Manfaat Membaca Surat Al-Fatihah 100 Kali
loading...
A
A
A
Ulama ahli tafsir Al-Qur'an asal Rembang Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) menjelaskan manfaat membaca Surat Al-Fatihah 100 Kali. Seperti diketahui, Surat Al-Fatihah dijuluki Ummul Qur'an (induk Al-Quran) karena mencakup semua isi kandungan Al-Qur'an.
Dalam satu Hadis yang masyhur, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah bersabda: "Tiada sholat yang sah tanpa membaca Surat Al-Fatihah ".
Dalam satu kajiannya yang dilansir dari tafsiralquran.id, Gus Baha menjelaskan fadhilah dan manfaat membaca Surat Al-Fatihah 100 kali. Berikut penjelasan Gus Baha:
"Ketika kita mendapatkan ijazah dari para kiyai dan ulama yakni ijazah membaca wirid Surat Al-Fatihah 100 kali, hal ini sebagai bentuk rutinitas. Akan tetapi jika dilakukan lebih dari 100 kali malah itu lebih baik.
Selain dijadikan wirid, kita juga perlu mengetahui kenapa Surat Al-Fatihah dijadikan surat Ummul Kitab, dan diulang-ulang dalam bacaan sholat. Berikut riwayat hadis dari Imam Muslim tentang keistimewaan Al-Fatihah yang dijadikan Ummul Kitab.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ».
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.”
Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami sholat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, "Bacalah Al-Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi salat (makudnya Al-Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah berfirman: "Hamba-Ku telah memuji-Ku". Ketika hamba tersebut mengucapkan Arrahmanir Rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah berfirman: "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku."
Ketika hamba tersebut mengucapkan Maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan), Allah berfirman: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku". Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), Allah berfirman: "Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta." Jika ia mengucapkan Ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootholladzina an’amta 'alaihim, ghoiril magdhuubi 'alaihim wa laaddhoollin (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: "Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta." (HR Muslim 395)
Manfaat Membaca Surat Al-Fatihah 100 Kali
Terkait makna penjelasan Al-Fatihah, Gus Baha mengatakan bahwa Al-Fatihah memiliki kepakeman (ketetapan) kata yaitu memuji Allah 'Azza wa Jalla. Maka dengan begitu Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya yang memujiNya. Seperti halnya Al-fatihah yang diawali dengan kalimat hamid (alhamdulillah) ini membuktikan bahwa Al-Fatihah adalah pujian kepada Allah.
Bagi yang membaca Al-Fatihah akan diberikan kenikmatan oleh Allah. Dan kenikmatan ini memiliki bentuk macam-macam, bisa dari dasar kenikmatan yaitu iman, qodo' dan qodar.
Sebab, nikmat itu adalah bentuk rasa percaya kita kepada Allah, memuji Allah adalah tanda kita percaya bahwa kita bersama Allah. Maka jika terjadi musibah pada kita dan kita ikhlaskan dengan hati yang lapang, percaya bahwa itu kehendak Allah, sehingga kenikmatan akan muncul, dengan dibuktikannya hilangnya keresahan.
Beberapa ulama yang mengamalkan dan mengajarkan wirid Al-Fatihah 100 kali di antaranya KH Abdurrahman Wahid, KH Hamim Jazuli (Gus Miek), KH Achmad Shidiq (salah satu perumus Pancasila), KH Abdul Hamid, KH Dalhar, KH Mundzir, dan sebagainya. Mereka dikenal memiliki spiritualitas tinggi. Beberapa bergelar Waliyullah atau kekasih Allah yang makamnya selalu dibanjiri para peziarah.
Bahkan Gus Miek mengajarkan jika ingin mendapat manfaat membaca Surat Al-Fatihah 100 kali, merumuskan tata caranya. Dengan membangun sebuah tradisi berzikir yang bernama Dzikrul Ghofilin, dimana inti ajarannya adalah mendekatkan diri kepada Allah lewat zikir.
