Gus Baha: Jangan Benci Orang yang Suka Tidur, Berikut Kisahnya

Jum'at, 18 Juni 2021 - 14:08 WIB
loading...
Gus Baha: Jangan Benci...
Gus Baha dikenal sebagai ulama tafsir yang ceramahnya mudah dicerna dan sarat dengan hikmah. Foto/Ist
A A A
Kajian Gus Baha kali ini bercerita tentang kisah ulama besar yang ditegur Allah karena membenci orang yang tidur. Tausiyah Gus Baha ini sekaligus nasihat kepada kita agar tidak meremehkan orang lain.

Ulama bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini menceritakan kisah yang didapatnya dari Habib Zein saat mengisi kajian bersama santrinya sebagaimana dilansir dari iqra.id. Berikut tausiyah Gus Baha:

"Habib Zein itu terkenal sekali ahli ibadah. Tapi, atas nama kealimannya, beliau menceritakan Abu Yazid Al-Busthomi (ulama sufi asal Persia) sering (sholat) Tahajjud karena takut siksaannya Allah. Rata-rata motif orang ibadah itu kan takut siksa Tuhan".



Alhasil, nyuwun sewu (mohon maaf), Abu Yazid agak-agak benci sama orang Islam yang tidur saja. Jadinya beliau seperti itu.

"Ini yang cerita Habib Zein, jadi tidak mungkin bohong, tidak mungkin punya gerakan anti Tahajjud. Mungkin kalau yang bilang saya, memang tidak pernah Tahajjud," kata pengasuh pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Kragan, Kabupaten Rembang.

Suatu ketika Abu Yazid Al-Busthomi mengalami kasyaf, digojlog (disindir) oleh Allah: "Yaa Aba Yazid, kamu itu jangan benci dengan hamba-Ku yang tidur-tidur. Kamu itu lihat sisi-Ku yang satu. Sepertinya kamu Tahajjud karena takut siksa-Ku. Jadi kau anggap Aku hal yang mengancam, sampai kamu takut kemudian Tahajjud. Itu hambah-Ku yang tidur karena merasa santai karena Aku tidak bakal menyiksa. Aku senang.."

Jadi ternyata, Allah itu tersanjung: يَعْلَمُوْنَ مِنَ الْعَذَابِ وَهَؤُلَاءِ:

"Pahala yang tidur dan (Tahajjud) kamu itu sama. Sebab kamu Tahajjud itu malah membuat-Ku kesal. Perkaranya seakan Aku ini tukang menyiksa. Kamu ketakutan terus Tahajjud, kamu takut terus istighfar. Bukan begitu!"

"Aku itu baik. Makanya ada orang yang suka tidur. Aku itu senang dengan mereka yang tidur."

Bagaimana coba? Makanya, kamu jangan meniru saya yang tidak Tahajjud, karena bukan kelasnya. Sebab sudah saya ilmuni (ada ilmunya), ilmu kelas tinggi. Bukan karena tidak tahu.

Tapi ini cerita, kadang-kadang kita ibadah itu melihat satu sisi Tuhan. Bahwa Tuhan itu seperti polisi yang ketat, orang tua yang ketat, aparat yang ketat.

"Aku kalau tidak Tahajjud, nanti disiksa Allah. Aku kalau tidak istighfar nanti tidak dimaafkan Allah."

Tidak begitu cara memandang Allah. Kadang orang tidak pernah istighfar, Allah mengampuni. Allah memaafkan itu karena kehendak-Nya, bukan karena kamu istighar.

Imam Suyuthi berkata:

وَيَغْفِرُ مَادُوْنَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاء اي وَاِنْ لَمْ يَسْتَغعفِرْ

"Allah bisa mengampuni dosa orang yang dikehendaki Allah meskipun tidak ingin istighfar."

"Coba sekarang kamu saya tanya, Wahsyi itu mendapat hidayah atau karena kehendak Allah? Apa ia bisa berdoaa meminta hidayah?" tutur Gus Baha.

Kenyataannya tiba-tiba dia mendapat hidayah. Padahal membunuh orang paling disayang Nabi, yakni Sayyid Hamzah. Sayyidina Umar apa pernah berdoa minta hidayah? Tiba-tiba menjadi Islam.

Artinya apa? Semua itu tidak bergantung amalan, tetapi karena kehendak Allah. Makanya Imam Al-Ghazali berkata, "Orang kok percaya amal, percaya istighfar berlebihan itu apakah tidak berpikir seandainya syaratnya baik itu istighfar dulu, maka tidak ada orang kafir masuk Islam."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)