Isra Miraj (5): Rasulullah Bertemu Nabi Adam dan Melihat Kaum yang Disiksa

Jum'at, 12 Maret 2021 - 05:00 WIB
loading...
Isra Miraj (5): Rasulullah...
Ketika pintu langit dibuka, Nabi Muhammad dipertemukan dengan Nabi Adam dan para Nabi lainnya. Beliau juga diperlihatkan keadaan kaum yang disiksa. Foto/dok SINDOnews
A A A
Perjalanan Isra Miraj berikutnya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertemu Nabi Adam 'alaihissalam dan Para Nabi lainnya. Beliau juga menyaksikan rintihan kaum yang disiksa.

Pengasuh Yayasan Al-Hawthah Al-Jindaniyah, Al-Habib Ahmad Bin Novel Bin Salim Bin Jindan menceritakan, ketika pintu langit dibuka, Nabi صلى الله عليه وسلم Miraj melalui tangga yang tidak pernah seorang makhluk naik tangga yang lebih indah darinya. Anak tangganya terbuat dari perak dan emas. Tangga itu berasal dari Surga Firdaus berhiaskan permata, sebelah kanan dan kirinya dijaga Malaikat.



Maka naiklah Nabi صلى الله عليه وسلم dan Jibril hingga sampai ke sebuah pintu dari pintu-pintu langit dunia yang dikenal dengan pintu Hafadhoh. Pintu langit ini dijaga oleh Malaikat bernama Isma’il dan dia adalah penjaga langit dunia. Bersemayam di udara, tidak pernah naik ke langit dan tidak pernah turun ke bumi kecuali di hari wafatnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dia memiliki bawahan 70.000 Malaikat dan setiap satu dari bawahannya memiliki 70.000 tentara Malaikat.

Ketika keduanya masuk, Rasulullah bertemu Nabi Adam dengan bentuk sebagaimana keadaannya saat diciptakan Allah. Disodorkan kepadanya arwah para Nabi dan keturunannya yang Mukmin, maka Nabi Adam berkata: "Arwah yang suci dan jiwa yang suci, jadikanlah mereka di Illiyyiin (tempat yang tinggi di surga)." Lalu disodorkan kepadanya arwah dari keturunannya yang kafir, maka Nabi Adam berkata, "Arwah yang kotor dan jiwa yang kotor tempatkanlah di Sijjin (tempat paling bawah di jahanam)."

Di samping kanan dari arwah-arwah, satu pintu keluar darinya bau yang harum wanginya. Dan di samping dari arwah-arwah itu, ada satu pintu yang keluar darinya bau yang sangat busuk. Apabila dia menoleh ke kanannya dia tersenyum gembira, dan jika menoleh ke samping kirinya dia sedih dan menangis.

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم memberi salam kepadanya dan Nabi Adam menjawab salamnya kemudian berkata: "Selamat datang untukmu wahai anak yang saleh dan Nabi yang saleh."

Nabi Muhammad bertanya kepada Jibril : "Siapa dia wahai Jibril?". Jibril menjawab: "Dia adalah ayahmu Nabi Adam , dan arwah itu adalah anak keturunannya, yang berada di sebelah kanannya adalah calon penghuni surga, yang berada di kiri adalah calon penghuni neraka. Apabila dia menoleh ke kanannya dia tersenyum gembira, dan jika menoleh ke kirinya dia sedih dan menangis. Pintu yang di samping kanannya adalah pintu surga yang jika dia melihat keturunannya memasukinya maka dia tertawa gembira. Pintu di samping kirinya adalah pintu neraka, jika dia melihat keturunannya memasukinya maka dia sedih dan menangis."

Melihat Hidangan Busuk Dikerubungi Banyak Manusia
Di perjalanan tersebut Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan tempat makan yang dihidangkan potongan daging lezat yang tidak didekati oleh seorang pun. Ada juga tempat makan yang dihidangkan daging busuk yang dikerubungi oleh manusia yang banyak. Nabi bertanya: "Siapa mereka wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Mereka adalah umatmu yang meninggalkan sesuatu yang halal kepada sesuatu yang haram."

Dalam riwayat lain, Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya: "Siapa gerangan mereka itu wahai Malaikat jibril?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah orang-orang yang melakukan perzinaan, mereka menghalalkan perkara yang telah Allah haramkan bagi mereka. Sedangkan perkara yang Allah telah halalkan bagi mereka, mereka tinggalkan."

Kaum Memiliki Perut Sebesar Rumah
Kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok kaum yang perut mereka sangat besar bagaikan rumah. Di dalam perut mereka ular-ular ganas mencabik lambung mereka yang terlihat dari luar perut mereka.

