Dahsyatnya Hari Kiamat: Sifat-Sifat Dajjal, Menurut Ibnu Katsir
loading...
A
A
A
Dajjal itu buta sebelah matanya, berkilau, dan hina. Ia juga berambut lebat. Dalam berbagai hadis disebutkan bahwa ia pendek dan di hadis lain tinggi.
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Dahsyatnya Hari Kiamat" memaparkan hadis yang menerangkan bahwa jarak antara kedua telinga keledainya empat puluh lengan.
Di dalam hadis yang lain diriwayatkan sejauh tujuh puluh depa. "Keterangan-keterangan tersebut tidak valid sementara pendapat pertama mengandung perbedaan pandangan," tutur Ibnu Katsir.
Abdan mengatakan dalam kitab Ma'rifah ash Shahibah, “Sufyan ats-Tsauri meriwayatkan dari Abdul Malik bin Maisarah, dari Hauth al-Abdi, dari Mas'ud, ia berkata: “Telinga keledai Dajjal menaungi tujuh puluh ribu'.”
Syaikh al-Hafizh adz-Dzahabi, berkata, “Hauth itu tidak dikenal, kabar ini mungkar, dan sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin serta bagian belakang kepalanya kriting lagi keras.”
Hambal bin Ishaq berkata, “Hajjaj menuturkan kepada kami dari Hammad, dari Ayub, dari Abu Qalabah, ia berkata: “Aku masuk ke masjid, tiba-tiba orang berhamburan menuju seseorang yang aku dengar sedang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW dan bersabda: “Sesungguhnya, sepeninggalku akan ada pendusta dan penyesat, dan di bagian belakang kepalanya kriting lagi keras'.”
Makna “habk” adalah kriting dan keras seperti firman Allah SWT:
“Demi langit yang memiliki jalan-jalan.” ( QS Adz-Dzariyat: 7 )
Imam Ahmad berkata, “Yazid menuturkan kepada kami, al-Mas'udi dan Abu an-Nadhar mengabarkan kepada kami, al-Mas'udi bercerita kepada kami, maknanya dari Ashim bin Kulaib dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Aku keluar menemui kalian saat aku sudah diberi penjelasan mengenai lailatul qadar dan Masih adh-Dhalal (Dajjal). Keduanya menjadi perdebatan antara dua orang di pintu masjid lalu aku mendatangi keduanya untuk melerainya, tetapi aku lupa. Sekarang aku akan menceritakan keduanya kepada kalian. Adapun lailatul qadar, carilah pada sepuluh malam witir terakhir (Ramadhan), sedangkan Masih adh-Dhalal, sesungguhnya ia buta sebelah matanya, keningnya terang, dan lehernya lebar serta bengkok laksana Quthn bin Abdil Uzza".
Abu Hurairah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah orang seperti Dajjal membahayakanku?'
Beliau menjawab: “Tidak. Engkau orang muslim, sedangkan Dajjal adalah kafir'.” Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini sendirian dan isnadnya hasan.
Ath-Thabrani berkata, “Abu Asy'ah al-Hurani menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Musa rahimahullah, dari Muhammad bin Syu'aib al-Ashbahani, dari Said bin Anbasah, dari Said bin Muhammad ats-Tsaqafi, dari Khallad bin Saleh, dari Sulaiman bin Syihab al-Qisi, ia berkata: Abdullah bin Maqhnam mengunjungiku, ia adalah seorang sahabat Nabi Muhammad, lalu bercerita kepadaku bahwa Nabi Muhammad bersabda:
“Tidak ada yang tersembunyi dari Dajjal. Ia datang dari arah timur lalu menyeru pada kebenaran sehingga diikuti. Ia mendatangi manusia, memerangi mereka, dan berhasil mengalahkannya. Ia terus menerus melakukan hal tersebut hingga datang ke Kufah, menolong agama Allah, mengamalkannya sehingga diikuti dan dicintai.
Beberapa saat kemudian ia berkata: 'Aku seorang nabi.' Tentu saja setiap orang berakal takut dan berpisah dengannya.
