Kisah Abu Nawas Memenangkan Sayembara Baginda, Hadiah Sangat Menggiurkan

Senin, 31 Januari 2022 - 08:48 WIB
loading...
Kisah Abu Nawas Memenangkan Sayembara Baginda, Hadiah Sangat Menggiurkan
Ayam mengenali telurnya, telur tidak kenal ayam. (Ilusrasi: matematrik)
A A A
Nafsu Baginda Raja untuk menaklukkan Abu Nawas rasa-rasanya sudah sampai ke ubun-ubun. Pada suatu hari, melihat ayam betinanya bertelur, Baginda punya ide mempermalukan si cerdik itu di depan khalayak.

Baginda memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum. Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yang tepat dan masuk akal.

Barangsiapa yang bisa menjawab pertanyaan itu akan mendapat imbalan yang amat menggiurkan. Satu pundi penuh uang emas. Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi akibatnya.



Banyak rakyat yang ingin mengikuti sayembara itu terutama orang-orang miskin. Baginda yakin, Abu Nawas bakal berpartisipasi dalam sayembara ini. Lagi pula, target baginda dengan sayembara ini memang untuk mempermalukan Abu Nawas.

Hadiah yang menggiurkan membuat banyak orang tertarik. Hanya saja, menimbang beratnya hukuman yang bakal dijatuhkan jika gagal, maka sedikit rakyat yang berani mencari peruntungan. Lagi pula, publik juga sudah tahu Abu Nawas ikut mendaftar. "Pastilah Abu Nawas yang bakal menang," pikir mereka.

Aturan main sayembara itu ada dua. Pertama, jawaban harus masuk akal. Kedua, peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri.

Pada hari yang telah ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung. Baginda duduk di atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama.

Peserta pertama maju dengan tubuh gemetar. Baginda bertanya, "Manakah yang lebih dahulu, telur atau ayam?"

"Telur," jawab peserta pertama.

"Apa alasannya?" tanya Baginda.

"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur," kata peserta pertama menjelaskan.

"Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu?" sanggah Baginda. Peserta pertama pucat pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas, ia tidak bisa menjawab. Tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.



Kemudian peserta kedua maju, la berkata, "Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan."

"Bagaimana bisa bersamaan?" tanya Baginda.

"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila teiur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami. " kata peserta kedua dengan mantap.

"Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?" sanggah Baginda memojokkan. Peserta kedua bingung. la pun dijebloskan ke dalam penjara.

Lalu giliran peserta ketiga. la berkata; "Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur."

"Sebutkan alasanmu," kata Baginda.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1258 seconds (0.1#10.140)