat, surat Yasin dibaca bersama dan dirangkai dengan bacaan-bacaan tahlil .
Arti dan Bacaan Surat Yasin ayat 20-27:
وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin(a)
Artinya : Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Ittabi'uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a)
Artinya :Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَمَا لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Wa maa liya laa a'budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja'uun(a)
Artinya : Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
أَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَٰنُ بِضُرٍّ لَا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنْقِذُونِ
A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii 'annii syafaa 'atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i)
Artinya : Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in)
Artinya : Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.
قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ
Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i)
Artinya : Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)
Artinya : Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
بِمَا غَفَرَلِىۡ رَبِّىۡ وَجَعَلَنِىۡ مِنَ الۡمُكۡرَمِيۡنَ
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)
Artinya: Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan.
Keutamaan Surat Yasin ayat 20-27
Keutamaan Surat Yasin ayat 20-27 memberitahukan kepada kita tentang kisah-kisah umat terdahulu. Kisah mempunyai kedudukan yang penting karena berfungsi sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia.Menurut Tafsir Ath-Thabari, surat Yasin ayat 20-27 menceritakan kisah Habib bin Mari. Penafsiran Ath-Thabari mengenai surat Yasin ayat 20-27 menjelaskan tentang suatu kisah dakwah yang isinya terdapat beberapa aktor yaitu para utusan Allah, pemuda, dan suatu kaum.
Para utusan tersebut ditugaskan untuk mengajak kaumnya beriman kepada Allah. Adapun seorang pemuda tersebut dijelaskan mempunyai nama Habib bin Mari, akan tetapi kebanyakan literatur lain menyebutkan bahwa namanya Habib An Najjar.
Dalam Al-Qur’an, nama Habib An-Najjar tidak disebutkan secara langsung seperti contoh kisah Nabi Yunus , Nabi Yusuf dan sebagainya, tetapi penyebutan nama Habib An Najjar menggunakan isyarat kata “rojulun”.
Al-Jazairi menjelaskan bahwa Habib An-Najjar merupakan seorang laki-laki tua yang beriman serta mengesakan Allah dalam beribadah, dan tinggal di ujung kota ia datang bergegas, lalu memerintahkan penduduk Anthakia untuk beriman dan melarang mereka melakukan kekufuran.
Kemudian dengan lantang ia menyatakan keimanannya, sehingga ia pun ditendangi dan diinjak-injak oleh penduduk negeri itu.
Ia berperan sebagai orang yang mengajak kaum tersebut untuk mengikuti para utusan. Namun kaum tersebut membangkang. Oleh sebab itu mereka diadzab.
Pesan moral yang didapatkan dari kisah Habib Bin Mari yaitu berdakwah harus ikhlas, berserah diri hanya kepada Allah dan rela menerima kesulitan bahkan syahid dalam berdakwah.
Waktu Terbaik Membacanya
Waktu terbaik membaca surat Yasin dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Meskipun dibaca kapanpun, pahala tetap mengalir dan memiliki banyak manfaat. Melansir Surat Yasin dan Tahlil yang ditulis Muhammad Abdul Karim dijelaskan beberapa hadits.Di dalam kitab Musnad Ad-Darami dari hadits Atha, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Yasin pada pertengahan hari, Allah akan mengabulkan kebutuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan,"Barangsiapa membaca surat Yasin pada permulaan hari, kebahagiaannya tidak akan dihilangkan sampai datangnya waktu malam, dan barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam, juga demikian sampai datangnya waktu pagi."
Dari Abi Daud, "Barangsiapa membaca surat Yasin dan surat Ash-Shoofaat pada malam Jumat, Allah akan mengabulkan permintaannya."
Diriwayatkan Ad-Darimi dari Atha bin Abi Rabah, "Barangsiapa yang membaca Yasin pada pertengahan hari, hajatnya akan dikabulkan."
Dari Ibnu Abas, "Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada pagi hari, ia akan diberi kemudahan dalam menjalani harinya sampai datang waktu petang, dan barangsiapa membacanya pertengahan malam, ia akan diberi kemudahan dalam menjalani malamnya sampai datang waktu pagi."
Wallahu A'lam
(wid)