Mengenal Masjidil Aqsa, Saksi Bisu Perjalanan Isra Mikraj Rasulullah SAW

Senin, 20 Januari 2025 - 10:49 WIB
loading...
Mengenal Masjidil Aqsa,...
Masjid Al Aqsa atau Masjidil Aqsa di Palestina ini sangat berarti bagi umat Islam karena masjid bersejarah ini menjadi saksi bisu Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mikraj menembus lapisan langit. Foto wikipedia
A A A
Masjid Al Aqsa atau Masjidil Aqsa di Palestina ini sangat berarti bagi umat Islam karena masjid bersejarah ini menjadi saksi bisu Rasulullah SAW saat melakukan Isra Mikraj menembus lapisan langit.Kenapa masjid ini menjadi saksi? Karena Masjid Al Aqsa menjadi tempat persinggahan Nabi Muhammad setelah melakukan perjalanan jauh dari Masjidil Haram yang berada di Kota Makkah, Arab Saudi.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala,

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ


Subhaanal laziii asraa bi'abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqsal-lazii baaraknaa haw lahuu linuriyahuu min aayaatinaa;innahuu Huwas Samii'ul-Basiir

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al Isra' 17: 1)

Masjid Al Aqsa juga adalah situs penting. Dalam literatur sejarah dan peradaban Islam , dijelaskan bahwa Masjid Al-Aqsa didirikan pertama kali oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam. Setelah beliau wafat, putranya Nabi Ishaq dan cucu Nabi Yaqub AS hingga cicitnya yakni Nabi Yusuf AS pun masih menjaga keberadaan masjid ini. Al-Aqsa memiliki makna yang sangat besar dalam tradisi keagamaan Islam serta sejarahnya. Masjid yang satu ini juga dikenal sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya berpindah ke Kakbah di Makkah.

Dikutip dari laman studi islam, sejak berdirinya zaman kenabian, Masjid Al-Aqsa telah mengalami renovasi besar-besaran pada zaman khalifah Umayyah Abd al-Malik atau putranya al-Walid I pada periode khalifah tersebut antara tahun 685 M hingga 715 M.

Namun setelah Yerusalem dilanda gempa bumi pada tahun 746 Masehi, Masjid Al-Aqsa juga kemudian mengalami perubahan besar pada struktur pembangunannya. Pada tahun 780 M, Khalifah Abbasiyah al-Mahdi kemudian berhasil mengembalikan kejayaan masjid tersebut.

Namun gempa bumi lain kembali menyebabkan kehancuran serius pada tahun 1033 yang mengharuskan al-Aqsa kembali dibangun. Selama Perang Salib, al-Aqsa diduduki oleh tentara salib Kristen mulai tahun 1099. Menyusul direbutnya kembali Yerusalem oleh pasukan di bawah Salahuddin al Ayyubi dari dinasti Ayyubiyah pada tahun 1187, tentara salib pun kehilangan kendali atas masjid.

Pada tahun 1517, Yerusalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dan Masjid Al-Aqsa pun turut dikuasainya. Berabad-abad kemudian, gempa bumi pun kembali terjadi di tahun 1837 dan langsung diperbaiki. Meskipun tidak pernah dilanda gempa yang hebat kembali, pada tahun 1922 Masjid al-Aqsa kemudian mengalami renovasi besar-besaran.

Pada renovasi pertama pada 1922 itu, meliputi penguatan fondasi kuno masjid Umayyah, penggantian balok-balok, hingga penggantian tiang kayu di ruangan tengah dengan tiang beton. Namun, kerusakan hebat kembali terjadi akibat gempa bumi tahun 1927 dan 1937, tetapi masjid itu diperbaiki kembali pada tahun 1938 dan 1942.

Kini Masjidil Al-Aqsa berbentuk persegi panjang dengan luas 36 hektare dan dapat menampung 5.000 jamaah. Di depan bangunan masjid yang masih di Kompleks Baitul Maqdis terdapat bangunan kubah warna hijau yang dikenal sebagai Qubbatush Sakhra atau Dome of Rock.

Bangunan kubah ini untuk melindungi batu hitam Sakhrah Muqaddasah yang menjadi pijakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam saat menuju Sidratul Muntaha. Dome of Rock memamerkan arsitektur Bizantium yang terbuat dari kayu berlapis enamel. Di bawah kubah terdapat kapel atau musala yang terletak di bagian selatan masjid.

Selain itu, fasad masjid memiliki bangunan pagar langkan berupa lorong-lorong beratap (arkade) dengan tiang-tiang kolom kecil. Terdapat empat belas lengkungan batu di sepanjang fasad, sebagian besar bergaya Romantik.

Sementara bagian dalam masjid terdapat tujuh lorong dengan ruang yang ditunjang oleh tiang-tiang melengkung. Setiap ruangan memiliki 45 tiang kolom, 33 di antaranya terbuat dari marmer putih dan 12 lainnya dari batu. Ada pula mosaik dan prasasti yang dibangun menghadap pintu masuk utama dekat kubah.

Masjidil Aqsa kini menjadi bagian penting dari sejarah Islam dan salah satu simbol kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala. Turis harus berpakaian sopan, dan wanita wajib menutup auratnya. Sepatu tidak diperbolehkan di dalam masjid, melainkan dibiarkan di luar rak atau karpet.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.24)