Berlebihan Memburu Keindahan, Hal yang Sering Diremehkan Kaum Wanita

Selasa, 17 Agustus 2021 - 06:46 WIB
loading...
Berlebihan Memburu Keindahan,...
ilustrasi. Foto istimewa
A A A
Banyak kaum wanita yang mengorbankan hartanya untuk memburu keindahan dan mengejar kebutuhan - kebutuhan sekunder yang sebenarnya bukan hal mendesak, meski juga tidak diharamkan. Seperti sering mengganti perabot rumah tangga setiap tahun, membeli baju-baju mahal untuk menyaingi orang lain, mengganti kendaraan tanpa ada suatu keperluan atau sering berganti-ganti handphone sehingga keluar dari batas kewajaran .



Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi dalam bukunya "100 Dosa Yang Diremehkan Wanita" menjelaskan, sifat berlebihan-lebihan dan memburu keindahan seringkali dilakukan dan diremehkan akibatnya oleh para wanita. Padahal sifat itu, dibenci Allah Ta'ala.

Dari Mu'adz bin Jabal diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah mengutusnya ke Yaman berpesan : "Janganlah kamu hidup bermewah-mewahan, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah yang suka bermewah-mewahan".

Itulah sifat boros atau tabdzir. Namun yang lebih parah adalah jika perilaku israf atau berlebih-lebihan tersebut yang menjadikannya tidak mau menunuaikan kewajiban agamanya.



Tabdzir dan israf harus dihindari oleh umat muslim, begitu juga muslimah. Kedua sikap ini biasanya berkaitan dengan harta yang digunakan atau dibelanjakan oleh seorang muslim dan muslimah. Meskipun sekilas kedua kata ini mengandung makna yang sama namun keduanya memiliki perbedaan.

Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan pengertian, bahaya yang ditimbulkan, dan bentuk perilaku nyata di lapangan. Tabdzir atau boros diartikan sebagai penggunaan harta pada sesuatu yang tidak perlu dan tidak sesuai syariat. Pelaku tabdzir biasa disebut dengan mubadzir.



Dari Aisyah Rhadiyallahu'anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam pernah melihat Aisyah memakai dua gelang emas.

Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda : "Maukah aku beri tahu tentang sesuatu yang lebih baik daripada (dua gelang emas) ini? Seandainya engkau melepasnya, dan engkau jadikan menjadi dua gelang yang terbuat dari perak, kemudian engkau celup dengan za'faron (kunyit), niscaya itu lebih baik".



Israf diartikan sebagai sikap yang hanya menuruti apa yang diinginkan oleh hati, berlebih-lebihan, hingga melampaui batas dalam hal harta maupun ibadah. Sikap israf biasanya menghinggapi orang-orang yang tidak pernah ikhlas dan mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.

Dari Mu'adz bin Anas diriwayatkan bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda :

"Barang siapa meninggalkan pakaian (mewah) karena tawadhu kepada Allah, padahal ia mampu untuk membelinya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat nanti di hadapan seluruh mahluk. Bahkan ia disuruh memilih perhiasan iman mana pun yang ingin dikenakannya".



Karena itu, israf dan tabdzir termasuk akhlak tercela yang harus dihindari para muslimah. Alasannya, kedua perbuatan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan juga orang lain. Seperti di antaranya :

1. Tidak peka dengan lingkungan sekitar. Hal ini terjadi ketika seorang muslim atau muslimah berlebih-lebihan dalam hal harta. Misalnya, membeli makanan yang mahal padahal orang-orang di sekitarnya belum tentu mampu membeli makanan yang murah sekalipun.
2. Membuat seseorang menjadi suka pamer dan sombong.
3. Menghalalkan segala macam cara untuk memperoleh harta tanpa mengindahkan syariat agama.
4. Menghancurkan diri sendiri karena hilangnya kendali diri dan kendali sosial.
5. Tidak bermanfaatnya harta yang dimiliki karena tidak diridhai Allah



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3435 seconds (0.1#10.140)