Surat Al-Kahfi Ayat 16: Kisah Uzlah Para Pemuda

Kamis, 02 Juni 2022 - 19:48 WIB
loading...
Surat Al-Kahfi Ayat 16: Kisah Uzlah Para Pemuda
Surah Al-Kahfi ayat 16 menjelaskan tentang uzlah yang dilakukan oleh para pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi. Foto/Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Surah Al-Kahfi ayat 16 menjelaskan tentang uzlah yang dilakukan oleh para pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi . Dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka mengasingkan diri dari kekejaman raja mereka dalam beragama.

Allah Taala berfirman:

وَاِذِ اعۡتَزَلۡـتُمُوۡهُمۡ وَمَا يَعۡبُدُوۡنَ اِلَّا اللّٰهَ فَاۡوٗۤا اِلَى الۡـكَهۡفِ يَنۡشُرۡ لَـكُمۡ رَبُّكُمۡ مِّنۡ رَّحۡمَتِهٖ وَيُهَيِّئۡ لَـكُمۡ مِّنۡ اَمۡرِكُمۡ مِّرۡفَقًا
Wa izi'tazal tumuuhum wa maa ya'buduuna illal laaha faawuuu ilal kahfi yanshur lakum Rabbukum mir rahmatihii wa yuhaiyi' lakum min amrikum mirfaqa

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu. ( QS Al-Kahfi : 16)



Tafsir Kementrian Agama menyebut dalam surat ini dijelaskan dialog di antara Ashabul Kahfi. Sebagian dari mereka berkata kepada yang lain, “Bilamana kamu menjauhkan diri dari kaum dan kampung halamanmu lahir dan batin, menolak untuk mengikuti adat-istiadat mereka, dan tidak mau menyembah selain Allah, sehingga menimbulkan kemarahan mereka terhadap kamu, maka seharusnya kamu mencari tempat berlindung seperti gua.”

“Di tempat tersebut kamu dapat melakukan ibadah dengan tekun dan khusyuk serta terhindar dari gangguan kaummu. Bilamana kamu sudah menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah, serta memohon pemeliharaan-Nya, maka Dia tentu akan mencurahkan rahmat-Nya kepadamu. Kamu tidak akan mati kelaparan atau kehausan dalam gua itu."

"Allah SWT akan memberi jalan keluar kepadamu dalam mengatasi kesukaran makan dan minum ataupun lainnya. Allah akan melapangkan jalan beribadah dengan sempurna kepada-Nya sehingga kamu bisa merasakan kelezatan ibadah yang melebihi kelezatan lainnya.”

Demikian isi percakapan mereka. Apa yang mereka ucapkan itu lahir dari keyakinan dan harapan mereka akan anugerah Allah dan berkat kepasrahan dan keimanan mereka yang sempurna kepada-Nya.

Allah SWT telah menggerakkan hati para pemuda itu untuk menjadi orang-orang yang saleh, penghuni gua. Kisah mereka akhirnya selalu dikenang dalam sejarah umat beragama. Demikian sifat para pemuda itu, selamanya hati mereka lebih suci dan lebih cinta kepada kebenaran, yaitu sifat yang amat baik yang diperlukan bagi seseorang pemimpin.



Ibnu ‘Abbas berkata:

مَا بَعَثَ اللهُ نَبِيََّا إِلاَّ وَهُوَ شَابٌّ وَمَا أُعْطِى عِلْمٌ لِعَالِمٍ إِلاَّ وَهُوَ شَابٌّ

Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali dia seorang pemuda, dan tiada diberikan ilmu kepada seorang alim, kecuali dia pemuda. Kemudian beliau membaca potongan ayat-ayat tersebut sebagai berikut:

قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ

Mereka (yang lain) berkata, ”Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.” ( al-Anbiya’/21 : 60)

Dan firman Allah swt:

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya. (al-Kahf/18: 60); Dan firman Allah WT:

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3880 seconds (0.1#10.140)