Kisah Ulama Berwudhu 17 Kali dalam Semalam Demi Memuliakan Kitab

Jum'at, 18 Februari 2022 - 17:30 WIB
loading...
Kisah Ulama Berwudhu...
Menjaga wudhu ketika belajar kitab merupakan salah satu adab memuliakan ilmu. Foto/ist
A A A
Ilmu adalah cahaya dan beruntunglah orang-orang yang memuliakan adab ketika berhadapan dengan kitab. Dikisahkan, seorang ulama sampai berwudhu 17 kali dalam semalam demi memuliakan ilmu.

ومن تعظيم العلم: تعظيم الكتاب، فينبغى لطالب العلم أن لا يأخذ الكتاب إلا بطهارة. وحكىعن الشيخ شمس الأئمة الحلوانى رحمه الله تعالى أنه قال: إنما نلت هذا العلم بالتعظيم، فإنى ما أخذت الكاغد إلا بطهارة. والشيخ الإمام شمس الأئمة السرخسى كان مبطونا فى ليلة، وكان يكرر، وتوضأ فى تلك الليلة سبع عشرة مرة لأنه كان لا يكرر إلا بالطهارة، وهذا لأن العلم نور والوضوء نور فيزداد نور العلم به.

"Termasuk arti mengagungkan ilmu yaitu memuliakan kitab. Karena itu, sebaiknya pelajar jika mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci. Hikayat bahwa Syaikhul Islam Syamsul Aimmah Al-Khulwaniy pernah berkata: "Hanya saya dapati ilmu ilmuku ini adalah dengan mengagungkan. Sungguh, saya mengambil kertas belajarku selalu dalam keadaan suci."



Dikisahkan Imam Syamsul Aimmah pada suatu malam mengulang kembali pelajarannya yang terdahulu. Ketika itu beliau terkena sakit perut sehingga sering buang angin.

Beliau melakukan 17 kali berwudhu dalam satu malam tersebut karena mempertahankan supaya belajar dalam keadaan suci. Begitulah beliau memuliakan ilmu sebagai cahaya, wudhupun cahaya. Dan cahaya ilmu akan semakin cemerlang apabila dibarengi cahaya berwudhu.

ومن التعظيم الواجب للعالم أن لا يمد الرجل إلى الكتاب ويضع كتاب التفسير فوق سائر الكتب [تعظيما] ولا يضع شيئا آخر على الكتاب

"Termasuk memulikan yang harus dilakukan, hendaknya jangan membentangkan kaki ke arah kitab. Kitab tafsir letaknya di atas kitab-kitab lain, dan jangan sampai menaruh sesuatu di atas kitab."

وكان أستاذنا الشيخ برهان الدين رحمه الله تعالى يحكى عن شيخ من المشايخ: أن فقيها كان وضع المحبرة على الكتاب، فقال له [بالفارسية]: برنيايى

Syekh Burhanuddin rahimahullah menukil cerita dari seorang ulama. Disebutkan ada seorang ahli fiqih meletakkan botol tinta di atas kitab. Ulama itu berkata: "Tidak bermanfaat ilmumu."

Banyak kisah tentang keutamaan orang yang istiqomah menjaga wudhu. Misalnya sahabat Bilal radhiyallahu 'anhu, suara sandalnya terdengar di surga berkat menjaga wudhu.

Ketika Rasulullah SAW bertanya tentang hal itu, Bilal menjawab: "Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan sholat dua rakaat sedikit pun. Setiap kali aku berhadas, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua rakaat setelah itu." (HR at-Tirmidzi dan Ahmad)

Begitulah dahsyatnya fadhillah menjaga wudhu dan memuliakan adab hingga Allah Ta'ala menempatkanya sebagai hal paling utama. Semoga Allah memberi kita taufik agar termasuk orang-orang yang menjaga wudhu dan adab.

Wallahu A'lam

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2423 seconds (0.1#10.140)