Anda Pernah Patah Hati? Ini 5 Hikmah dan Cara Mengatasinya Sesuai Syariat

Senin, 17 Januari 2022 - 15:39 WIB
loading...
Anda Pernah Patah Hati? Ini 5  Hikmah dan Cara Mengatasinya Sesuai Syariat
Patah hati dalam islam bisa diobati apabila kita mau bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Foto ilstrasi/ist
A A A
Memiliki cinta bertepuk sebelah tangan, pasti tidak mengenakkan, apalagi harus diputuskan oleh seseorang yang akhirnya membuat kita patah hati . Sakit karena patah hati? Ini adalah hal normal, namun tatkala patah hati membuat kita menjadi gagal move on selama bertahun-tahun, terpuruk sedih, bahkan sakit-sakitan, maka tentu ada yang salah dengan diri kita.

Sebagai seorang muslimah yang memiliki iman , kita tentu mengetahui bahwa cinta yang hakiki hanyalah untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak seharunya kita mencintai apa-apa yang di dunia ini secara berlebihan. Apalagi sampai menggantungkan harapan pada manusia.


Pada dasarnya, patah hati dalam islam dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan. Bukankah Allah SWT telah memperingatkan berulang kali agar kita tidak berharap kepada manusia? Imam Syafi'i mengatakan bahwa " Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.”

Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan. Terlebih lagi, jika patah hati itu terjadi berulang kali. Namun demikian kita tak perlu terlarut lama dalam duka. Sebab di balik kondisi hati yang retak dan patah pasti terselip hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya saja, hal-hal dibawah ini:

1. Memperingatkan kita bahwa pacaran itu salah
وَلَا تَقۡرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً  ؕ وَسَآءَ سَبِيۡلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isro’: 32)

Aktivitas berpacaran sering diartikan dengan kegiatan mendekati zina. Mengapa? Karena saat berpacaran, kita akan sering berinteraksi dengan orang lain yang bukan muhrim. Bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, telpon-telponan, saling memuji, melembutkan tutur kata, dan sebagainya.

Pada akhirnya, bukan tidak mungkin Syetan akan menjuruskan kepada perbuatan yang lebih memalukan (seperti bersetubuh). Sungguh zina itu termasuk dosa besar. Maka itu, pacaran tidak dianjurkan dalam islam dan jelas haram hukumnya.

“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raaf: 16-17)

2. Bukan jodoh

“Kenapa ya hubungan cintaku selalu kandas di tengah jalan? Kenapa Aku selalu diputuskan? Kenapa dia menolakku?” Percayalah sobat, bahwa segala hal di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Jika memang hubungan percintaan mengalami putus, ya berarti orang tersebut bukan jodoh kita.

Tak perlu gelisah karena urusan jodoh sudah ditetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz. Tulang rusuk tidak akan pernah tertukar. Apabila dia jodoh kita, pasti akan mendekatkan sesulit apapun jalannya. Namun bila sudah bukan jodoh ya Allah SWT akan menjauhkan walaupun kita sudah cinta mati. Percayalah, Allah tidak akan mengambil sesuatu yang baik kecuali diganti oleh hal yang lebih baik lagi.

3. Mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas

Menjalani hubungan pacaran jelas adalah dosa. Namun bagaimana bila patah hati muncul tatkala pinangan kita ditolak? Atau mungkin karena paras kita kurang menawan sehingga tidak ada seorang pun yang melirik. Bersabarlah. Dunia ini adalah tempatnya ujian. Dunia ini tidak selamanya. Apabila kita ditimpa musibah, sebagai mukmin sudah seharushnya kita bersabar dan ikhlas. Menerima apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Dan sebaiknya jangan terlalu memaksakan takdir apalagi sampai melakukan perbuatan maksiat.

Allah SWT berfirman:
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ

“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S. Al-Baqarah 155).

4. Belajar untuk percaya dengan ketentuan Allah SWT

Apakah begitu sulit bagi kita untuk mempercayai ketentuan Allah Ta’ala? Manusia seringkali bersifat tergesa-gesa dan tidak sabar. Ketika ditimpa cobaan, mereka seketika berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Bahkan cenderung menyalahkan takdir. Sungguh salah bila Kita masih berpikir demikian. Allah SWT tidak memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Dia bahkan berjanji akan memberikan kemudahan dan kebahagian dibalik segala hal yang menyulitkan hidup kita. Maka itu cobalah berhusnudzon kepada takdir Allah SWT. (Baca juga: Cara agar hati tenang dalam islam)

“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [QS. Al-Insyirah: 5-6]

5. Jalan untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih islami

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik .” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)

Jika Kita mengalami patah hati, mungkin Allah SWT ingin memperingatkan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah. Pacaran tidak dibenarkan dalam islam. Maka itu, jadikan peristiwa patah hati sebagai pelajaran hidup. Berhentilah untuk menjalin hubungan pacaran. Cobalah untuk berhijarah di jalan Allah SWT dengan meninggalkan hal-hal yang mendekati zina.


Cara Mengatasi Patah Hati Sesuai Ajaran Islam

Patah hati dalam islam bisa diobati apabila kita mau bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa cara untuk mengatasi patah hati ini, yakni:

1. Meningkatkan intensitas membaca Al-Quran

Al-Qur'an bisa menjadi obat bagi orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit. Dengan memperbanyak membaca firman Allah SWT hati pasti menjadi lebih damai dan tenang. Di samping itu, usahakan juga untuk membaca Al-Qur'an terjemahan. Sebab dengan memahami makna-makna ayat Al-Qur'an kita pun bisa semakin meningkatkan iman.

2. Berwudhu dan shalat

Ketika hati sedih, amarah memuncak, pikiran kalut dan tidak tenang maka segeralah mengambil wudhu dan jalankan shalat. Kedua aktivitasi ini (wudhu dan solat) bisa menjauhkanmu dari bisikan-bisikan syetan sekaligus meredahkan emosi.

3. Memperbanyak berdzikir

Berdzikir dapat menenangkan dan mententramkan hati. Dengan memperbanyak berdzikir, segala masalah dan kegundahan hati akan hilang perlahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

4. Berkumpul di majelis-majelis taklim (pengajian)

Daripada menghabiskan waktu dengan menangis di kamar dan memikirkan orang yang tidak membawa manfaat untuk hidup kita, lebih baik kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Semisal berkumpul di majelis ta’lim (pengajian). Di sana kita bisa berkenalan dengan orang-orang shaleh dan mendapatkan ilmu baru perihal agama yang dapat meningkatkan ketaqwaan kita.

5. Berhusnudzan kepada Allah SWT

Cara terakhir untuk mengobati patah hati dalam islam adalah dengan berprasangka baik (berhusnudzon) kepada Allah SWT. Mungkin kita dibuat patah hati agar tidak terhindar dari perbuatan maksiat. Atau mungkin orang tersebut tidak baik untuk kita, maka itu Allah jauhkan. Cobalah lapangkan hati. Sabar, ikhlas dan berhusnudzon. Dengan begitu hidup jadi semakin mudah dan hati bisa lebih gembira.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)