Menurut Gus Miek, wirid Al-Fatihah itu diniatkan murni untuk kebahagiaan dan ketenangan hati, baik di dunia maupun di akhirat. Insya Allah kebahagiaan dan keselamatan akan kita raih. Yuk amalkan!
Wallahu A'lam
Dalam satu Hadis yang masyhur, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah bersabda: "Tiada sholat yang sah tanpa membaca Surat Al-Fatihah ".
Dalam satu kajiannya yang dilansir dari tafsiralquran.id, Gus Baha menjelaskan fadhilah dan manfaat membaca Surat Al-Fatihah 100 kali. Berikut penjelasan Gus Baha:
"Ketika kita mendapatkan ijazah dari para kiyai dan ulama yakni ijazah membaca wirid Surat Al-Fatihah 100 kali, hal ini sebagai bentuk rutinitas. Akan tetapi jika dilakukan lebih dari 100 kali malah itu lebih baik.
Selain dijadikan wirid, kita juga perlu mengetahui kenapa Surat Al-Fatihah dijadikan surat Ummul Kitab, dan diulang-ulang dalam bacaan sholat. Berikut riwayat hadis dari Imam Muslim tentang keistimewaan Al-Fatihah yang dijadikan Ummul Kitab.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ».
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.”
Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami sholat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, "Bacalah Al-Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi salat (makudnya Al-Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah berfirman: "Hamba-Ku telah memuji-Ku". Ketika hamba tersebut mengucapkan Arrahmanir Rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah berfirman: "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku."
Ketika hamba tersebut mengucapkan Maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan), Allah berfirman: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku". Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), Allah berfirman: "Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta." Jika ia mengucapkan Ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootholladzina an’amta 'alaihim, ghoiril magdhuubi 'alaihim wa laaddhoollin (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: "Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta." (HR Muslim 395)
Manfaat Membaca Surat Al-Fatihah 100 Kali
Terkait makna penjelasan Al-Fatihah, Gus Baha mengatakan bahwa Al-Fatihah memiliki kepakeman (ketetapan) kata yaitu memuji Allah 'Azza wa Jalla. Maka dengan begitu Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya yang memujiNya. Seperti halnya Al-fatihah yang diawali dengan kalimat hamid (alhamdulillah) ini membuktikan bahwa Al-Fatihah adalah pujian kepada Allah.
Bagi yang membaca Al-Fatihah akan diberikan kenikmatan oleh Allah. Dan kenikmatan ini memiliki bentuk macam-macam, bisa dari dasar kenikmatan yaitu iman, qodo' dan qodar.
Sebab, nikmat itu adalah bentuk rasa percaya kita kepada Allah, memuji Allah adalah tanda kita percaya bahwa kita bersama Allah. Maka jika terjadi musibah pada kita dan kita ikhlaskan dengan hati yang lapang, percaya bahwa itu kehendak Allah, sehingga kenikmatan akan muncul, dengan dibuktikannya hilangnya keresahan.
Beberapa ulama yang mengamalkan dan mengajarkan wirid Al-Fatihah 100 kali di antaranya KH Abdurrahman Wahid, KH Hamim Jazuli (Gus Miek), KH Achmad Shidiq (salah satu perumus Pancasila), KH Abdul Hamid, KH Dalhar, KH Mundzir, dan sebagainya. Mereka dikenal memiliki spiritualitas tinggi. Beberapa bergelar Waliyullah atau kekasih Allah yang makamnya selalu dibanjiri para peziarah.
Bahkan Gus Miek mengajarkan jika ingin mendapat manfaat membaca Surat Al-Fatihah 100 kali, merumuskan tata caranya. Dengan membangun sebuah tradisi berzikir yang bernama Dzikrul Ghofilin, dimana inti ajarannya adalah mendekatkan diri kepada Allah lewat zikir.
Menurut Gus Miek, wirid Al-Fatihah itu diniatkan murni untuk kebahagiaan dan ketenangan hati, baik di dunia maupun di akhirat. Insya Allah kebahagiaan dan keselamatan akan kita raih. Yuk amalkan!
Wallahu A'lam
(rhs)