Kisah Malaikat Harut dan Marut Mengajarkan Ilmu Sihir di Muka Bumi
loading...
A
A
A
Muhammad Quraish Shihab menyatakan bahwa pada mulanya ilmu sihir diajarkan oleh dua malaikat, yakni Harut dan Marut sebagai ujian bagi mereka berdua dan bagi mereka yang diajarinya. Pada saat yang bersamaan, ternyata setan juga ikut menimba ilmu itu.
"Akan tetapi jauh setelah itu, ketika Nabi Sulaiman berkuasa, praktik ilmu sihir dia larang. Semua buku-buku tentang sihir ditanam di bawah singgasananya," ujar cendekiawan ilmu Al-Quran ini dalam bukunya berjudul "Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Setan, dan Malaikat dalam Al-Qur’an – As-Sunnah, Serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini".
Setelah Nabi Sulaiman wafat, setan yang lepas kendali menemukan kitab-kitab tersebut kemudian mengajarkan kembali ilmu sihir itu. Pada saat itulah sebagian orang yahudi mengikuti jejak setan dan percaya kepada bisikan setan bahwa sebenarnya kekuasaan Nabi Sulaiman serta kehebatanya adalah pengaruh sihir tersebut. Allah SWT membantah kebohongan itu dan menyatakan bahwa Nabi Sulaiman tidak melakukan sihir.
Sementara itu, Ahmad Musthafa al-Maraghid dalam "Tafsir al-Maraghi", mengatakan bahwa orang Yahudi menduga Nabi Sulaimanlah yang menghimpun kitab-kitab sihir dari para pakar dalam bidang itu. Kemudian, kitab tersebut dipendam di bawah kursi singgasananya. Hingga suatu saat, kitab tersebut digali dan ditemukan oleh orang-orang yang mengetahuinya. Lalu, kitab terebut diajarkan kepada banyak orang.
Dapat dipastikan bahwa sihir bermula dari Harut dan Marut. Keduanya tahu tentang sihir dan mengajarkanya kepada manusia, akan tetapi mereka tidak mengajarkanya kecuali setelah memberi tahu sisi positif dan negatifnya.
"Artinya, kedua malaikat ini sebelum mengajarkan ilmu sihir pasti selalu mengingatkan bahwa ilmu tersebut membahayakan keselamatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri," tulis Asrifin an-Nakhrowie dalam bukunya berjudul "Sihir & Klenik Perdukunan".
Harut dan Marut mengajarkan ilmu sihir di Negeri Babil, yang sering di sebut Kota Babilonia, sebuah Kota yang terletak di negara Irak. Kota ini berada di tepi sungai Eufrat, yang bekasnya sampai sekarang masih ada.
Surat Al Baqarah ayat 102
Nama Harut dan Marut disebutkan di dalam Al-Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 102 . Namun para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua malaikat itu.
Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul "Janibal Ma'rifat" menyebutkan ada yang berpendapat bahwa mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
Harut dan Marut adalah dua nama yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan juga dikenal dalam kisah-kisah orang terdahulu. Dalam ayat yang berbicara tentang sihir di zaman Nabi Sulaiman 'alahissalam, Allah Ta'ala menyebutkan nama Harut dan Marut. Allah Ta'ala berfirman:
وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut.
Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir."
Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah.
Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. ( QS Al-Baqarah : 102)
Beda Pendapat
Zahir ayat menyebutkan bahwa Harut dan Marut itu malaikat. Ulama Tabi'in, Qatadah dan Ibnu Syihab Az Zuhri yang dikutip dalam "Tafsir Ath Thabari" menyebutkan: “Mereka berdua adalah malaikat. Mereka turun ke dunia untuk menegakkan hukum di tengah manusia.”
Selanjutnya Ibnu Zaid dalam tafsir yang sama mengatakan maksud ayat ini, setan-setan dan dua malaikat mengajarkan sihir kepada manusia.
