Kisah Setiap Tempat yang Dipijak Nabi Khidir Berubah Hijau
loading...
A
A
A
Nabi Khidir atau Al-Khidir dalam dunia tasawuf dipercaya masih hidup hingga sekarang. Demikian pula Nabi Ilyas as . Keduanya dikisahkan dikaruniai usia panjang oleh Allah Ta'ala.
Dalam kisah-kisah hikmah, Nabi Khidir kerap menyerupai seorang papa. Dimaksudkan untuk menguji naluri kemanusiaan seseorang akan kehadiran makhluk Allah SWT.
Kisah tentang Nabi Khidir as tidak ada habisnya. Banyak keistimewaan dan mukjizat yang dimiliki nabi yang sempat berjumpa dengan Nabi Musa as ini. Nama Nabi Khidir tidak disebut di dalam Al-Quran, namun Rasulullah SAW sempat membicarakannya.
Di antaranya sebagaimana diterangkan dalam hadits sahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ia dinamai Khidir, karena ia pernah duduk di atas rerumputan yang kering, lalu seketika ia bergerak tumbuh menjadi hijau.” (HR Bukhari)
Buku "Khidir as: Nabi Misterius, Penguasa Samudra Yang Berjalan Secepat Kilat" karya Mahmud Asy-Syafrowi memaparkan keunikan sekaligus keanehan/keganjilan tersendiri yang dimiliki Nabi Khidir.
"Setiap tempat yang dipijak atau disinggahi oleh Nabi Khidir, seketika tempat itu akan berubah menjadi hijau dan indah," katanya.
Abdul Malik bin Muhammad bin Isma’il Abu Manshur ats-Tsa’alaby an-Naisabury atau yang kerap disapa dengan panggilan Imam ats-Tsa’labi menuturkan bahwa apabila beliau melangkahkan kakinya, maka di bawah telapak kakinya akan tumbuh rumput-rumput yang hijau.
Sementara Abdurrazzaq, seperti dikutip Mahmud Asy-Syafrowi, menyebutkan bahwa rumput itu berjingkrak-jingkrak.
Mahmud Asy-Syafrowi menduga, dengan menciptakan keganjilan itu, mungkin Allah hendak menyampaikan pada manusia bahwa lajur hidup dan kehidupan itu tidak serta-merta lurus, tetapi berwarna-warni.
"Khidir termasuk sebagian keganjilan itu sendiri," katanya. "Allah memberikan keistimewaan itu padanya adalah sebagai rahmat. Karena rahmat itulah Khidir menjadi manusia yang seakan 'asing' dalam pemahaman kita," lanjut Mahmud Asy-Syafrowi.
Selebihnya, kata Mahmud Asy-Syafrowiwarna lagi, hijau adalah melambangkan kesejukan, kedamaian, kesegaran jiwa, dan kehidupan.
"Hal ini sangat sesuai dengan sosok Nabi Khidir yang selalu mendatangkan kesejukan di mana pun beliau berada. Kehadiran beliau selalu membawa berkah dan kebaikan untuk semuanya," ujarnya.
Menurut Mahmud Asy-Syafrowi, Nabi Khidir adalah sosok yang senantiasa mengajarkan hikmah dan kebaikan, sehingga wujud dan keberadaannya senantiasa merepresentasikan kedamaian dan kesejukan.
"Tidak hanya kepada manusia, tapi pada segenap aspek kehidupan sepenuhnya, menyangkut kebaikan dalam hubungan antarsesama manusia, hubungan dengan Tuhan, maupun hubungan dengan alam semesta," katanya.
Lihat Juga: Rayakan Natal, Lady Nayoan seperti Dapat Mukjizat usai Nyaris Cerai dengan Rendy Kjaernett
Dalam kisah-kisah hikmah, Nabi Khidir kerap menyerupai seorang papa. Dimaksudkan untuk menguji naluri kemanusiaan seseorang akan kehadiran makhluk Allah SWT.
Kisah tentang Nabi Khidir as tidak ada habisnya. Banyak keistimewaan dan mukjizat yang dimiliki nabi yang sempat berjumpa dengan Nabi Musa as ini. Nama Nabi Khidir tidak disebut di dalam Al-Quran, namun Rasulullah SAW sempat membicarakannya.
Di antaranya sebagaimana diterangkan dalam hadits sahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ia dinamai Khidir, karena ia pernah duduk di atas rerumputan yang kering, lalu seketika ia bergerak tumbuh menjadi hijau.” (HR Bukhari)
Buku "Khidir as: Nabi Misterius, Penguasa Samudra Yang Berjalan Secepat Kilat" karya Mahmud Asy-Syafrowi memaparkan keunikan sekaligus keanehan/keganjilan tersendiri yang dimiliki Nabi Khidir.
"Setiap tempat yang dipijak atau disinggahi oleh Nabi Khidir, seketika tempat itu akan berubah menjadi hijau dan indah," katanya.
Abdul Malik bin Muhammad bin Isma’il Abu Manshur ats-Tsa’alaby an-Naisabury atau yang kerap disapa dengan panggilan Imam ats-Tsa’labi menuturkan bahwa apabila beliau melangkahkan kakinya, maka di bawah telapak kakinya akan tumbuh rumput-rumput yang hijau.
Sementara Abdurrazzaq, seperti dikutip Mahmud Asy-Syafrowi, menyebutkan bahwa rumput itu berjingkrak-jingkrak.
Mahmud Asy-Syafrowi menduga, dengan menciptakan keganjilan itu, mungkin Allah hendak menyampaikan pada manusia bahwa lajur hidup dan kehidupan itu tidak serta-merta lurus, tetapi berwarna-warni.
"Khidir termasuk sebagian keganjilan itu sendiri," katanya. "Allah memberikan keistimewaan itu padanya adalah sebagai rahmat. Karena rahmat itulah Khidir menjadi manusia yang seakan 'asing' dalam pemahaman kita," lanjut Mahmud Asy-Syafrowi.
Selebihnya, kata Mahmud Asy-Syafrowiwarna lagi, hijau adalah melambangkan kesejukan, kedamaian, kesegaran jiwa, dan kehidupan.
"Hal ini sangat sesuai dengan sosok Nabi Khidir yang selalu mendatangkan kesejukan di mana pun beliau berada. Kehadiran beliau selalu membawa berkah dan kebaikan untuk semuanya," ujarnya.
Menurut Mahmud Asy-Syafrowi, Nabi Khidir adalah sosok yang senantiasa mengajarkan hikmah dan kebaikan, sehingga wujud dan keberadaannya senantiasa merepresentasikan kedamaian dan kesejukan.
"Tidak hanya kepada manusia, tapi pada segenap aspek kehidupan sepenuhnya, menyangkut kebaikan dalam hubungan antarsesama manusia, hubungan dengan Tuhan, maupun hubungan dengan alam semesta," katanya.
Lihat Juga: Rayakan Natal, Lady Nayoan seperti Dapat Mukjizat usai Nyaris Cerai dengan Rendy Kjaernett
(mhy)