Buya Arrazy Hasyim: 2 Tanda Matinya Qalbu

Rabu, 29 Desember 2021 - 20:40 WIB
loading...
Buya Arrazy Hasyim: 2 Tanda Matinya Qalbu
Buya Arrazy Hasyim, Dai yang juga pakar Hadis asal Sumatera Barat. Foto/ist
A A A
Dai yang juga pakar Hadis asal Sumatera Barat Dr Buya Arrazy Hasyim menyebutkan ada dua tanda matinya qalbu (hati) manusia. Salah satu anugerah Allah kepada seseorang adalah ia dimudahkan dalam beramal saleh.

Di antara tanda-tanda matinya qalbu dapat dikenali dari dua tanda berikut ini.

1. Tidak ada rasa sedih atas ketaatan yang engkau luput mengerjakannya.
2. Tidak ada penyesalan atas ketergelinciran dalam dosa yang engkau lakukan.

"Kita sibuk apa sih sampai gak sempat berzikir pagi dan petang? Adakah sesuatu yang menyibukkan selain Allah? Apakah ada sesuatu yang lebih besar dari Allah? Saya capek, gak sempat witir. Yaa Salam," kata Buya Arrazy
saat mengisi tausiyah di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, belum lama ini.

Buya Arrazy mengingatkan, kita bisa bercapek-capek untuk dunia, tapi gak mau berlelah-lelah untuk akhirat. Wajar nanti kalau di akhirat jadi miskin karena ketika di dunia gak mau bekerja keras untuk akhirat.

Orang yang bermalas-malas ketika mudanya, tuanya akan miskin dan menyusahkan orang. Orang yang di masa mudanya gak mau belajar, tuanya akan menyusahkan orang 'alim.

"Yang kamu cari itu akhirat, berlelah-lelah lah untuk akhirat, maka temukanlah akhirat di dalam pekerjaanmu," papar Buya Arrazy.

Ada rasa menyesal gak akan masa lalu? Kalau ada, berarti qalbunya (hatinya) masih sehat. Kita semua punya masa lalu, gak usah disebut-sebut ke orang, cukup kisahkan ini kepada Allah.

Ruh dari Taubat Adalah Menyesal
Menyesal itu taubat, jadi ruh dari taubat itu adalah menyesal. Istighfar itu cuma minta dosa dihapus, tapi kalau taubat ada rasa menyesal. Jika qalbunya tersentuh dengan istighfar berarti qalbunya masih sehat.

Tidak ada dari kita yang hadir di majelis ini dijamin dari maksiat baik itu dulu, sekarang, atau nanti. Karena itu, buang jauh-jauh rasa kalau diri ini suci. Orang yang merasa suci ini qalbunya mati, walau zahirnya taat. Orang yang merasa paling benar tidak akan menyesali perbuatannya.

Ciri-ciri Amalan Diterima:
1. Tidak memandang beramal.
2. Memandang jasa-jasanya kecil.

Adapun wirid artinya anugerah amal yang dirutinkan. Allah memberikan warid, supaya dengan warid tersebut kalian waridan (datang) kepada Allah.

Adanya anugerah dari Allah sehingga kita bisa beramal, bukan sebaliknya kita bisa beramal sehingga dapat anugerah. Kita diberikan nikmat sehingga bisa taat, bukan sebaliknya kita taat sehingga dapat nikmat.

"Kamu sholat, kamu beramal, tapi tidak merasa itu karena dirimu melainkan karena Allah lah yang mengizinkan, menggerakkan, meng-upgrade dirimu untuk beramal. Kamu sadar bahwa itu atas kehendak-Nya," demikian pesan Buya Arrazy.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)