Pesan Umar bin Khattab: Belajarlah Agama Sebelum Menjadi Pejabat

Rabu, 16 Juni 2021 - 05:00 WIB
loading...
Pesan Umar bin Khattab: Belajarlah Agama Sebelum Menjadi Pejabat
Ilustrasi/Ist
A A A
MUTIARA-mutiara nasehat yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab sangatlah banyak,salah satu diantara mutiara nasehat tersebut adalah mengenai pentingnya belajar agama sejak dini.

Umar bin Khattabberkata:

« تَفَقَّهُوْا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوْا »

Tafaqqahu (belajarlah agama) sebelum kalian menjadi pejabat (pemimpin).’

Ini adalah nasehat agung yang disampaikan Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya secara mu’allaq (tanpa sanad) dan ia memberi komentar dengan kalimat: ‘Dan setelah menjadi penjabat (pemimpin), karena sesungguhnya para sahabat Nabi Muhammad SAW tetap belajar di usia senja mereka.’



Imam al-Bukhari memberi komentar dengan ungkapan ‘Dan setelah menjadi pemimpin’ karena khawatir ada yang justru memahami dari kata-kata itu bahwa kepemimpinan bisa menghalangi dari belajar agama.

Sesungguhnya yang dimaksudkan Umar bin Khattab RA bahwasanya ia bisa menjadi penghalang, karena pimpinan terkadang dihalangi oleh sikap sombong dan malu/enggan untuk duduk seperti duduknya para penuntut ilmu.

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata: ‘Apakah anak muda maju (sebagai pemimpin), berarti ia kehilangan ilmu yang sangat banyak.

Abu Ubaid memberikan penjelasan ucapan Umar Radhiyallahu ‘anhu di atas seraya berkata: ‘Belajarlah ilmu agama di saat kamu kecil sebelum engkau menjadi pemimpin, maka sikap sombong bisa menghalangimu mengambil (belajar ilmu agama) dari orang yang lebih rendah kedudukannya darimu, maka engkau tetap menjadi bodoh.’

Dr Umar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqbil dalam tulisannya berjudul "Dari Khubah Umar Bin Khattab" yang diterjemahkan Muhammad Iqbal A. Gazali menjelaskan Al-Faruq mengisyaratkan dalam nasehatnya ini tentang penyakit yang mulai menular di dalam jiwa sebagian kaum muslimin, sebagaimana yang dijelaskan para imam.

Akan tetapi apa yang dikatakan tentang orang yang tidak belajar, bukan karena terhalang tugas kepemimpinan, jabatan, kedudukan dan pangkat, namun ia dirintangi oleh sikap sombong untuk duduk belajar hanya karena usianya yang sudah tua?



Sesungguhnya dalam belajarnya para sahabat Nabi merupakan suri tauladan yang harus diikuti, seperti yang dikatakan oleh al-Bukhari rahimahullah.

Sesungguhnya di antara yang menyebabkan kehinaan seorang laki-laki adalah kerelaannya dengan kebodohannya tentang persoalan agama yang dibutuhkannya, lalu ia tidak belajar dan tidak bertanya tentang hal itu!

Di antara gambaran yang orang-orang merasa terganggu karena sering diulang adalah: engkau melihat seorang pemuda –terlebih lagi orang yang sudah tua- melantunkan al-Qur'an dengan suara yang indah, kendati demikian ia enggan belajar di halaqah tahfizhul Qur`an, karena khawatir duduk di hadapan guru yang seusia anak-anaknya.

Al-Faruq Radhiyallahu ‘anhu berkata:

« اَلتُّؤَدَةُ فِى كُلِّ شَيْئٍ خَيْرٌ إِلاَّ مَا كَانَ مِنْ أَمْرِ اْلآخِرَةِ

“Perlahan dalam segala perkara adalah baik, kecuali sesuatu dari perkara akhirat.’

Ini adalah pelurusan dari Umar bin Khattab untuk pemahaman yang terkadang bercampur aduk terhadap sebagian orang. Hal itu karena bangsa Arab sepakat mencela sikap terburu-buru secara umum.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)