5 Perkara yang Membuat Wanita Menjadi Sumber Fitnah, Nomor 4 Perihal Jodoh
loading...
A
A
A
Fitnah wanita menjadi fitnah paling besar bagi kaum lelaki. Mengapa kaum wanita selalu disebut sebagai sumber fitnah? Sebenarnya perkara apa saja yang menyebabkan kaum Hawa ini menjadi sumber fitnah bagi laki-laki?
Dalam kehidupan, kita sering mendengar nasihat berhati-hatilah dalam menjalani hidup ini, terutama terhadap tiga fitnah dunia yaitu harta, tahta dan wanita. Hal ini pun sudah diingatkan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam dalam sabdanya:
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita. (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Jadi, sungguh fitnah wanita termasuk cobaan terbesar yang berbahaya bagi kaum laki-laki. Banyak fakta terjadi, karena wanita, seorang suami bisa melakukan korupsi, karena wanita seorang suami bisa terpisah dari istri dan anaknya, karena wanita pula dua orang laki-laki berkelahi hingga tertumpah darahnya, dan karena wanita pula si cerdas dapat hilang dengan sekejap kecerdasannya kemudian berubah menjadi layaknya seorang robot yang siap dan bisa dengan mudah diperintah oleh tuannya yang bernama wanita.
Seorang wanita bisa menjadi sumber fitnah karena beberapa hal. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa perkara yang menjadikan wanita menjadi sumber fitnah tersebut yang tentu saja harus menjadi 'warning' bagi kalangan muslimah, perkaranya antara lain:
1. Keluar dari rumah
Seorang wanita tatkala keluar rumah tanpa berhijab dan safar tanpa mahram, ia dirayu oleh syetan agar dapat menggoda dan menggelisahkan kaum lelaki yang tidak beriman dengan mempersolek diri dan tabarruj. Rasulullah Shallallahu’alaihii wa sallam bersabda,
“Wanita adalah aurat. Apabila keluar disambut (dipecantik) oleh setan.” (HR. At Tirmidzi)
Imam An Nawawi rahimahullah berkata, “Wanita bila keluar rumah akan memfitnah dan membangkitkan syahwat bagi kaum pria. Karena Allah subhanahu wata’ala menjadikan pria menyenangi wanita, serupa dengan setan yang pekerjaannya menyesatkan manusia.” (Syarh Muslim)
Adapun jalan keluar agar wanitatidak memfitnah dan digoda syetan manusia dan jin, hendaknya tidak keluar rumah walaupun itu dekat kecuali dengan memakai hijab syar’i dan lebih suka untuk tinggal di dalam rumah. Allah Ta’ala berfiman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.”(QS Al Ahzab: 33)
Apabila keluar rumah hendaknya perempuan tidak menampakkan keindahan dirinya.
Allah Ta'ala berfirman,
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.”(QS. An Nur:31)
Agar tidak memfitnah dan difitnah ketika safar hendaknya wanita ditemani mahramnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, لا يَحِلُّ لامْرَأَةٍ
“Seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak diperbolehkan menempuh perjalanan sehari kecuali disertai oleh laki-laki mahramnya.” (HR. Muslim)
Dalam kehidupan, kita sering mendengar nasihat berhati-hatilah dalam menjalani hidup ini, terutama terhadap tiga fitnah dunia yaitu harta, tahta dan wanita. Hal ini pun sudah diingatkan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam dalam sabdanya:
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita. (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Jadi, sungguh fitnah wanita termasuk cobaan terbesar yang berbahaya bagi kaum laki-laki. Banyak fakta terjadi, karena wanita, seorang suami bisa melakukan korupsi, karena wanita seorang suami bisa terpisah dari istri dan anaknya, karena wanita pula dua orang laki-laki berkelahi hingga tertumpah darahnya, dan karena wanita pula si cerdas dapat hilang dengan sekejap kecerdasannya kemudian berubah menjadi layaknya seorang robot yang siap dan bisa dengan mudah diperintah oleh tuannya yang bernama wanita.
Seorang wanita bisa menjadi sumber fitnah karena beberapa hal. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa perkara yang menjadikan wanita menjadi sumber fitnah tersebut yang tentu saja harus menjadi 'warning' bagi kalangan muslimah, perkaranya antara lain:
1. Keluar dari rumah
Seorang wanita tatkala keluar rumah tanpa berhijab dan safar tanpa mahram, ia dirayu oleh syetan agar dapat menggoda dan menggelisahkan kaum lelaki yang tidak beriman dengan mempersolek diri dan tabarruj. Rasulullah Shallallahu’alaihii wa sallam bersabda,
المرأةُ عَوْرةٌ، فإذا خَرَجَت استَشْرَفَها الشَيطانُ
“Wanita adalah aurat. Apabila keluar disambut (dipecantik) oleh setan.” (HR. At Tirmidzi)
Imam An Nawawi rahimahullah berkata, “Wanita bila keluar rumah akan memfitnah dan membangkitkan syahwat bagi kaum pria. Karena Allah subhanahu wata’ala menjadikan pria menyenangi wanita, serupa dengan setan yang pekerjaannya menyesatkan manusia.” (Syarh Muslim)
Adapun jalan keluar agar wanitatidak memfitnah dan digoda syetan manusia dan jin, hendaknya tidak keluar rumah walaupun itu dekat kecuali dengan memakai hijab syar’i dan lebih suka untuk tinggal di dalam rumah. Allah Ta’ala berfiman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.”(QS Al Ahzab: 33)
Apabila keluar rumah hendaknya perempuan tidak menampakkan keindahan dirinya.
Allah Ta'ala berfirman,
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِن
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.”(QS. An Nur:31)
Agar tidak memfitnah dan difitnah ketika safar hendaknya wanita ditemani mahramnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, لا يَحِلُّ لامْرَأَةٍ
تُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ إلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak diperbolehkan menempuh perjalanan sehari kecuali disertai oleh laki-laki mahramnya.” (HR. Muslim)