Generasi Terbaik Adalah Masa Nabi, Bagaimana dengan Masa Kini?

Sabtu, 16 Mei 2020 - 03:45 WIB
loading...
A A A
Ustaz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo, dalam 'Ngaji Online" di laman Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tiimur, Jumat (15/5/2020) menjelaskan menjadikan Rasulullah sebagai teladan adalah wujud kecintaan kita kepada beliau merupakan keniscayaan. Karena beliau begitu luar biasanya mencintai kita tanpa pamrih.

Kebaikan Allah dan Rasulullah kepada kita sebagai umatnya ini sangat luar biasa. Maka sudah seyogyanya kita balas cinta Allah dan Rasul-Nya dengan segenap hati kita melebihi cinta kita kepada lainnya.

( )

Cinta kita kepada yang lainnya adalah karena faktor cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta yang tanpa basa-basi dan tanpa berpikir panjang lebar. Itulah yang harus kita capai dalam kehidupan kita ini. Karena tanpa itu tidak akan pernah kita mencapai kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup ini.

Semua yang termaktub dalam syariat ini adalah wujud cinta Allah dan Rasulullah kepada setiap manusia yang hidup di akhir jaman ini. Tiada sesuatu pun yang terlupakan atau terlewatkan, sangat sempurna sekali.

Maka memotret kehidupan Rasulullah dan para sahabat beliau merupakan keniscayaan, walaupun kita hidup jauh dari kehidupan masa terbaik tersebut. Selama kita berpegang teguh dengan syari’ah ini, sembari berusaha memahami hikmah di balik semua perintah-Nya merupakan keharusan yang tak terelakkan.

"Sehingga amal ibadah kita—khususnya ibadah mahdlah—bukan sekadar hanya gugurnya kewajiban. Akan tetapi lebih dari itu dapat mengantarkan jiwa kita menjadi jiwa yang muthmainnah," ujar Ustaz Muhammad Hidayatulloh.

Masa Tidak Jelas
Setelah tiga kurun tersebut, digambarkan sebagai kurun yang banyak terjadi antara kesaksian dan sumpah saling mendahului. Masa demikian adalah masa yang semakin tidak jelas lagi siapa yang benar dan siapa yang salah. Kadang seseorang benar kadang salah menjadi lumrah. Sehingga kita wajib berhati-hati dan tetap berusaha berjalan di atas potret kehidupan Rasulullah dengan para sahabat beliau.

( )

Bersyukur dengan adanya para ulama yang telah menghimpun kitab-kitab hadis sebagai mutiara terindah bagi kehidupan kita yang hidup di jaman akhir ini. Termasuk di dalamnya ulama’ madzahibil arba’ah yaitu Imam Malik, Imam Abu Hanafi, Imam asy-Syafi’I dan Imam Hambali rahimahumullah yang mendahului, mulai banyak ditulis tentang keilmuan dalam khazanah keilmuan Islam. Sehingga menjadikan kita tidak kehilangan atau terputus mata rantai keilmuan ini sampai kapanpun. Wallahu'alam
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5057 seconds (0.1#10.140)