Setiap kali salah seorang dari mereka mencoba bangkit berdiri, maka dia selalu tersungkur jatuh dan seraya berkata: "Ya Allah jangan datangkan Hari Kiamat." Mereka berada di jalannya Fir’aun dan pengikutnya, dan mereka diinjak-injak oleh setiap yang melalui mereka. Mereka menjerit dan merintih kepada Allah. Maka Nabi Muhammad bertanya: "Wahai Jibril siapa mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka itu sebagian dari umatmu yang melakukan praktek riba dan memakan harta riba, mereka tidak berdiri melainkan bagaikan orang yang kesurupan setan."

Kaum yang Mulutnya Dimasukkan Batu Besar
Di perjalanan Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga menyaksikan sekelompok kaum yang bibir mereka seperti bibir unta. Ketika mulut mereka dibuka, lalu dimasukkan ke dalamnya batu yang amat besar. Dalam riwayat lain disebutkan, ditelankan ke dalam mulut mereka batu yang besar dari neraka Jahanam, membakar dan merobek-robek bagian dalam tubuh mereka hingga tembus dari bagian bawah tubuh mereka. Mereka menjerit dan merintih kepada Allah.

Rasulullah bertanya: "Wahai Jibril siapakah mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim dan sesungguhnya harta anak yatim yang mereka makan di dalam perut mereka itu adalah api Jahannam, dan sungguh mereka akan di membusuk di dalam neraka."

Sekelompok Wanita Digantung dan Payudaranya Diikat
Dalam perjalanan berikutnya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok wanita yang sedang digantung dengan diikat payudara mereka. Sekelompok wanita lain digantung terbalik dengan kaki di atas.
Nabi pun bertanya: "Wahai Jibril siapakah gerangan mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka adalah wanita-wanita yang melakukan perzinaan, dan membunuh anak mereka."

Melihat Kaum yang Tubuhnya Dipotong-potong
Kemudian, Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok kaum yang sedang dipotong-potong daging dari bagian tubuh mereka. Kemudian daging mereka dijejalkan untuk dimakannya, sambil diserukan kepada mereka, "Makanlah dagingmu sebagaimana kamu memakan daging saudaramu."

Maka Nabi bertanya: "Siapakah mereka itu wahai jibril?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah sekelompok umatmu yang suka mencela, menfitnah, dan mengolok-olok kejelekan orang lain dengan kedipan mata mereka dan ucapan mereka."

Di perjalanan Nabi juga menyaksikan sekelompok orang pemakan harta riba, pemakan harta anak yatim dengan cara zalim, dan para pezina, serta pelaku kemaksiatan lainnya dalam keadaan yang sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari apa yang telah disaksikan dalam perjalanan tersebut.

Naik ke Langit Kedua Bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit kedua. Setelah masuk ke langit kedua, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan dua saudara sepupu, yaitu Nabi Isa bin Maryam 'alaihis salam dan Nabi Yahya bin Zakariya 'alaihis salam. Pakaian dan rambut keduanya sangat mirip dan bersama mereka sekelompok dari kaum mereka.

Nabi Isa bertubuh sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Rambutnya lurus dan kulitnya mendekati putih kemerahan seperti seorang yang baru keluar dari mandi uap. Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan bahwa Nabi Isa itu mirip dengan sahabat 'Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqofi.

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pun memberi salam kepada keduanya dan Nabi Isa dan Nabi Yahya menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang soleh serta Nabi yang soleh". Lalu mereka mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.

Di Langit Ketiga Bertemu Nabi Yusuf
Kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ketiga. Setelah masuk ke langit ketiga, Nabi صلى الله عليه وسلم bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihis salam dan bersamanya sekelompok dari kaumnya.

Nabi صلى الله عليه وسلم memberi salam kepadanya dan Nabi Yusuf menjawab salamnya serta menyambutnya dengan mengatakan: "Selamat datang wahai saudara yang saleh serta Nabi yang saleh". Lalu Nabi Yusuf mendoakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan kebaikan.

Sesungguhnya Nabi Yusuf telah dianugerahkan Allah setengah dari ketampanan. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi Yusuf adalah manusia paling indah yang pernah diciptakan Allah, dan Allah menjadikan ketampanan dan keindahannya di atas seluruh manusia, bagaikan rembulan di malam purnama antara bintang-bintang.

Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya: "Siapa dia wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia adalah saudaramu Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya hingga naik ke langit ke empat.

(Bersambung)!

Referensi:
1. Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3658 seconds (0.1#10.140)