Begini Cara Membersihkan Kotornya Hati karena Syubhat dan Syahwat

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 09:15 WIB
loading...
Begini Cara Membersihkan Kotornya Hati karena Syubhat dan Syahwat
Kotoran hati yang sangat mengganggu keimanan kita adalah perkara syubhat dan syahwat, salah satu cara membersihkannya yaitu dengan memperbanyak istighfar. Foto ilustrasi/ist
A A A
Kotoran hati yang sangat mengganggu keimanan kita adalah perkara syubhat dan syahwat. Lantas bagaimana caranya membersihkan kotoran hati tersebut yang sesuai tuntunan syariat , sehingga ilmu bisa masuk kedalam hati ini?

Berikut kiat membersihkan kotoran hati ini dari Ustadz Fikri Hilabi, S.Ag, dai yang berkhidmat di lembaga bimbinganIslam ini,yakni:

1. Jauhilah perkara-perkara yang meragukan dan samar-samar

Dalilnya, Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda,

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ


“Tinggalkanlah apa yang meragukan kamu dan lakukan apa yang tidak meragukan kamu.” (HR. Nasai)

2. Sibukkanlah waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ


“Tanda dari baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Ibnu Majah)

3. Iringilah aktivitas lain bila telah usai dari satu aktivitas

Allah Ta’ala berfirman,

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ٧ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ


“Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!” (Asy-Syarh/94:7-8)

4. Kerjakanlah selama itu manfaat bagimu

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ


“Bersungguh-sungguhlah apa yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah.” (HR. Muslim)

5. Menundukkan pandangan

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ


“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat.” (An-Nur/24:30)

6. Menjaga lisan

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Mu’adz bin Jabal,

أَلَا أُخْبِرُكَ بِمَلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ قُلْتُ بَلَى يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ


“Maukah engkau kukabarkan dengan sesuatu yang dapat menguatkan itu semua?” Jawab Mu’adz, “Ya, wahai Nabi Allah.” Lalu beliau memegang lisannya, dan bersabda, “Jagalah ini.” Tanyanya , “Wahai Nabi Allah, (Apakah) sungguh kita akan diazab disebabkan oleh perkataan yang kita ucapkan?” Beliau menjawab, “Celakalah engkau wahai Mu’adz, Tidaklah manusia itu disungkurkan ke dalam neraka pada muka atau hidung mereka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka!” (HR. Tirmidzi)

7. Banyak istighfar

Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ


“Sesungguhnya hatiku terkadang lalai untuk berzikir kepada Allah, sehingga aku beristighfar seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)



Wallahu A’lam.
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2431 seconds (0.1#10.140)