Pesan Indah Habib Quraisy Baharun Soal Rezeki Manusia
loading...
A
A
A
Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat Al-Habib Quraisy Baharun menyampaikan nasihat indah soal rezeki. Tausiyah ini disampaikannya dalam satu kajian yang dilansir dari media sosialnya.
"Jika satu pintu rezeki hamba Allah tertutup akan Allah buka pintu yang lain yang lebih baik. Tak perlu galau dan risau, Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya," kata ulama yang pernah menimba ilmu di Hadhramaut Yaman ini.
Menurut Habib Quraisy, Allah menjamin rezeki setiap hamba-Nya baik yang ingkar maupun yang taat, namun hamba-hamba yang taat kepada-Nya lebih dijamin lagi rezekinya.
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
"Dan tiada satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." (QS Hud: 6)
Dijelaskan tentang Faedah dari ayat di atas:
1. Setiap makhluk sudah ditentukan rezekinya, dan mereka harus mendapatkannya:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". Bahkan apa yang ia makan dari sesuatu yang haram pun masuk dalam kategori rezeki ini! Sebagaimana orang-orang kafir mendapatkan rezeki mereka dan terkadang apa yang mereka dapat karena perantara yang haram namun mereka diberikan rezeki yang baik. Adapun orang-orang bertaqwa, Allah beri mereka rezeki dari arah yang mereka tidak sangka, namun jatah yang mereka terima bukan dari arah yang haram dan tidak pula dari sumber yang kotor.
2. Jika ada rasa takut yang terlintas dalam benakmu akan kemiskinan, ketahuilah bahwasanya itu hanya bisikan yang tidak berharga. Bantahlah rasa takut itu dengan rezeki yang telah diabadikan oleh Al-Qur'an:"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". Jika setan menakut-nakutimu dengan kematian dan pembunuhan, lawanlah ia dengan ketentuan ajal yang dituliskan oleh Al-Qur'an:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al-A'raf: 34)
Mari kita simak kalam Salafunas Sholeh berikut:
Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu. Rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah Ta’ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Allah Ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.
Demikian nasihat Habib Quraisy terkait rezeki, semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufikNya.
"Jika satu pintu rezeki hamba Allah tertutup akan Allah buka pintu yang lain yang lebih baik. Tak perlu galau dan risau, Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya," kata ulama yang pernah menimba ilmu di Hadhramaut Yaman ini.
Menurut Habib Quraisy, Allah menjamin rezeki setiap hamba-Nya baik yang ingkar maupun yang taat, namun hamba-hamba yang taat kepada-Nya lebih dijamin lagi rezekinya.
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
"Dan tiada satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." (QS Hud: 6)
Dijelaskan tentang Faedah dari ayat di atas:
1. Setiap makhluk sudah ditentukan rezekinya, dan mereka harus mendapatkannya:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". Bahkan apa yang ia makan dari sesuatu yang haram pun masuk dalam kategori rezeki ini! Sebagaimana orang-orang kafir mendapatkan rezeki mereka dan terkadang apa yang mereka dapat karena perantara yang haram namun mereka diberikan rezeki yang baik. Adapun orang-orang bertaqwa, Allah beri mereka rezeki dari arah yang mereka tidak sangka, namun jatah yang mereka terima bukan dari arah yang haram dan tidak pula dari sumber yang kotor.
2. Jika ada rasa takut yang terlintas dalam benakmu akan kemiskinan, ketahuilah bahwasanya itu hanya bisikan yang tidak berharga. Bantahlah rasa takut itu dengan rezeki yang telah diabadikan oleh Al-Qur'an:"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". Jika setan menakut-nakutimu dengan kematian dan pembunuhan, lawanlah ia dengan ketentuan ajal yang dituliskan oleh Al-Qur'an:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al-A'raf: 34)
Mari kita simak kalam Salafunas Sholeh berikut:
Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu. Rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah Ta’ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Allah Ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.
Demikian nasihat Habib Quraisy terkait rezeki, semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufikNya.
(rhs)