Rambut dan Cara Bersisir Rasulullah SAW

Kamis, 18 Juni 2020 - 14:24 WIB
loading...
Rambut dan Cara Bersisir Rasulullah SAW
Peninggalan rambut Nabi Muhammad SAW ketika diperlihatkan ke publik Indonesia di Kota Medan beberapa waktu lalu. Foto/dok SINDOnews
A A A
Sosok Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tak pernah bosan untuk diulas dan diceritakan mengingat agungnya budi pekerti dan akhlak beliau. Bagaimana bentukrambut dan cara bersisir Rasulullah SAW, berikut ulasannya sebagaiman dikutip dari Kitab Asy-Syamail Imam At-Tirmidzi.

"Rambut Rasulullah SAW mencapai pertengahan kedua telinganya". (Diriwayatkan oleh Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari Anas bin Malik). ( )

" Rasulullah SAW adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya". (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara' bin 'Azib RA)

"Rambut Rasulullah SAW tidak terlampau keriting, tidak pula lurus kaku, rambutnya mencapai kedua daun telingannya". (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir bin Hazim, dari Hazim yang bersumber dari Qatadah)

Cara Bersisir Rasulullah SAW
Kebanyakan hadis shahih menerangkan tentang kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah SAW . Sesungguhnya Rasulullah SAW dulunya menyisir rambutnya ke belakang. Sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah SAW senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian, Rasulullah SAW menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan. (Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid,dari az Zuhri, dari Ubaidilah bin Abdullah bin Utbah, yang bersumber dari Ibnu Abbas RA)

" Rasulullah SAW melarang bersisir kecuali sekali-kali". (Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Hasan, dari al Hasan Bashri, yang bersumber dari Abdullah bin Mughaffal RA)

Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek. Abdullah bin Mughaffal RA adalah sahabat Rasulullah SAW yang masyhur. Ia adalah salah seorang peserta Bai'tus Syajarah, wafat pada tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun 57 H.(Baca Juga: Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa)
Rambut dan Cara Bersisir Rasulullah SAW


Penyebab Rasulullah SAW Beruban
Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik RA, "Pernahkah Rasulullah SAW menyemir rambutnya yang telah beruban?" Anas bin Malik menjawab: "Tidak sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar RA pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam". (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)

Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua. Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas mengemukakan bahwa Abu Bakar RA berkata: "Wahai Rasulullah , sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah SAW bersabda: "Surah Hud, Surah Al-Waqi'ah, Surah Al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban". (Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu Abbas RA).

"Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah beruban!" Rasulullah SAW bersabda: "Surah Hud dan beberapa surah sebangsanya telah menyebabkan aku beruban". (Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki’, dari Muhammad bin Basyar, dari 'Ali bin Shalih, dari Abi Ishaq yang bersumber dari Abi Juhaifah RA).( )

Semir Rambut Rasululullah SAW
Al Jahdzamah RA, istri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita: "Aku melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya mengibaskan rambut sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai" atau "bekas celupan". (Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin Zararah, dari Abi Jinab, dari Iyad bin Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah RA)

Keterangan:
1. Nadlr bin Zararah dalah rawi yang dha'if dan termasuk Matruk.
2. Ali Jinab dikenal sebagai rawi yang masyhur tapi ia dianggap dha'if karena sering menyamarkan rawi. "Aku melihat rambut Rasulullah SAW dipacari merah." (Diriwayatkan oleh Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin 'Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas)

Celak Mata Rasulullah SAW
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas dikemukakan sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Bercelaklah kalian dengan Itsmid", karena ia dapat mencerahkan pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata. Sungguh Nabi SAW mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada setiap malam. Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini". (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu 'Abbas RA)

Itsmid adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk itsmid dioleskan pada bulu mata atau disapukan di sekeliling mata. Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di mata sebelah kiri.

Demikian ulasan rambut dan janggut Rasulullah SAW dan penyebab beliau beruban. Semoga Allah memberi taufik agar kita bisa mengikuti sunnah-sunnah Beliau.( )

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2279 seconds (0.1#10.140)