Benarkah Ali bin Abi Thalib Bilang Perempuan Itu Jahat dalam Segalanya?

Rabu, 26 Mei 2021 - 05:00 WIB
loading...
Benarkah Ali bin Abi Thalib Bilang Perempuan Itu Jahat dalam Segalanya?
Ilustrasi/Ist
A A A
DALAM buku Nahjul Balaghahterdapat suatu keterangan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a mengatakan: "Wanita itu jahat dalam segalanya. Dan yang paling jahat dari dirinya ialah kita tidak dapat terlepas dari padanya." Apakah arti yang sebenarnya (maksud) dari kalimat tersebut? Apakah hal itu sesuai dengan pandangan Islam terhadap wanita?



Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya berjudul Fatawa Qardhawi : Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah menjelaskan ada dua hal yang nyata kebenarannya, tetapi harus dijelaskan lebih dahulu, yaitu:

Pertama, yang menjadi pegangan atau dasar dari masalah-masalah agama ialah firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW, selain dari dua ini, setiap orang kata-katanya boleh diambil dan ditinggalkan. "Maka, Al-Qur'an dan As-Sunnah, kedua-duanya adalah sumber yang kuat dan benar," jelasnya.

Kedua, sebagaimana telah diketahui oleh para analis dan cendekiawan Muslim, bahwa semua tulisan yang ada pada buku tersebut di atas (Nahjul Balaghah), baik yang berupa dalil-dalil atau alasan-alasan yang dikemukakan, tidak semuanya tepat. Di antara hal-hal yang ada pada buku itu ialah tidak menggambarkan masa maupun pikiran serta cara di zaman Ali r.a.

Oleh sebab itu, tidak dapat dijadikan dalil dan tidak dapat dianggap benar, karena semua kata-kata dalam buku itu tidak ditulis oleh Al-Imam Ali r.a.

Di dalam penetapan ilmu agama, setiap ucapan atau kata-kata dari seseorang, tidak dapat dibenarkan, kecuali disertai dalil yang shahih dan bersambung, yang bersih dari kekurangan atau aib dan kelemahan kalimatnya.

Maka, kata-kata itu tidak dapat disebut sebagai ucapan Ali r.a. karena tidak bersambung dan tidak mempunyai sanad yang shahih. Sekalipun kata-kata tersebut mempunyai sanad yang shahih, bersambung, riwayatnya adil dan benar, maka wajib ditolak, karena hal itu bertentangan dengan dalil-dalil dan hukum Islam. Alasan ini terpakai di dalam segala hal (kata-kata) atau fatwa, walaupun sanadnya seterang matahari.



Mustahil bagi Al-Imam Ali r.a. mengatakan hal itu, di mana beliau sering membaca ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya adalah:

"Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang, yang kemudian darinya Allah lantas menciptakan istrinya, dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan wanita yang banyak ..." (QS An-Nisa': 1)

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan firman-Nya): 'Bahwa sesungguhnya Aku tiada mensia-siakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun wanita, (karena) sebagian darimu adalah keturunan dari sebagian yang lain ..." (QS Ali Imran: 195).

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Allah menjadikannya diantara kamu rasa kasih dan sayang ..." (QS Ar-Ruum: 21).

Masih banyak lagi di antara ayat-ayat suci Al-Qur'an yang mengangkat dan memuji derajat kaum wanita, di samping kaum laki-laki. Sebagaimana Nabi SAW bersabda:

"Termasuk tiga sumber kebahagiaan bagi laki-laki ialah wanita salehat, kediaman yang baik dan kendaraan yang baik pula." (HR Ahmad dengan sanad yang shahih).

"Di dunia ini mengandung kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatan itu adalah wanita yang salehat." (HR Imam Muslim, Nasa'i dan Ibnu Majah).

"Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah wanita yang salehat, maka dia telah dibantu dalam sebagian agamanya; maka bertakwalah pula kepada Allah dalam sisanya yang sebagian."



Banyak lagi hadis-hadis dari Nabi saw. yang memuji wanita; maka mustahil bahwa Ali r.a. berkata sebagaimana di atas.

"Sifat wanita itu berbeda dengan sifat laki-laki dari segi fitrah; kedua-duanya dapat menerima kebaikan, kejahatan, hidayat. kesesatan dan sebagainya," tutur Qardhawi.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1938 seconds (0.1#10.140)