Berlindung dari Eksistensi Sihir dengan Amalan-amalan Ini

Sabtu, 13 Maret 2021 - 05:00 WIB
loading...
Berlindung dari Eksistensi...
Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi. Pertama, dimana sihir memiliki unsur meminta pelayanan dan menggantungkan diri pada selain Allah, dalam hal ini adalah setan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Meski sudah berada dalam era digitalisasi , ternyata eksistensi sihir masih ada. Rupa sihir yang berupa santet, mantra, jampi-jampi, guna-guna dan aneka macam istilah, bukanlah fiksi belaka melainkan benar adanya. Sihir dapat mencelakakan manusia, namun eksisnya sihir ini juga dapat dihindari dengan amalan-amalan tertentu, sesuai dengan aturan syariat.



Berlindung dari kejahatan sihir, Allah perintahkan dalam firmanNya:

وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ

“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul.” (QS. Al Falaq: 4).

Dari ayat ini bisa menyimpulkan bahwa sihir memiliki pengaruh buruk dan kita harus berusaha menjaga agar jangan sampai terkena pengaruhnya.

Sebagaimana Allah Ta'ala firmankan:

“Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudarat (kejelekan) dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah.” (QS. Al Baqarah: 102).



Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di, sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi. Sisi yang pertama, dimana sihir memiliki unsur meminta pelayanan dan menggantungkan diri pada selain Allah, dalam hal ini adalah setan, dengan menggunakan pendekatan diri pada mereka melalui sesuatu yang disukai oleh setan sehingga setan-setan itu akan memberi pelayanan yang diinginkannya.(Tafsir As Sa'di)

Sementara itu, di sisi yang kedua sihir mengandung unsur pengakuan bahwa pelaku sihir mengetahui hal-hal gaib dan menyetarakan dirinya dengan Allah dalam ilmu-Nya. Selain itu adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut.

Karenanya hukum mempelajari dan mempraktikkan sihir adalah haram. Bahkan, diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh. Sihir ini merupakan perbuatan setan, sebagaimana firman Allah pada surat al Baqarah ayat 102 tadi.



Untuk itu, manusia perlu berikhtiar menempuh sebab dan jalan yang dapat melindunginya dari pengaruh sihir. Dirangkum dari berbagai sumber, seperti dicontohkan Rasulullah, berikut di antara amalan dan perbuatan yang dapat menjaga diri dari santet, guna-guna dan sihir-sihir lain yang teramat jahat, antara lain:

1. Beriman dan bertawakal kepada Allah

Keimanan dan tawakal harus selalu ada dalam hati. Setan tak akan mampu mengganggu mereka yang memiliki keimanan kuat dan tawakal yang sempurna kepada Allah. Pun dengan setan yang bekerja sama dengan para dukun dan tukang sihir, tak akan mampu mengalahkan mukminin yang kuat imannya lagi bertawakal kepada Allah.

Allah Ta'ala berfirman :

“Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaan syaitan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An Nahl: 99-100).



Dalam tafsir As Sa’di dijelaskan, ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah akan selalu membela hamba-Nya yang beriman dan bertawakal kepada-Nya, melindungi mereka dari keburukan syaitan hingga tak ada celah sedikit pun bagi syaitan untuk mencelakakan mereka.

2.Jaga dan penjagaan Allah

Balasan suatu amalan, akan mendapat amalan itu sendiri. Seseorang yang menjaga Allah, maka akan mendapat penjagaan dari-Nya. Allah Azza wa jalla akan melindunginya dari segala kejahatan, keburukan, dan kejelekan para dukun dan mantra-mantra mereka.

Sebagaimana hadis dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda, “Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu.” (HR. At Tirmidzi). Makna menjaga Allah yaitu menjalankan setiap perintah-Nya, menjauhi setiap larangan-Nya, segera bertaubat dari setiap dosa dan maksiat.



3.Menahan anak-anak saat petang

Saat matahari terbenam, setan-setan berkeliaran di jalan-jalan. Karena itulah, di waktu tersebut, jangan biarkan anak-anak bermain di luar. Masukkan mereka ke dalam rumah dan tutup pintu rumah dengan membaca basmalah.

Nabiyullah bersabda, “Jika kalian berada di sore hari (hendak masuk malam), tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya syaitan berkeliaran pada waktu itu. Tatkala telah masuk malam, maka lepaskanlah mereka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

4.Bersihkan rumah dari patung dan gambar

Malaikat rahmat enggan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat patung, gambar makhluk bernyawa, anjing, juga termasuk salib. Jika malaikat saja enggan masuk, bagaimana ia menjaga penghuni rumah dari setan dan sihir. Tentulah akan sangat mudah menyantet orang yang berada di sebuah rumah tanpa perisai Al Qur’an.



Selain itu, bersihkan pula rumah dari benda-benda yang melalaikan dan memperdengarkan lagu-lagu yang melalaikan pula. Sebaliknya, isilah rumah dengan bacaan Al Qur’an.

5.Memperbanyak membaca Al Qur’an

Perbanyaklah membaca Al Qur’an dan jadikanlah mengaji sebagai rutinitas harian. Dengannya seseorang mendapat perlindungan dari ayat suci dari segala pengaruh sihir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah.” (HR. Muslim).

6.Berzikir

Zikir adalah perisai yang paling ampuh untuk menolak sihir, santet, dan jampi-jampi. Seorang yang rajin dan rutin berdzikir, akan mendapat manfaat besar darinya. Syaitan tak mampu mengganggunya, dukun tak mampu mengirimkan santetnya, dan tukang sihir tak mempan mantranya.



Adapun zikir yang dapat menjadi perisai diri di antaranya; dzikir pagi dan sore, zikir setelah sholat wajib, ta’awudz, serta doa-doa harian seperti doa masuk dan keluar rumah, doa bangun dan hendak tidur, masuk dan keluar masjid, masuk dan keluar kamar mandi, naik kendaraan, dan sebagainya.

7.Memakan kurma Ajwa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwa pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)