Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman dan Seorang Lelaki yang Mencoba Menghindar dari Kematian

Kamis, 03 Maret 2022 - 16:21 WIB
loading...
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman dan Seorang Lelaki yang Mencoba Menghindar dari Kematian
Kematian adalah kepastian yang tak bisa ditunda walau barang sedetik pun. (Foto/Ilustrasi: Ist)
A A A
Pada era Nabi Sulaiman, ada seorang laki-laki yang berusaha menghindar dari kematian. Tatkala malaikat maut Izrail datang menghadap Nabi Sulaiman bin Dawud as, tiba-tiba malaikat yang bertugas mencabut nyawa ini menajamkan pandangan dan mengarahkannya kepada seorang lelaki yang duduk bersama beberapa tamu Nabi Sulaiman. Namun tak lama kemudian Izrail pergi.

Laki-laki itu bertanya, "Wahai Nabi Allah! Siapa dia?"

"Dia adalah malaikat maut," jawab Nabi Sulaiman.

Laki-laki itu kembali berkata, "Wahai nabi Allah! Tadi aku melihat dia selalu melirik kepadaku. Aku menjadi sangat takut. Jangan-jangan dia hendak mencabut nyawaku. Selamatkan aku dari cengkeramannya."

"Bagaimana caranya agar aku bisa menyelamatkanmu?" tanya sang Nabi.

"Anda suruh saja angin untuk membawaku ke negeri India. Mungkin saja dengan begitu dia akan kehilangan jejakku. Dan tidak akan bisa menemukanku," jawab laki-laki itu.



Kemudian Nabi Sulaiman pun memerintahkan angin untuk menghantarkanya sampai ke ujung negeri India dalam waktu sekejap saja.

Saat itu juga angin segera melaksanakan sebagaimana yang diperintahkan oleh sang nabi. Sesampainya di sana, malaikat maut kemudian mencabut nyawa laki-laki itu.

Setelah itu Izrail kembali menghadap Nabi Sulaiman. Nabi kemudian bertanya, "Kenapa tadi Anda melirik kepada laki-laki itu dengan tatapan yang tajam?"

Malaikat maut menjawab, "Aku merasa sangat heran. Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya di Negeri India. Namun keberadaannya saat itu sangat jauh dari negeri itu. Hingga akhirnya tiba-tiba ada angin yang membawanya sampai ke negeri itu. Lalu kucabut nyawanya di negeri itu pula, sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah Taala."

Kisah Nabi Sulaiman itu ditulis dalam kitab al-Majallis as-Saniyyah karya Syekh Ahmad bin Syekh Hijazi Al Fusyni.

Kisah ini memberi tahu kepada kita bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Setiap manusia tidak bisa menghindar dari takdir kematian. Karena itu sudah ketetapan Allah SWT.

Bagi manusia yang takut akan datangnya kematian, ia mungkin bisa hanya berdiam diri di rumahnya untuk menghindar dari kematian, namun jika telah tiba saatnya ditentukan kematian kepadanya, niscaya Malaikat maut akan mendatangi tempat di mana ia akan mati di tempat tersebut.



Kematian Nabi Sulaiman
Allah memberikan banyak kenikmatan kepada Nabi Sulaiman. Namun, ia tetap seorang yang taat kepada-Nya.

Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman sedang memantau para jin bekerja. Ia terus menerus memantau para jin bekerja. Para jin itu tidak berani menoleh ke arah Nabi Sulaiman.

Di saat Nabi Sulaiman sibuk mengawasi para jin bekerja tiba-tiba malaikat maut mencabut nyawa Nabi Sulaiman. Jasad Nabi Sulaiman masih berdiri dan disangga oleh tongkatnya. Para jin mengira Raja Sulaiman masih mengawasi mereka. Mereka tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.

Kemudian, Allah memerintahkan rayap untuk memakan tongkatnya. Sebagian dari tongkat Nabi Sulaiman dimakan oleh rayap-rayap selama beberapa hari. Pada saat bagian yang dimakannya semakin banyak, tongkat itu pun menjadi rusak dan patah. Jasad Nabi Sulaiman pun tersungkur dan terhempas ke bumi.

Melihat kejadian itu, para jin menghentikan pekerjaannya. Secepat mungkin mereka berlari. Mereka merasa tersiksa dan hina karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal-hal yang gaib.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2224 seconds (0.1#10.140)