Sebagian ulama mengatakan bahwa Harut dan Marut adalah manusia, di antara yang menafsirkan demikian adalah Al-Qasimi. Dalam Tafsir Al-Qasimi beliau mengatakan pendapat yang dikuatkan pada ulama muhaqiq adalah bahwa Harut dan Marut adalah dua orang yang menunjukkan kesalehan dan ketakwaan di Babil.”
Sementara Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. "Yang rajih, Harut dan Marut adalah dua malaikat yang turun untuk menguji dan mengetes manusia,” ujarnya dalam kitabnya berjudul Majmu' Fatawa wal Maqalat Mutanawui'ah.
Kemudian pertanyaannya, kalau mereka malaikat kenapa mengajarkan sihir? Jawabannya ada di ayat itu juga. “Mereka berdua tidaklah mengajarkan (sihir) kepada seseorang kecuali berkata: 'ini adalah fitnah, jangan engkau kufur'.” (QS Al Baqarah: 102)
Jadi mereka mengajarkan sihir sebagai bentuk ujian bagi manusia. Syaikh As Sa'di dalam Tafsir As Sa'di menjelaskan: “Demikian juga orang Yahudi biasa mempraktikkan sihir yang dahulu diturunkan kepada dua malaikat yang ada di bumi, di negeri Babil, di Irak. Mereka berdua diberi ilmu sihir sebagai bentuk ujian dari Allah bagi para hamba.”
Adapun kisah yang beredar tentang Harut dan Marut bahwa mereka adalah malaikat yang dihukum oleh Allah kemudian mereka melakukan zina, mabuk dan membunuh, ini kisah dari Israiliyat yang tidak boleh diyakini.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, rincian kisah Harut dan Marut itu berasal dari Israiliyat. Karena tidak ada hadis yang sahih marfu' muttashil sanadnya kepada Nabi SAW yang tidak bicara dengan hawa nafsu.”
As Sa'di dalam tafsirnya juga mengatakan semua kisah Harut dan Marut selain yang ada dalam zahir ayat ini, semua berasal dari Israiliyat. Semua kisah itu dibantah secara umum oleh dalil-dalil tentang ma'shum-nya malaikat.”
"Akan tetapi jauh setelah itu, ketika Nabi Sulaiman berkuasa, praktik ilmu sihir dia larang. Semua buku-buku tentang sihir ditanam di bawah singgasananya," ujar cendekiawan ilmu Al-Quran ini dalam bukunya berjudul "Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Setan, dan Malaikat dalam Al-Qur’an – As-Sunnah, Serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini".
Setelah Nabi Sulaiman wafat, setan yang lepas kendali menemukan kitab-kitab tersebut kemudian mengajarkan kembali ilmu sihir itu. Pada saat itulah sebagian orang yahudi mengikuti jejak setan dan percaya kepada bisikan setan bahwa sebenarnya kekuasaan Nabi Sulaiman serta kehebatanya adalah pengaruh sihir tersebut. Allah SWT membantah kebohongan itu dan menyatakan bahwa Nabi Sulaiman tidak melakukan sihir.
Sementara itu, Ahmad Musthafa al-Maraghid dalam "Tafsir al-Maraghi", mengatakan bahwa orang Yahudi menduga Nabi Sulaimanlah yang menghimpun kitab-kitab sihir dari para pakar dalam bidang itu. Kemudian, kitab tersebut dipendam di bawah kursi singgasananya. Hingga suatu saat, kitab tersebut digali dan ditemukan oleh orang-orang yang mengetahuinya. Lalu, kitab terebut diajarkan kepada banyak orang.
Dapat dipastikan bahwa sihir bermula dari Harut dan Marut. Keduanya tahu tentang sihir dan mengajarkanya kepada manusia, akan tetapi mereka tidak mengajarkanya kecuali setelah memberi tahu sisi positif dan negatifnya.
