11 Amalan Bulan Ramadhan Bertabur Pahala

Senin, 28 Maret 2022 - 16:28 WIB
loading...
11 Amalan Bulan Ramadhan Bertabur Pahala
Umat muslim hendaknya menjalankan amalan-amalan sunnah di bulan Ramadhan agar memperoleh pahala dan keutamaan puasa. Foto/dok SINDOnews
A A A
Keistimewaan bulan Ramadhan tidak dapat dihitung mengingat banyaknya rahmat Allah tercurah di bulan tersebut. Mulai dari dilipatgandakannya pahala amal saleh, dibukanya peintu surga, dibelenggunya setan dan sebagainya.

Tak heran jika Malaikat Jibril pernah berdoa dan diaminkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW).

قَالَ لِي جِبْرِيلُ: أَرْغَمَ اللَّهُ أَنْفَ عَبْدٍ أَوْ بَعُدَ دَخَلَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِينَ

Jibril berkata kepadaku: "Semoga Allah menghinakan seorang hamba yang setelah memasuki Ramadhan, Allah belum mengampuni dirinya." Maka aku katakan, "Aamin" hingga akhir Hadis." (HR Al-Bukhari)



Untuk meraih keutamaan dan pahala Ramadhan, umat muslim sebaiknya bersemangat dalam berpuasa dan menjalankan amalan-amalan sunnah. Sedikitnya ada 11 amalan penting di bulan Ramadhan bertabur pahala.

Berikut 11 amalan penting bulan Ramadhan dikutip dari Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA :

1. Makan Sahur dengan Mengakhirkannya
Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh. Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Makan Sahurlah, karena sahur itu barakah". (HR Bukhari 1923 dan Muslim 1095)

Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh. Dari Abu Zar Al-Ghifari RA dengan riwayat marfu', "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur. (HR Ahmad: 1/547)". Di dalam sanad hadits ini adalah Sulaiman bin Abi Utsman yang majhul.

2. Berbuka dengan Menyegerakannya
Disunnahkan berbuka puasa untuk menta'jil atau menyegerakan berbuka sebelum sholat Maghrib. Meski hanya dengan seteguk air atau sebutir kurma. Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda: "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka." (HR Bukhari 1957 dan Muslim 1058)

Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

3. Berdoa Ketika Berbuka
Disunnahkan membaca doa yang ma'tsur dari Rasulullah SAW ketika berbuka puasa. Karena doa orang yang puasa dan berbuka termasuk doa yang tidak tertolak. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan ditolak." (HR Tirmidzy)

Sedangkan teks doa yang diajarkan Rasulullah SAW antara lain: "Ya Allah, kepada Engkaulah aku berpuasa dan dengan rezeki dari-Mu aku berbuka". Doa ini didasarkan oleh sebuah hadits mursal riwayat Abu Daud dan Al-Baihaqy. "Telah hilang haus dan telah basah tenggorakan dan telah pasti balasan Insya Allah." Lafaz doa ini didasarkan atas hadits Abu Daud 2358 dan An-Nasa'i 3329 serta Al-Hakim: 1/422)

4. Memberi Makan Orang Berbuka
Memberi makan saat berbuka bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya." (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).

5. Mandi Sebelum Waktu Fajar
Disunnahkan untuk mandi baik dari janabah, haidh atau nifas sebelum masuk waktu fajar. Agar berada dalam kondisi suci saat melakukan puasa dan terlepas dari khilaf Abu Hurairah yang mengatakan bahwa orang yang berhadats besar tidak sah puasanya.

Meski demikian, menurut jumhur ulama apabila seseorang sedang mengalami junub dan belum sempat mandi, padahal waktu subuh sudah masuk, maka puasanya syah. Namun hadis ini ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan junub adalah seseorang meneruskan jima' setelah masuk waktu shubuh.

Adalah Rasulullah SAW pernah masuk waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR Muttafaq 'alaihi)

6. Menjaga Lidah dan Anggota Tubuh
Amalan penting lainnya yaitu meninggalkan perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya ghibah (bergunjing), namimah (menagdu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan.

Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah)

Apabila kamu berpuasa, maka jangan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, "Sungguh aku sedang puasa." Tetapi bila sedang puasa sunnah, maka tidak perlu mengatakan sedang puasa agar tidak menjadi riya'. Cukup menahan diri dan mengatakannya dalam hati.

7. Meninggalkan Nafsu dan Syahwat
Meninggalkan nafsu seperti bercumbu antara suami istri sebaiknya ditinggalkan. Sekalipun tidak keluar mani atau tidak melakukan hubungan seksual, sebaiknya ditinggalkan untuk mendapatkan keutamaan puasa.

Ada nafsu dan syahawat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba. Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar'i, namun disunnahkan untuk meninggalkannya.

8. Memperbanyak Sedekah
Termasuk di antara amalan penting di bulan Ramadhan adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak sedekah. "Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril." (HR Bukhari dan Muslim)

9. Menyibukkan Diri dengan Ilmu dan Tilawah
Disunnahkan memperbanyak mendalami ilmu serta membaca Al-Qur'an, sholawat pada Nabi dan zikir-zikir baik pada siang hari atau malam hari puasa, tergantung luangnya waktu untuk melakukannya.

Dasarnya adalah hadis shahih berikut: "Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an." (HR Bukhari dan Muslim)

10. Beriktikaf
Disunnahkan beriktikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.

Sayyidah Aisyah RA berkata: "Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri). (HR Bukhari dan Muslim)

11. Mengidupkan Sholat Tarawih, Tahajud dan Witir
Selain amalan di atas, amalan penting yang tidak boleh terlewat adalah sholat tarawih, tahajjud, witir an lainnya.

Demikian 11 amalan di bulan Ramadhan bertabur pahala. Semoga kita diberi taufik oleh Allah sehingga mudah mengamalkannya. Aamiin.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)