Laznas PPPA Daarul Qur'an Luncurkan Pembelajaran Al-Qur'an Pertama di Metaverse
loading...
A
A
A
Laznas PPPA Daarul Qur'an meluncurkan pembelajaran Al-Qur'an pertama di dunia Metaverse sebagai jawaban atas perkembangan dunia digital. Sejak beberapa tahun terakhir istilah metaverse semakin santer terdengar di jagat dunia maya. Metaverse sendiri adalah bagian internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua. Metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkin orang berkumpul dan berkomunikasi dengan masuk ke dunia virtual.
Metaverse semakin dikenal setelah Facebook berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta. Sejak saat itu perkembangan metaverse semakin gencar dan hingga saat ini banyak orang yang telah mengaksesnya.
Pesatnya perkembangan teknologi ternyata dapat mempengaruhi model pendidikan menjadi lebih variatif. Seperti yang dilakukan oleh Laznas PPPA Daarul Qur'an. Metode pembelajaran Al-Qur'an yang selama ini dilaksanakan secara langsung antara asatidz dan santri telah dibuat lebih sederhana dengan hadirnya program Qur'an Call, di mana masyarakat dapat belajar Al-Qur'an menggunakan voice call dan video call.
Terbaru Laznas PPPA Daarul Qur'an meluncurkan model pembelajaran Al-Qur'an futuristik, yakni melalui metavers. Peresmian program tersebut dilaksanakan tepat pada milad ke-15 Laznas PPPA Daarul Qur'an, Selasa (29/3) di STMIK Antar Bangsa, Kota Tangerang. Dengan peluncuran ini maka Laznas PPPA Daarul Qur'an adalah pencetus pembelajaran Al-Qur'an pertama di dunia metaverse.
Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur'an Abdul Ghofur berkata, "insyaAllah, dengan izin Allah, tepat di milad ke-15 ini, kami juga akan meresmikan program terbaru yaitu pembelajaran Al-Qur'an pertama di dunia metaverse, mohon doanya semoga semakin luas manfaatnya."
Orang yang pertama kali mencoba pembelajaran Al-Qur'an melalui metavers adalah Pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur'an, KH. Ahmad Jamil. Ia berkesempatan untuk mencoba teknologi ini dengan menggunakan kacamata augmented reality, kacamata khusus untuk mengakses dunia metaverse.
Melalui kacamata tersebut, KH. Ahmad Jamil dapat melihat santri yang sedang belajar Al-Qur'an dalam bentuk avatar. Mereka juga dapat berkomunikasi secara langsung dan bahkan berjabat tangan di dunia metaverse.
Digambarkan, ruang metavers untuk belajar Al-Qur'an tersebut layaknya ruangan belajar pada umumnya dengan meja, dinding, gadget dan Al-Qur'an. Para pengajar dan santri saling berhadapan menggunakan avatar mereka. Sedangkan audio dari lawan bicara di dunia metavers dapat didengar menggunakan earphone yang menyatu dengan kacamata augmented reality. "Masya Allah, seperti kita masuk ke dalam dunia alam ghoib," ucap KH. Ahmad Jamil seraya tertawa.
Ia menambahkan, dengan diluncurkannya program tersebut maka semakin memperjelas bahwa perjalanan Isra Mi'raj adalah nyata. "Dan sekarang semakin jelas, semakin terang, bahwa perjalanan Isra Mi'raj itu nyata, masya Allah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Ahmad Jamil juga sekaligus meresmikan program pembelajaran Al-Qur'an di dunia metavers. Harapannya terobosan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan teknologi di dunia pendidikan Islam terutama Al-Qur'an. Terlebih dalam upaya melahirkan jutaan penghafal Al-Qur'an di Indonesia dan dunia
Metaverse semakin dikenal setelah Facebook berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta. Sejak saat itu perkembangan metaverse semakin gencar dan hingga saat ini banyak orang yang telah mengaksesnya.
Baca Juga
Pesatnya perkembangan teknologi ternyata dapat mempengaruhi model pendidikan menjadi lebih variatif. Seperti yang dilakukan oleh Laznas PPPA Daarul Qur'an. Metode pembelajaran Al-Qur'an yang selama ini dilaksanakan secara langsung antara asatidz dan santri telah dibuat lebih sederhana dengan hadirnya program Qur'an Call, di mana masyarakat dapat belajar Al-Qur'an menggunakan voice call dan video call.
Terbaru Laznas PPPA Daarul Qur'an meluncurkan model pembelajaran Al-Qur'an futuristik, yakni melalui metavers. Peresmian program tersebut dilaksanakan tepat pada milad ke-15 Laznas PPPA Daarul Qur'an, Selasa (29/3) di STMIK Antar Bangsa, Kota Tangerang. Dengan peluncuran ini maka Laznas PPPA Daarul Qur'an adalah pencetus pembelajaran Al-Qur'an pertama di dunia metaverse.
Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur'an Abdul Ghofur berkata, "insyaAllah, dengan izin Allah, tepat di milad ke-15 ini, kami juga akan meresmikan program terbaru yaitu pembelajaran Al-Qur'an pertama di dunia metaverse, mohon doanya semoga semakin luas manfaatnya."
Orang yang pertama kali mencoba pembelajaran Al-Qur'an melalui metavers adalah Pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur'an, KH. Ahmad Jamil. Ia berkesempatan untuk mencoba teknologi ini dengan menggunakan kacamata augmented reality, kacamata khusus untuk mengakses dunia metaverse.
Melalui kacamata tersebut, KH. Ahmad Jamil dapat melihat santri yang sedang belajar Al-Qur'an dalam bentuk avatar. Mereka juga dapat berkomunikasi secara langsung dan bahkan berjabat tangan di dunia metaverse.
Baca Juga
Digambarkan, ruang metavers untuk belajar Al-Qur'an tersebut layaknya ruangan belajar pada umumnya dengan meja, dinding, gadget dan Al-Qur'an. Para pengajar dan santri saling berhadapan menggunakan avatar mereka. Sedangkan audio dari lawan bicara di dunia metavers dapat didengar menggunakan earphone yang menyatu dengan kacamata augmented reality. "Masya Allah, seperti kita masuk ke dalam dunia alam ghoib," ucap KH. Ahmad Jamil seraya tertawa.
Ia menambahkan, dengan diluncurkannya program tersebut maka semakin memperjelas bahwa perjalanan Isra Mi'raj adalah nyata. "Dan sekarang semakin jelas, semakin terang, bahwa perjalanan Isra Mi'raj itu nyata, masya Allah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Ahmad Jamil juga sekaligus meresmikan program pembelajaran Al-Qur'an di dunia metavers. Harapannya terobosan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan teknologi di dunia pendidikan Islam terutama Al-Qur'an. Terlebih dalam upaya melahirkan jutaan penghafal Al-Qur'an di Indonesia dan dunia
(aww)