"Artinya, kedua malaikat ini sebelum mengajarkan ilmu sihir pasti selalu mengingatkan bahwa ilmu tersebut membahayakan keselamatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri," tulis Asrifin an-Nakhrowie dalam bukunya berjudul "Sihir & Klenik Perdukunan".
Harut dan Marut mengajarkan ilmu sihir di Negeri Babil, yang sering di sebut Kota Babilonia, sebuah Kota yang terletak di negara Irak. Kota ini berada di tepi sungai Eufrat, yang bekasnya sampai sekarang masih ada.
Surat Al Baqarah ayat 102
Nama Harut dan Marut disebutkan di dalam Al-Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 102 . Namun para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua malaikat itu.
Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul "Janibal Ma'rifat" menyebutkan ada yang berpendapat bahwa mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
Harut dan Marut adalah dua nama yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan juga dikenal dalam kisah-kisah orang terdahulu. Dalam ayat yang berbicara tentang sihir di zaman Nabi Sulaiman 'alahissalam, Allah Ta'ala menyebutkan nama Harut dan Marut. Allah Ta'ala berfirman:
وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut.
Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir."
Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah.
Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. ( QS Al-Baqarah : 102)
Beda Pendapat
Zahir ayat menyebutkan bahwa Harut dan Marut itu malaikat. Ulama Tabi'in, Qatadah dan Ibnu Syihab Az Zuhri yang dikutip dalam "Tafsir Ath Thabari" menyebutkan: “Mereka berdua adalah malaikat. Mereka turun ke dunia untuk menegakkan hukum di tengah manusia.”
Selanjutnya Ibnu Zaid dalam tafsir yang sama mengatakan maksud ayat ini, setan-setan dan dua malaikat mengajarkan sihir kepada manusia.
Sebagian ulama mengatakan bahwa Harut dan Marut adalah manusia, di antara yang menafsirkan demikian adalah Al-Qasimi. Dalam Tafsir Al-Qasimi beliau mengatakan pendapat yang dikuatkan pada ulama muhaqiq adalah bahwa Harut dan Marut adalah dua orang yang menunjukkan kesalehan dan ketakwaan di Babil.”
Sementara Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. "Yang rajih, Harut dan Marut adalah dua malaikat yang turun untuk menguji dan mengetes manusia,” ujarnya dalam kitabnya berjudul Majmu' Fatawa wal Maqalat Mutanawui'ah.
Kemudian pertanyaannya, kalau mereka malaikat kenapa mengajarkan sihir? Jawabannya ada di ayat itu juga. “Mereka berdua tidaklah mengajarkan (sihir) kepada seseorang kecuali berkata: 'ini adalah fitnah, jangan engkau kufur'.” (QS Al Baqarah: 102)
Jadi mereka mengajarkan sihir sebagai bentuk ujian bagi manusia. Syaikh As Sa'di dalam Tafsir As Sa'di menjelaskan: “Demikian juga orang Yahudi biasa mempraktikkan sihir yang dahulu diturunkan kepada dua malaikat yang ada di bumi, di negeri Babil, di Irak. Mereka berdua diberi ilmu sihir sebagai bentuk ujian dari Allah bagi para hamba.”
Adapun kisah yang beredar tentang Harut dan Marut bahwa mereka adalah malaikat yang dihukum oleh Allah kemudian mereka melakukan zina, mabuk dan membunuh, ini kisah dari Israiliyat yang tidak boleh diyakini.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, rincian kisah Harut dan Marut itu berasal dari Israiliyat. Karena tidak ada hadis yang sahih marfu' muttashil sanadnya kepada Nabi SAW yang tidak bicara dengan hawa nafsu.”
As Sa'di dalam tafsirnya juga mengatakan semua kisah Harut dan Marut selain yang ada dalam zahir ayat ini, semua berasal dari Israiliyat. Semua kisah itu dibantah secara umum oleh dalil-dalil tentang ma'shum-nya malaikat.”
(mhy)