2 Waktu yang Paling Berkah di Bulan Ramadhan, Waktu Sahur Paling Dahsyat

Minggu, 10 April 2022 - 03:00 WIB
loading...
2 Waktu yang Paling Berkah di Bulan Ramadhan,  Waktu Sahur Paling Dahsyat
Waktu di pagi hari ternyata memiliki keberkahan yang paling besar di antara waktu-waktu lainnya, salah satunya adalah waktu sahur ketika di bulan Ramadhan. Foto ilustrasi/pixabay
A A A
Dalam Islam disebutkan ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan keberkahan , salah satunya adalah di waktu pagi hari. Di bulan Ramadhan , keberkahan waktu ini sangat dahsyat keutamaannya. Di waktu-waktu apa saja?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu di mana Allah turunkan banyak keberkahan bagi manusia, yaitu:

1. Waktu sahur

Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً


“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”(HR Bukhari dan Muslim)



Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ


”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sholat qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya lagi, bukan hanya sholat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan seseorang tidak diterima.

Para ulama mengatakan, di antara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan setelahnya.Jangan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai debu yang beterbangan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا


“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 23)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى


“Sholat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia sholat satu rakaat sebagai witir dari sholat malam yang telah dia kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Zaman sekarang sulit melakukan sholat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan, sehingga Allaah memalingkannya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat menjadi penghalang shalat malam.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4127 seconds (0.1#10.140)