Keturunan Rasulullah SAW: Cucu Ali bin Abu Thalib yang Banyak Julukan

Jum'at, 16 Juli 2021 - 17:49 WIB
loading...
A A A
Juga menceritakan tentang perjalanan dan perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang syair-syair Arab dan keindahannya. Mengisi hati mereka dengan kecintaan, takut dan ketakwaan kepada Allah. Dan akhirnya mereka berhasil menjadi ulama yang mau beramal dan menjadi pembimbing bagi orang-orang yang mendapat petunjuk.

Hanya saja hati Ali bin Husain tidaklah terkait dengan sesuatu melebihi keterpautan hatinya terhadap Kitabullah. Tak ada hal lain yang boleh dikagumi sekaligus ditakuti daripada kalimat-kalimat, janji dan ancaman yang ada di dalamnya.

Jika ayat yang beliau baca menyebut-nyebut tentang surga, serasa terbang kerinduan beliau terhadapnya. Bila membaca ayat-ayat tentang neraka, gentar gemetar seakan melihat dan merasakan panas api di tubuhnya.

Dr Abdurrahman Ra’fat Basya dalam bukunya Shuwaru min Hayati at-Tabi’in, atau Mereka Adalah Para Tabi’in, menceritakan memasuki usia dewasa, Ali bin Husain tumbuh menadi seorang pemuda yang kaya ilmu dan ketakwaan.



Penduduk Madinah mendapatinya sebagai pemuda bani Hasyim yang patut diteladani ibadah dan ketakwaannya, terhormat, luas pengetahuan dan ilmunya, mencapai puncak ibadah dan takwanya. Sampai-sampai setiap kali selesai wudhu terlihat wajahnya pucat seperti ketakutan. Bila ditanya tentang hal itu menjawab, “Duhai celaka, tidakkah kalian tahu, kepada siapa aku akan menghadap dan siapa yang akan aku ajak bicara?”

Melihat kepribadian beliau tersebut, kaumnya memberi julukan “Zainul ‘Abdin” (hiasan para ahli ibadah) dan julukan ini justru lebih dikenal daripada nama aslinya. Selain itu karena sujud yang sangat lama, penduduk Madinah juga menyebutnya sebagai Assajad. Karena jiwanya yang bersih, dijuluki pula dengan “Az-Zakiy”. (Bersambung)
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)