8 Dampak Maksiat yang Membahayakan di Dunia dan Akhirat

Senin, 31 Oktober 2022 - 07:30 WIB
loading...
8 Dampak Maksiat yang...
Kerasnya azab dari Allah akibat maksiat hanya Allah yang mengetahui-Nya. Namun, pengaruh dan bahaya maksiat sudah dapat dirasakan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Maksiat dan suka melanggar perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat membahayakan orang Islam di dunia dan akhirat. Kerasnya azab dari Allah akibat maksiat hanya Allah yang mengetahui-Nya. Namun, pengaruh dan bahaya maksiat sudah dapat dirasakan.

Di kitab 'ad-Da'u wa ad-Dawa' karya Imam Ibnul Qoyyim al-Jauzi, ada 8 akibat perbuatan maksiat yang membahayakan dan memberi efek negatif bagi kita. Karena itulah, kita harus wajib menjauhi dan meninggalkan maksiat secara totalitas. Bahaya akibat maksiat itu adalah :

1. Ilmu adalah sinar yang diletakkan Allah di dalam hati. Sedangkan maksiat yang memadamkan sinar tersebut.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya seorang mukmin, jika melakukan satu perbuatan dosa, maka ditorehkan di hatinya satu titik hitam. Jika ia bertaubat, berhenti dan minta ampun, maka hatinya akan dibuat mengkilat (lagi). Jika semakin sering berbuat dosa, maka titik-titik itu akan bertambah sampai menutupi hatinya. Itulah raan yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an."



Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

كَلَّا بَلْ   ۜ  رَا نَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ


"Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka."
(QS. Al-Muthaffifiin : 14)

2. Maksiat menghalangi rezeki

Dalam kitab Al Musnad diriwayatkan bahwa sesungguhnya seorang hamba akanterhalang dari mendapatkan rezeki karenadosa yang dia kerjakan.

Ketakwaan akan mendatangkan rezeki, sedangkan meninggalkannya akan mendatangkan kefakiran. Tidak ada sesuatu yang bisa mendatangkan rezeki yang semisal dengan meninggalkan kemaksiatan.

3. Menimbulkan rasa gundah dan gelisah di dalam hati

Hati yang selalu resah dirasakan oleh pelaku maksiat ketika menjalin hubungan antara dirinya dan Allah. Ia merasakan kegelisahan yang sama sekali tidak sebanding dengan kenikmatan yang ia dapat dari kemaksiatan.

Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

“Kebaikan selalu mendatangkan ketenangan, sedangkan kejelekan selalu mendatangkan kegelisahan.” (HR. Muslim)

4. Maksiat mendatangkan kesulitan

Orang yang bermaksiat akan selalu didatangi banyak kesulitan dalam hidupnya. Dirinya tidak akan mendapatkan pemecahan masalah kecuali akan datang kesulitan yang baru lagi. Berbeda dengan orang yang bertakwa. Allah selalu memberikan jalan keluar terbaik setiap ada masalah dan akan mendapat keringanan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَ لٰـكِنْ كَا نُوْا هُمُ الظّٰلِمِيْنَ


"Dan tidaklah Kami menzalimi mereka (ditimpa banyak kesulitan), tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri (bermaksiat)."(QS. Az-Zukhruf : 76)

5. Menimbulkan kegelapan dalam hati

Kegelapan maksiat akan menutupi hatinya. Semakin banyak bermaksiat maka kegelapan makin gelap hingga apapun yang berada di sekelilingnya tidak nampak. Sebaliknya, ketaatan adalah cahaya. Ketaatan akan menyebabkan timbulnya sinar yang membuka jalan kebenaran bagi manusia.

6. Maksiat melemahkan hati dan badan

Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, maka kuatlah badannya. Tapi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah. Tidak ada kekuatan dalam dirinya. Maksiat akan terus menerus melemahkannya hingga habislah kehidupannya. Orang seperti itu akan rugi, di dunia akan lemah dan di akhirat akan mendapat siksa dan azab yang mengerikan.

7. Maksiat menghalangi ketaatan

Manusia yang bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pendosa. Hukuman bagi pendosa adalah terhalangnya dirinya dari mentaati Allah. Maksiat itulah penghalangnya. Maksiat itulah yang menghalanginya dari perbuatan taat kepada Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

... ْ ۗ وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوٰٮهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ


"... Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Qasas : 50)

8. Maksiat akan mengikis keberkahan umur

Hidup sebenarnya adalah kehidupan hati. Sedangkan hati dan umur ini sejatinya adalah milik Allah. Jika waktu dalam hidupnya digunakan untuk selalu bersama Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka itulah merupakan umur yang sebenarnya, banyak keberkahan di dalamnya.

Sedangkan jika hari-hari senantiasa disibukkan dengan maksiat, maka hilanglah hakikat umur dan menyebabkan hilangnya keberkahan hingga akhirnya menyesal dan berkata : "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.""(QS. Al-Fajr : 24)



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)