Setelah itu, Dajjal diam lalu berkata: 'Aku adalah Allah.'
Tiba-tiba mata kanannya menjadi buram, telinganya terputus, dan di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang jelas bagi setiap orang muslim.
Akhirnya, setiap makhluk yang memiliki iman seberat biji sawi meninggalkannya sehingga para sahabatnya hanya dari Yahudi, Majusi, dan Nasrani.
Semua orang non-Arab itu adalah musyrik. Dajjal memanggil seorang lelaki—dalam pandangan mereka —dan diperintahkan agar orang itu dibunuh lalu anggota tubuhnya dipotong potong. Setiap anggota badan satu potong dan semuanya disebarkan sehingga orang-orang bisa melihatnya.
Setelah itu, ia mengumpulkan kembali organ-organ tubuh itu dan memukulnya dengan tongkatnya. Serta-merta orang itu hidup kembali dan berdiri.
Dajjal berkata: 'Aku adalah Allah yang menghidupkan dan mematikan.' Sesungguhnya, itu adalah sihir yang menyihir mata manusia. Dajjal sama sekali tidak melakukan apa pun'.” (HR Ath-Thabrani)
Syaikh adz-Dzahabi, berkata, “Yahya bin Musa meriwayatkan kepada kami dari Said bin Muhammad ats-Tsagafi dan ia orang lemah.”
Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda mengenai Dajjal, “Dajjal adalah Shaf bin Shaid yang muncul dari Yahudi Isfahan di atas keledai buntung. Lebar antara kedua telinga keledainya empat puluh lengan. Jarak antara satu kuku dan kuku lainnya empat malam.
Dajjal dapat menyentuh langit, di depannya gunung asap dan di belakangnya gunung lainnya. Tertulis di antara kedua matanya KAFIR.
la berkata: 'Aku adalah tuhan kalian yang paling tinggi” Para pengikutnya adalah para pelaku riba dan anak-anak hasil zina.” (HR Abu Amru ad-Dani dalam kitab Akhbar ad-Dajjal. Apa pun keadaannya tidak sah menisbatkan hadis ini kepadanya)
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Dahsyatnya Hari Kiamat" memaparkan hadis yang menerangkan bahwa jarak antara kedua telinga keledainya empat puluh lengan.
Di dalam hadis yang lain diriwayatkan sejauh tujuh puluh depa. "Keterangan-keterangan tersebut tidak valid sementara pendapat pertama mengandung perbedaan pandangan," tutur Ibnu Katsir.
Abdan mengatakan dalam kitab Ma'rifah ash Shahibah, “Sufyan ats-Tsauri meriwayatkan dari Abdul Malik bin Maisarah, dari Hauth al-Abdi, dari Mas'ud, ia berkata: “Telinga keledai Dajjal menaungi tujuh puluh ribu'.”
Syaikh al-Hafizh adz-Dzahabi, berkata, “Hauth itu tidak dikenal, kabar ini mungkar, dan sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin serta bagian belakang kepalanya kriting lagi keras.”
Hambal bin Ishaq berkata, “Hajjaj menuturkan kepada kami dari Hammad, dari Ayub, dari Abu Qalabah, ia berkata: “Aku masuk ke masjid, tiba-tiba orang berhamburan menuju seseorang yang aku dengar sedang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW dan bersabda: “Sesungguhnya, sepeninggalku akan ada pendusta dan penyesat, dan di bagian belakang kepalanya kriting lagi keras'.”
