Waktu Bayi Namrudz Dibuang Ibunya dan Disusui Macan Tutul

Kamis, 23 April 2020 - 05:14 WIB
loading...
Waktu Bayi Namrudz Dibuang Ibunya dan Disusui Macan Tutul
Dia memerangi raja-raja yang ada di bumi. Namrudz bisa mengalahkan mereka sehingga dia bisa menguasai kerajaan di bumi dari timur hingga barat.. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Raja Namrudz adalah musuh bebuyutan Nabi Ibrahim Alaihis Salam (AS). Waktu bayi sang raja adalah anak buangan. Dia dibesarkan dan disusui macan tutul.

Diriwayatkan bahwa Sam, Ham, dan Yafits, anak-anaknya Nuh, dipencarkan menjadi tiga. Orang-orang yang mendapat titel kenabian berasal dari keturunan Sam. Mereka menempati daerah Hijaz dan sekitarnya.

Orang-orang yang mempunyai kekuatan berasal dari keturunan Ham. Mereka menempati daerah sebelah barat. Dan orang-orang yang memiliki sifat kesewenang-wenangan berasal dari keturunan Yafits. Mereka menempati daerah sebelah timur.

Ham mempunyai seorang anak yang bernama Kausy. Kausy memiliki anak yang bernama Kan’an dan Kan’an memiliki anak yang bernama Namrudz yang telah disinggung di atas.

Kan’an adalah orang kuat yang senang berburu. Apabila dia berteriak kepada binatang-binatang buas atau binatang-binatang liar, maka binatang-binatang tersebut berjatuhan karena kerasnya teriakan Kan’an.

Dia menikah dengan seorang wanita yang kemudian mengandung Namrudz. Ketika masa kehamilannya sudah cukup wanita tersebut melahirkannya. Bapak anak itu, Kan’an, berkata kepada wanita tersebut, “Anak ini terlahir akan membawa kejelekan. Bunuh saja atau buang saja ke tanah lapang agar dia mati.”

Karena mendengar omongan tersebut, wanita tersebut membawa Namrudz, dan melemparkannya ke tanah lapang di antara kumpulan sapi yang sedang merumput. Anehnya, semua sapi menjauhinya dan setiap kali ada binatang yang melihatnya, binatang itu kabur menjauhinya.

Akhirnya, ibunya datang mengambilnya. Sang ibu lalu membawanya dan melemparkannya ke sebuah sungai. Perempuan itu menyangka bayinya itu telah tenggelam, padahal kenyataannya anak tersebut terbawa arus sampai ke sebuah sumur dengan selamat.

Allah menundukkan seekor macan tutul betina untuk menyusuinya. Hal itu dilihat oleh penduduk suatu kampung, lalu mereka membawa anak tersebut dan mengurusnya. Mereka memberinya nama Namrudz.

Menginjak usia remaja, Namrudz suka mengganggu orang-orang di jalan dan dia bisa menghimpun banyak orang menjadi pengikutnya. Berita ini sampai ke telinga bapaknya, Kan’an. Hanya saja Kan’an tidak tahu bahwa itu anaknya. Maka, Kan’an mengumpulkan bala tentaranya, pergi untuk menemui Namrudz.

Ketika Namrudz melihat pasukan yang datang kepadanya, dia mengerahkan orang-orang yang ada bersamanya. Terjadilah pertempuran dan Namrudz bisa menghancurkan pasukan Kan’an.

Kan’an penasaran mencari Namrudz. Namun Namrudz berhasil membunuhnya. Sampai ajalnya, Kan’an tidak mengetahui bahwa yang membunuhnya adalah anaknya. Namrudz pun tidak mengetahui bahwa yang dibunuhnya itu adalah bapaknya.

Akhirnya, tampuk kerajaan jatuh ke tangan Namrudz. Setelah itu, dia memerangi raja-raja yang ada di bumi. Namrudz bisa mengalahkan mereka sehingga dia bisa menguasai kerajaan di bumi dari timur hingga barat. (Bersambung)

Kisah di atas dinukil dari karya Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) yang diterjemahkan oleh Abdul Halim berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman”. Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas adalah salah seorang sejarawan Mesir yang paling penting pada zamannya. Ia adalah saksi mata invasi Ottoman ke Mesir.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)