Catatan Mualaf Jerman Wilfred Hoffman tentang Injil dan Israel

Kamis, 01 Desember 2022 - 18:22 WIB
loading...
A A A
Para pengkritik Shalibi menunjukkan bahwa hanya ada sedikit sekali nama-nama kuno yang sama di Palestina dan selatan Hijaz. Walaupun bukti ini tidaklah mematikan, karena adalah hal biasa bila para perantau selalu cenderung menamakan kota-kota baru mereka dengan nama-nama kota yang pernah mereka tinggali. Contohnya, Bismark, Dakota Utara, Athena, dan Pennsylvania.

Yang lebih penting bahwa metode Shalibi telah memungkinkan ia membuktikan kebenaran riwayat-riwayat Al-Qur'an tentang nabi-nabi Yahudi, dan berkesimpulan bahwa rekaman Al-Qur'an terhadap kejadian-kejadian dalam Injil bukan hanya menukil isi Taurat yang terserak dan disebarkan dari mulut ke mulut --sebagaimana kecenderungan sebagian ilmuwan Barat. Shalibi berpendapat bahwa Al-Qur'an mengandung teks-teks orisinal terhadap kejadian-kejadian dalam Taurat.



Upaya Shalibi bukan hanya berhasil menyingkap lokasi Orshelin I di daerah Asir (al-Sharim 35 km ke utara dari Nimas) dan 'And (sebuah Oase Janiniyah pada Telaga Wadi Bisya) semata, akan tetapi juga mampu menemukan lokasi Sodom dan Gomorah, juga aliran asli sungai Yordan (lembah gunung Sarat).

Jika analisis bahasa ini mampu membuktikan hujahnya, maka Shalibi berhasil menyingkap banyak rahasia sejarah dalam Injil dan Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat semua tradisi yang menghubungkan akidah Musa dan Islam dengan "Bapak Spiritual", Ibrahim sebagai penyatu. Apa pun yang terjadi, Shalibi berkeyakinan penuh bahwa Ibrahim as pernah hidup di daerah Rijal Alama dan di selatan Thaif.

Dengan kata lain, hasil penelitiannya menambah kebenaran ritus-ritus haji (Mekkah, Arafat, Muzdalifah, dan Mina).

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)