Makna “habk” adalah kriting dan keras seperti firman Allah SWT:
وَالسَّمَآءِ ذَاتِ الۡحُـبُكِ
“Demi langit yang memiliki jalan-jalan.” ( QS Adz-Dzariyat: 7 )
Imam Ahmad berkata, “Yazid menuturkan kepada kami, al-Mas'udi dan Abu an-Nadhar mengabarkan kepada kami, al-Mas'udi bercerita kepada kami, maknanya dari Ashim bin Kulaib dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Aku keluar menemui kalian saat aku sudah diberi penjelasan mengenai lailatul qadar dan Masih adh-Dhalal (Dajjal). Keduanya menjadi perdebatan antara dua orang di pintu masjid lalu aku mendatangi keduanya untuk melerainya, tetapi aku lupa. Sekarang aku akan menceritakan keduanya kepada kalian. Adapun lailatul qadar, carilah pada sepuluh malam witir terakhir (Ramadhan), sedangkan Masih adh-Dhalal, sesungguhnya ia buta sebelah matanya, keningnya terang, dan lehernya lebar serta bengkok laksana Quthn bin Abdil Uzza".
Abu Hurairah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah orang seperti Dajjal membahayakanku?'
Beliau menjawab: “Tidak. Engkau orang muslim, sedangkan Dajjal adalah kafir'.” Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini sendirian dan isnadnya hasan.
Ath-Thabrani berkata, “Abu Asy'ah al-Hurani menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Musa rahimahullah, dari Muhammad bin Syu'aib al-Ashbahani, dari Said bin Anbasah, dari Said bin Muhammad ats-Tsaqafi, dari Khallad bin Saleh, dari Sulaiman bin Syihab al-Qisi, ia berkata: Abdullah bin Maqhnam mengunjungiku, ia adalah seorang sahabat Nabi Muhammad, lalu bercerita kepadaku bahwa Nabi Muhammad bersabda:
“Tidak ada yang tersembunyi dari Dajjal. Ia datang dari arah timur lalu menyeru pada kebenaran sehingga diikuti. Ia mendatangi manusia, memerangi mereka, dan berhasil mengalahkannya. Ia terus menerus melakukan hal tersebut hingga datang ke Kufah, menolong agama Allah, mengamalkannya sehingga diikuti dan dicintai.
Beberapa saat kemudian ia berkata: 'Aku seorang nabi.' Tentu saja setiap orang berakal takut dan berpisah dengannya.
Setelah itu, Dajjal diam lalu berkata: 'Aku adalah Allah.'
Tiba-tiba mata kanannya menjadi buram, telinganya terputus, dan di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang jelas bagi setiap orang muslim.
Akhirnya, setiap makhluk yang memiliki iman seberat biji sawi meninggalkannya sehingga para sahabatnya hanya dari Yahudi, Majusi, dan Nasrani.
Semua orang non-Arab itu adalah musyrik. Dajjal memanggil seorang lelaki—dalam pandangan mereka —dan diperintahkan agar orang itu dibunuh lalu anggota tubuhnya dipotong potong. Setiap anggota badan satu potong dan semuanya disebarkan sehingga orang-orang bisa melihatnya.
Setelah itu, ia mengumpulkan kembali organ-organ tubuh itu dan memukulnya dengan tongkatnya. Serta-merta orang itu hidup kembali dan berdiri.
Dajjal berkata: 'Aku adalah Allah yang menghidupkan dan mematikan.' Sesungguhnya, itu adalah sihir yang menyihir mata manusia. Dajjal sama sekali tidak melakukan apa pun'.” (HR Ath-Thabrani)
Syaikh adz-Dzahabi, berkata, “Yahya bin Musa meriwayatkan kepada kami dari Said bin Muhammad ats-Tsagafi dan ia orang lemah.”
Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda mengenai Dajjal, “Dajjal adalah Shaf bin Shaid yang muncul dari Yahudi Isfahan di atas keledai buntung. Lebar antara kedua telinga keledainya empat puluh lengan. Jarak antara satu kuku dan kuku lainnya empat malam.
Dajjal dapat menyentuh langit, di depannya gunung asap dan di belakangnya gunung lainnya. Tertulis di antara kedua matanya KAFIR.
la berkata: 'Aku adalah tuhan kalian yang paling tinggi” Para pengikutnya adalah para pelaku riba dan anak-anak hasil zina.” (HR Abu Amru ad-Dani dalam kitab Akhbar ad-Dajjal. Apa pun keadaannya tidak sah menisbatkan hadis ini kepadanya)
(mhy)