5 Akhlak Dasar yang Wajib Dimiliki Seorang Muslim, Nomor 1 Sangat Gampang Dilakukan

Rabu, 29 Juni 2022 - 14:39 WIB
loading...
5 Akhlak Dasar yang Wajib Dimiliki Seorang Muslim, Nomor 1 Sangat Gampang Dilakukan
Akhlak dasar seorang muslim harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari, inilah sebaik-baiknya akhlak yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ajarkan pada umatnya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Seorang muslim dituntut untuk selalu memperbaiki akhlaknya. Akhlak yang baik seorang muslim harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa demikian? Akhlak dasar apa yang harus dimiliki setiap muslim ini?

Dikutip dari ceramah Ustadz Azzam ad-Dasuqi, S.Pd.I, dai dari lembaga dakwah, menjelaskan, minimal ada 5 dasar adab atau akhlak mulia yang harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim. Berikut penjelasannya:

1. Saling tersenyum

Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

"Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu. (HR. At-Tirmizi No. 1879)

Hadis yang agung ini menunjukkan keutamaan tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim. Dalam hadis yang lain, "Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria."



Percayalah! Semakin banyak senyum maka hawa positif akan bertebaran di sekitarnya. Dan orang yang tersenyum akan terkesan lebih ramah dan lebih bisa dipercaya.

2. Menebar salam dan bertegur sapa

Mengucapkan salam merupakan sebab terwujudnya kesatuan hati dan rasa cinta di antara sesama muslim, sebagaimana kenyataan yang kita temukan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

"Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Muslim No. 81)

Ingat! Pengucapan salam ini ditunjukkan kepada setiap muslim yang Anda kenal ataupun tidak. Dari Abdullah bin Amru bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

"Amalan Islam apa yang paling baik? Beliau shallallahu alaihi wasallam lantas menjawab, Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali". (HR. Al-Bukhari No. 6236)

Setelah beruluk salam tentunya kita juga saling bertegur sapa. Orang yang selalu berhias dengan akhlak mulia tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang sekalipun terhadap orang yang berbuat jahat kepadanya. Orang yang memiliki akhlak mulia selalu menghindari rasa ingin disapa terlebih dahulu. Dan biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.

3. Menjauhi prasangka

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ


"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain."(QS. Al-Hujurat: 12)

Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian prasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah memata-matai, mencari-cari kesalahan atau kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Jauhilah prasangka. Sebab, prasangka adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, janganlah kalian saling memata-matai, janganlah kalian saling marah, janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Al-Bukhari No. 6229)

4. Menjauhi sifat dengki dan benci

Dari Abu Hurairah radhyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Kalian jangan saling mendengki, jangan saling memata-matai, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya.

Takwa itu di sini beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap orang muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya. (HR. Muslim No. 2564)

5. Toleransi terhadap perbedaan pendapat

Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam Imam Syafii kepada Yunus ash Shadafi yang terkenal dengan nama Abu Musa,

"Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) sekalipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah? (Siyar A lam an-Nubala , adz-Dzahabi, 10/16)

Perbedaan furu' (permasalahan cabang) adalah sebuah keniscayaan yang antar umat Islam harus saling berlapang dada. Maka perhatikan baik-baik atsar dari Qatadah rahimahullah ini. Beliau berkata, "Barang siapa yang belum mengetahui (adanya) ikhtilaf maka hidungnya belum mencium wanginya perkara fikih." (Jami' Bayan al-Ilmi wa Fadhlih, Abu Amr al-Qurthubi No. 1520)



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)