Kisah Seorang Ibu yang Taat Berada di Jurang Neraka, Ini Penyebabnya

Kamis, 19 Mei 2022 - 05:10 WIB
loading...
Kisah Seorang Ibu yang Taat Berada di Jurang Neraka, Ini Penyebabnya
Kisah seorang ibu yang taat ditempatkan di jurang neraka menarik untuk disimak. Kisah ini sarat dengan hikmah dan pelajaran berharga. Foto/ilustrasi
A A A
Allah 'Azza wa Jalla mengabarkan kepada kita bahwa surga dan neraka itu benar. Maka hendaknya kaum muslimin meelihara dirinya dan keluarganya dari siksa api neraka.

Berikut ini kisah seorang perempuan yang mengadu kepada Rasulullah SAW karena melihat ibunya berada di jurang-jurang neraka dalam mimpinya. Apa sebab?



Dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menukil salah satu riwayat dari Aisyah radhiyallahu 'anha. Diceritakan, seorang wanita mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) dengan kondisi tangan kanannya kering (lumpuh). Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar menyembuhkan tanganku dan mengembalikannya ke keadaan semula."

"Apa yang menyebabkan tanganmu menjadi kering?" tanya Rasulullah.

"Aku bermimpi seolah-olah hari Kiamat terjadi. Neraka Jahim telah dinyalakan apinya. Surga telah dibuka. Api neraka berubah menjadi jurang-jurang. Kemudian aku melihat ibuku berada di salah satu jurang dari jurang-jurang Jahannam. Satu tangannya memegang potongan gajih dan satu tangannya lagi memegang kain kecil yang menjaganya dari kobaran api.

"Oh ibuku! Mengapa engkau berada di jurang ini? Padahal kamu adalah orang yang taat kepada Allah dan suamimu juga ridho padamu," tanyaku kepadanya.

"Anakku! Aku ini adalah seorang perempuan pelit ketika di dunia. Jurang ini adalah tempat orang-orang yang pelit," jawab sang ibu.

"Potongan gajih dan kain kecil apa yang aku lihat di tanganmu itu?" tanyaku kepadanya.

"Potongan gajih dan kain ini adalah sedekah yang pernah aku keluarkan ketika di dunia. Semasa hidupku, aku tidak pernah mengeluarkan sedekah kecuali dua benda ini. Dua benda ini diberikan kepadaku. Aku terlindungi dari api dan siksa berkat kedua benda ini," jawab ibuku.

"Dimana ayahku?" tanyaku.

"Ayahmu adalah orang yang dermawan. Ia sekarang berada di tempat orang-orang yang dermawan di surga," kata ibuku.

Kemudian aku mendatangi ayahku. Aku melihat beliau sedang berdiri di tepi telagamu, wahai Rasulullah! Ia sedang memberikan minuman air telaga kepada orang-orang. Ia mengambil gelas dari tangan Ali. Sedangkan Ali mengambilnya dari tangan Utsman. Sedangkan Utsman mengambilnya dari tangan Umar. Sedangkan Umar mengambilnya dari tangan Abu Bakar as-Siddiq.

Sedangkan Abu Bakar sendiri mengambilnya dari tanganmu, wahai Rasulullah ! Kemudian aku berkata kepada ayahku. "Hai ayahku! Sesungguhnya ibuku, yaitu seorang perempuan yang taat kepada Allah dan yang kamu ridhoi, sekarang berada di jurang (demikian) di neraka Jahannam. Sedangkan engkau memberikan minuman kepada orang-orang dari telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku sangat kehausan. Berilah ia seteguk air itu!"

Ayahku menjawab: "Hai anakku! Sesungguhnya ibumu berada di tempat orang-orang yang pelit, yang bermaksiat, dan yang berdosa. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan air telaga Rasulullah SAW bagi mereka yang pelit, yang bermaksiat dan yang berdosa.'

Kemudian aku mengambil air telaga itu dengan telapak tanganku agar bisa memberikannya kepada ibuku. Ketika ibuku meminumnya, maka terdengar suatu seruan: "Allah telah mengeringkan tanganmu karena kamu telah mendatangi dan memberikan minuman kepada wanita yang bermaksiat dan yang pelit dengan air telaga Rasulullah."

Kemudian aku pun terbangun dari tidurku. Tiba-tiba tanganku sudah dalam keadaan seperti ini (lumpuh)." Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: "Sifat pelit ibumu telah memberimu bencana di dunia lantas bagaimana bencana baginya di Akhirat?"

Kemudian Rasulullah SAW meletakkan tongkatnya di tangan wanita itu dan berkata: "Ya Allah! Demi mimpi yang baru saja ia ceritakan semoga Engkau menyembuhkan tangannya." Kemudian tangan wanita itu pun sembuh dan kembali seperti semula.

Demikian kisah hikmah yang dapat kita jadikan pelajaran agar tidak pelit dalam mengeluarkan harta. Sungguh sedekah merupakan amalan mulia dan teman setia yang menolong kita di Akhirat kelak. Semoga bermanfaat!

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3884 seconds (0.1#10.140)