5 Ayat Yasin tentang Fenomena Alam Berikut Penjelasannya
loading...
A
A
A
Ayat Yasin tentang fenomena alam menjadi bukti dan tanda-tanda kebesaran Allah Yang Maha Agung. Berikut ini lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin.
Untuk diketahui, kandungan Surat Yasin meliputi pokok-pokok keimanan (tauhid), tanda-tanda kekuasaan Allah (fenomena alam), peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.
Adapun keutamaan membaca Surat Yasin diterangkan oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dalam Hadis berikut:
مَنْ قَرَأَ يس فِيْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ
Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR At Thabroni, Al-Baihaqi, Ad-Darimi. Disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Riwayat lain dari Ma'qol bin Yasar: "Bacalah untuk orang mati di antara kamu Surat Yasin." (HR Ibnu Hibban, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, an-Nasai, Al-Hakim, Ath-Thobroni, Al-Baihaqi)
Berikut lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin:
1. Tanah yang Tandus dan Gersang Menjadi Hidup
Salah satu fenomena alam dalam Surat Yasin adalah tanah yang tandus dan gersang hidup menjadi hidup. fenomena alam ini termasuk salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 33.
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan." (QS Yasin Ayat 33)
Mengutip tafsir Kemenag, salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan adanya hari kebangkitan, ialah adanya tanah yang semula mati, tandus dan gersang menjadi hidup dengan turunnya hujan dari langit. Bermacam-macam tanaman pun tumbuh sehingga menghasilkan bahan makanan bagi manusia dan makhluk lainnya di bumi. Manusia dan makhluk hidup memperoleh makanan untuk kelangsungan hidupnya. Di samping itu, hasil-hasil bumi itu dapat pula dijadikan bahan perniagaan untuk diperdagangkan oleh manusia.
Pada ayat berikutnya, Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air. agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?" (QS Yasin 34-35)
2. Penciptaan yang Berpasang-pasangan
Ayat fenomena alam berikutnya adalah penciptaan segala sesuatu yang berpasang-pasangan. Tak hanya manusia diciptakan berpasangan, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 36:
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin Ayat 36)
Pada ayat ini diterangkan bukti kekuasaan Allah, yaitu menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan lelaki dan perempuan, maupun berpasangan sifat, besar dan kecil, kuat dan lemah, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dan lain sebagainya.
Bahkan terjadi juga pada arus listrik, yaitu arus positif dan negatif yang kemudian menimbulkan kekuatan dan menghasilkan tenaga listrik yang bermanfaat bagi manusia.
3. Peristiwa Siang dan Malam
Fenomena alam berikutnya adalah peristiwa siang dan malam. Allah menceritakan hal ini dalam Surat Yasin Ayat 37.
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan." (QS. Yasin Ayat 37)
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bukti yang lain tentang kekuasaan-Nya yaitu adanya waktu malam. Allah menanggalkan siang dan mendatangkan malam, tiba-tiba manusia berada dalam kegelapan.
Ayat ini meletakkan dasar-dasar bagi ilmu pengetahuan alam dan ilmu falak. Terjadinya siang dan malam karena bergeraknya tata surya, terutama bumi dan matahari, sehingga bagian muka bumi yang terkena cahaya matahari mengalami siang, dan bagian yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam. Hal ini terjadi silih berganti.
Adanya siang dan malam juga berfaedah bagi manusia. Waktu siang mereka gunakan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan waktu malam digunakan untuk beristirahat.
Untuk diketahui, kandungan Surat Yasin meliputi pokok-pokok keimanan (tauhid), tanda-tanda kekuasaan Allah (fenomena alam), peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.
Adapun keutamaan membaca Surat Yasin diterangkan oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dalam Hadis berikut:
مَنْ قَرَأَ يس فِيْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ
Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR At Thabroni, Al-Baihaqi, Ad-Darimi. Disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Riwayat lain dari Ma'qol bin Yasar: "Bacalah untuk orang mati di antara kamu Surat Yasin." (HR Ibnu Hibban, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, an-Nasai, Al-Hakim, Ath-Thobroni, Al-Baihaqi)
Berikut lima ayat tentang fenomena alam dalam Surat Yasin:
1. Tanah yang Tandus dan Gersang Menjadi Hidup
Salah satu fenomena alam dalam Surat Yasin adalah tanah yang tandus dan gersang hidup menjadi hidup. fenomena alam ini termasuk salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 33.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الۡاَرۡضُ الۡمَيۡتَةُ ۖۚ اَحۡيَيۡنٰهَا وَاَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبًّا فَمِنۡهُ يَاۡكُلُوۡنَ
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan." (QS Yasin Ayat 33)
Mengutip tafsir Kemenag, salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan adanya hari kebangkitan, ialah adanya tanah yang semula mati, tandus dan gersang menjadi hidup dengan turunnya hujan dari langit. Bermacam-macam tanaman pun tumbuh sehingga menghasilkan bahan makanan bagi manusia dan makhluk lainnya di bumi. Manusia dan makhluk hidup memperoleh makanan untuk kelangsungan hidupnya. Di samping itu, hasil-hasil bumi itu dapat pula dijadikan bahan perniagaan untuk diperdagangkan oleh manusia.
Pada ayat berikutnya, Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air. agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?" (QS Yasin 34-35)
2. Penciptaan yang Berpasang-pasangan
Ayat fenomena alam berikutnya adalah penciptaan segala sesuatu yang berpasang-pasangan. Tak hanya manusia diciptakan berpasangan, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin Ayat 36:
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡ خَلَقَ الۡاَزۡوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۡۢبِتُ الۡاَرۡضُ وَمِنۡ اَنۡفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin Ayat 36)
Pada ayat ini diterangkan bukti kekuasaan Allah, yaitu menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan lelaki dan perempuan, maupun berpasangan sifat, besar dan kecil, kuat dan lemah, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dan lain sebagainya.
Bahkan terjadi juga pada arus listrik, yaitu arus positif dan negatif yang kemudian menimbulkan kekuatan dan menghasilkan tenaga listrik yang bermanfaat bagi manusia.
3. Peristiwa Siang dan Malam
Fenomena alam berikutnya adalah peristiwa siang dan malam. Allah menceritakan hal ini dalam Surat Yasin Ayat 37.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيۡلُ ۖۚ نَسۡلَخُ مِنۡهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمۡ مُّظۡلِمُوۡنَۙ
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan." (QS. Yasin Ayat 37)
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bukti yang lain tentang kekuasaan-Nya yaitu adanya waktu malam. Allah menanggalkan siang dan mendatangkan malam, tiba-tiba manusia berada dalam kegelapan.
Ayat ini meletakkan dasar-dasar bagi ilmu pengetahuan alam dan ilmu falak. Terjadinya siang dan malam karena bergeraknya tata surya, terutama bumi dan matahari, sehingga bagian muka bumi yang terkena cahaya matahari mengalami siang, dan bagian yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam. Hal ini terjadi silih berganti.
Adanya siang dan malam juga berfaedah bagi manusia. Waktu siang mereka gunakan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan waktu malam digunakan untuk beristirahat.