23 Tips Menjadi Suami Romantis Ala Rasulullah, Nomor 7 Paling Disukai Istri
loading...
A
A
A
Suami romantis yang menyayangi keluarganya adalah dambaan semua istri. Berikut ini tips menjadi suami romantis sebagaimana dicontohkan Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam.
Dalam satu Hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok suami paling baik terhadap istri-istrinya. Beliau memerintahkan umatnya khususnya para suami agar berlaku baik kepada istri dan ahlu keluarganya. Beliau pernah bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
Artinya: "Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga/istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri/keluargaku." (HR at-Tirmidzi 3895)
Pimpinan Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu risalahnya menguraikan beberapa riwayat Hadis Nabawi yang bisa dijadikan tips oleh para suami. Dengan memperlakukan istri secara baik-romantis, insya Allah rumah tangga dilingkupi keberkahan.
1. Membukakan Pintu untuk Istri Baik di Rumah Atau di Kendaraan
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku melihat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang unta beliau untuk Shafiyyah (istri beliau). Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan kemudian Shafiyyah naik dengan meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut." (HR Al-Bukhari)
Subhanallah, dari riwayat ini kita bisa ketahui bagaimana perlakuan Rasulullah kepada istrinya. Beliau memperlakukan istrinya bak seorang putri raja. Pemandangan seperti ini memberi kesan begitu mendalam yang menunjukkan ketawadhu'an beliau.
Sebagai Nabi yang diutus untuk umat manusia, Beliau bersikap tawadhu kepada istri, mempersilakan lutut beliau sebagai tumpuan, membantu pekerjaan rumah, membahagiakan istri, sama sekali tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau.
2. Sering Mencium Istri
Rasulullah SAW adalah sosok suami yang sangat romantis. Satu hal romantis dan dapat menimbulkan rasa kasih sayang adalah membiasakan mencium pasangan ketika hendak bepergian atau baru pulang.Rasulullah SAW sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
Dari Aisyah rahiyallahu 'anha, bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau sholat dan tidak mengulangi wudhu-nya. (HR 'Abdurrazaq)
3. Makan Sepiring Berdua
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Saya dahulu biasa makan bubur bersama Nabi shollallahu 'alaihi wasallam." (HR. Al-Bukhari)
Beliau juga berkat: "Aku biasa minum dari gelas yang sama (dengan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam) bahkan ketika haidh, lalu Nabi mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum." (HR Abdurrazaq)
Dalam riwayat imam Muslim, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah dan beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR Muslim)
4. Menyuapi Istri
Dari Saad bin Abi Waqqosh radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu." (Mutafaqun 'Alaih)
Apabila seorang istri makan bersama suaminya dan suami menyuapi makanan itu ke mulut isterinya, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan hal itu akan memperkokoh kecintaan istrinya. Sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, bahwa saling menyuapi dapat menguatkan jalinan kasih sayang antara suami dan istri.
5. Berlemah Lembut, Melayani dan Memanjakan Istri Ketika Sakit
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (Mutafaqun 'Alaih)
6. Bersenda Gurau dengan Istri
Dalam membangun kemesraan, beliau Rasulullah SAW sering bermain dan mencandai istri beliau. Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata tentang Rasulullah SAW: "Beliau orang yang suka bercanda dengan istrinya." (HR Al-Bukhari)
Sayyidah Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa melihat tingkah keduanya. (HR an-Nasa'i)
Umul Mukminin Aisyah menceritakan: "Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seperti gadis muda yang ramping. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau berkata kepadaku: "Kemarilah! sekarang kita berlomba lari." Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau.Beliau hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau menantangku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata: "Inilah penebus kekalahan yang lalu!" (HR Ahmad)
7. Sering Memberi Hadiah untuk Istri
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya: "Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu." Ia (Ummu Kultsum) berkata: "Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan hadiah itu dikembalikan kepada beliau. Lalu Rasulullah memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak Kasturi, sedang sisa minyak Kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah." (HR Ahmad)
Dalam satu Hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok suami paling baik terhadap istri-istrinya. Beliau memerintahkan umatnya khususnya para suami agar berlaku baik kepada istri dan ahlu keluarganya. Beliau pernah bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
Artinya: "Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga/istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri/keluargaku." (HR at-Tirmidzi 3895)
Pimpinan Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu risalahnya menguraikan beberapa riwayat Hadis Nabawi yang bisa dijadikan tips oleh para suami. Dengan memperlakukan istri secara baik-romantis, insya Allah rumah tangga dilingkupi keberkahan.
1. Membukakan Pintu untuk Istri Baik di Rumah Atau di Kendaraan
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku melihat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang unta beliau untuk Shafiyyah (istri beliau). Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan kemudian Shafiyyah naik dengan meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut." (HR Al-Bukhari)
Subhanallah, dari riwayat ini kita bisa ketahui bagaimana perlakuan Rasulullah kepada istrinya. Beliau memperlakukan istrinya bak seorang putri raja. Pemandangan seperti ini memberi kesan begitu mendalam yang menunjukkan ketawadhu'an beliau.
Sebagai Nabi yang diutus untuk umat manusia, Beliau bersikap tawadhu kepada istri, mempersilakan lutut beliau sebagai tumpuan, membantu pekerjaan rumah, membahagiakan istri, sama sekali tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau.
2. Sering Mencium Istri
Rasulullah SAW adalah sosok suami yang sangat romantis. Satu hal romantis dan dapat menimbulkan rasa kasih sayang adalah membiasakan mencium pasangan ketika hendak bepergian atau baru pulang.Rasulullah SAW sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
Dari Aisyah rahiyallahu 'anha, bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau sholat dan tidak mengulangi wudhu-nya. (HR 'Abdurrazaq)
3. Makan Sepiring Berdua
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Saya dahulu biasa makan bubur bersama Nabi shollallahu 'alaihi wasallam." (HR. Al-Bukhari)
Beliau juga berkat: "Aku biasa minum dari gelas yang sama (dengan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam) bahkan ketika haidh, lalu Nabi mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum." (HR Abdurrazaq)
Dalam riwayat imam Muslim, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah dan beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR Muslim)
4. Menyuapi Istri
Dari Saad bin Abi Waqqosh radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu." (Mutafaqun 'Alaih)
Apabila seorang istri makan bersama suaminya dan suami menyuapi makanan itu ke mulut isterinya, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan hal itu akan memperkokoh kecintaan istrinya. Sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, bahwa saling menyuapi dapat menguatkan jalinan kasih sayang antara suami dan istri.
5. Berlemah Lembut, Melayani dan Memanjakan Istri Ketika Sakit
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (Mutafaqun 'Alaih)
6. Bersenda Gurau dengan Istri
Dalam membangun kemesraan, beliau Rasulullah SAW sering bermain dan mencandai istri beliau. Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata tentang Rasulullah SAW: "Beliau orang yang suka bercanda dengan istrinya." (HR Al-Bukhari)
Sayyidah Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa melihat tingkah keduanya. (HR an-Nasa'i)
Umul Mukminin Aisyah menceritakan: "Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seperti gadis muda yang ramping. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau berkata kepadaku: "Kemarilah! sekarang kita berlomba lari." Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau.Beliau hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau menantangku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata: "Inilah penebus kekalahan yang lalu!" (HR Ahmad)
7. Sering Memberi Hadiah untuk Istri
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya: "Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu." Ia (Ummu Kultsum) berkata: "Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan hadiah itu dikembalikan kepada beliau. Lalu Rasulullah memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak Kasturi, sedang sisa minyak Kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah." (HR Ahmad)