5 Kandungan Utama Surat Al-Maidah Ayat 1-10, Salah Satunya Mengajar Pentingnya Memenuhi Janji
loading...
A
A
A
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَـٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَـٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًۭا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًۭا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ ٢
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qalāid (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian (mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.”
Untuk tafsiran jalalain, tafsiran tersebut menjelaskan bagaimana ayat tersebut mengajar umat Islam untuk menghormati syiar-syiar Allah, seperti tidak melanggar aturan-aturan agama, termasuk menjaga kesucian bulan haram, tidak mengganggu hewan yang dihadiahkan ke tanah suci, serta menghormati orang-orang yang sedang berziarah ke Baitullah.
4.Tata Cara Bersuci Sebelum Salat
Pada ayat ke-6 surah Al-Maidah, terdapat penjelasan bagaimana orang beriman bersuci sebelum melakukan ibadah salat.Al-Maidah (5:6)
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًۭا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌۭ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَـٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءًۭ فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًۭا طَيِّبًۭا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍۢ وَلَـٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ٦
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
Tafsiran Jalalain juga menjelaskan bagaimana ayat tersebut mengajarkan tata cara bersuci sebelum sholat, baik dengan wudu maupun mandi junub, serta tayamum jika air tidak tersedia.
Dalam wudu, wajib membasuh muka, tangan hingga siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki hingga mata kaki, dengan urutan tertentu.
Jika dalam keadaan sakit atau tidak ada air, tayamum menggunakan tanah bersih menjadi pengganti wudhu atau mandi.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak bermaksud menyulitkan, melainkan ingin menyucikan umat-Nya secara fisik dan spiritual, serta menyempurnakan nikmat Islam agar manusia bersyukur atas petunjuk-Nya.
Maka untuk para umat muslim yang beriman, hendaknya memperhatikan bagaimana cara mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah dimana harus menghadap Allah SWT.
5. Mensyukuri Nikmat Islam
Terakhir kandungan dari ayat 1-10 surah Al-Maidah adalah ayat ke-7 dimana ayat tersebut menjelaskan bagaimana kita sebagai umat muslim untuk mensyukuri nikmat islam.Al-Maidah (5:7)
وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَـٰقَهُ ٱلَّذِى وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
“Dan ingatlah akan karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan kepadamu, ketika kamu mengatakan, "Kami mendengar dan kami menaati." Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”
Tafsiran jalalain menjelaskan bahwa ayat ke-7 tersebut mengingatkan umat Islam untuk mensyukuri nikmat Islam dan memegang teguh perjanjian dengan Allah yang dibuat melalui janji ketaatan kepada Rasul-Nya.
Perjanjian tersebut mencakup kepatuhan terhadap segala perintah dan larangan, baik yang disukai maupun yang tidak. Allah memerintahkan untuk bertakwa dan tidak melanggar janji tersebut, karena Dia Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia, termasuk niat dan keikhlasan mereka.
Surah Al-Maidah ayat 1-10 menyampaikan pesan-pesan moral yang kuat dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ajaran tentang pentingnya menepati janji, menjaga keharmonisan sosial, menghormati syiar agama, tata cara bersuci, hingga mensyukuri nikmat Islam, ayat-ayat ini menjadi pedoman spiritual yang komprehensif bagi umat Muslim.
Dengan memahami dan mengamalkan kandungan ayat-ayat ini, seorang Muslim tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik.
Semoga kita senantiasa diberi hidayah untuk tetap istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur'an sebagai panduan dalam setiap aspek kehidupan.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Belajar Menepati Janji Dari Para Nabi