Kajian Gus Baha tentang Dajjal Ungkap Perbincangan Nabi SAW dengan Para Sahabat

Selasa, 22 Februari 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Allah SWT berfirman:

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ


Perempuan perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga). ( QS An-Nur : 26)

Maksudnya, kata Ibnu Katsir, pada masa Dajjal, Madinah sangat ramai. Demikian juga pada era Isa bin Maryam, Rasulullah hingga kematiannya di sana dan dikebumikannya di sana. Setelah itu, orang-orang keluar dari Madinah sebagaimana sudah dikemukakan.

Sebagaimana Imam Ahmad berkata, Umar bin Khattab mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Niscaya orang yang berkendaraan akan berjalan di pinggiran Madinah lalu mengatakan: "Dahulu di sini ada banyak pemukiman orang-orang muslim” (HR Ahmad)

Imam Ahmad berkata, “Hasan tidak meriwayatkan hadis ini, kecuali dengan ketetapan dari Jabir.” Imam Ahmad meriwayatkan dengan keduanya sendirian.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)