Rasulullah Suka Bercanda dan Tertawa tetapi Tidak Melampaui Batas

Sabtu, 10 Desember 2022 - 13:12 WIB
loading...
Rasulullah Suka Bercanda dan Tertawa tetapi Tidak Melampaui Batas
Rasulullah SAW sering mengajak istri, dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau, untuk mengambil hati, dan membuat mereka gembira, namun canda beliau sangat terkontrol oleh akhlaknya yang sangat luhur. Foto ilustrasi/ist
A A A
Menunjukkan wajah yang ceria, gembira, segar, berseri-seri adalah termasuk akhlak yang mulia dalam Islam. Seorang muslim hendaknya tidak menampilkan muka yang kusut, cemberut, suntuk, dan ruwet seakan-akan semua kesusahan hanya menimpa dirinya.

Karena itulah Islam membolehkan jamaaah muslimin untuk bercanda dan tertawa , tentu saja dalam batas yang wajar, tidak berlebih-lebihan, dan tidak bercanda yang mengandung unsur dusta.



Seperti yang diriwayatkan dalam banyak hadis bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Sallam juga kerap bercanda dan tertawa. Sebagai manusia biasa, kadang kala beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bercanda dan tertawa, baik kepada para sahabat bahkan dengan istri-istri beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau sering mengajak istri, dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau, untuk mengambil hati, dan membuat mereka gembira.

Namun canda beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat terkontrol oleh akhlak beliau yang sangat luhur. Canda tawa beliau tidak berlebih-lebihan, tetap ada batasannya. Bila tertawa, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu pula, meski dalam keadaan bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Sallam lebih sering tersenyum dalam bercanda daripada tertawa terbahak-bahak.

Syaikh Bakar Muhammad Ibrahim menjelaskan dalam Al-Anbiya wa Al Sholihuun Yadhakuun wa Yabkuun bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Sallam tidak pernah tertawa kelewatan hingga mengurangi kharisma, kewibawaan, dan kesantunan pekertinya. Dalam banyak hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Sallam sosok yang tidak tertawa terbahak-bahak, tawa beliau hanya sebatas senyum, dan sangat murah senyum.

Dituturkan ‘Aisyah Radhiyallahu anha : "Aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan lidahnya, namun beliau hanya tersenyum. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Wahai, Rasulullah! Apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

نَعَمْ ! غَيْرَ أَنِّي لاَ أَقُوْلُ إِلاَّ حَقًّا


Betul, hanya saja aku selalu berkata benar. (HR. Ahmad)

Contoh Kisah Canda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

1. Pengadilan Domba

Diriwayatkan oleh Abu Dzarr Radhiyallahu'anhu, saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang duduk, tak jauh darinya ada dua ekor domba yang saling mendekat. Kemudian salah satunya menanduk hingga yang satunya jatuh. Menyaaksikan peristiwa itu Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersenyum. 'Apa yang membuatmu tersenyum wahai rasul?" tanya seorang sahabat. Beliau menjawab :

"Aku tertegun dengan pemandangan yang hadir di hadapanku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kedua binatang itu akan menjalani proses pengadilan di hari kiamat kelak".

2. Harga Mahal Hamba Sahaya

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bercerita, ada seorang pria dusun bernama Zahir bin Haram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukainya. Hanya saja tampang pria ini jelek.

Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuinya ketika ia sedang menjual barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memeluknya dari belakang, sehingga ia tidak dapat melihat beliau. Zahir bin Harampun berseru: “Lepaskan aku! Siapakah ini?”

Setelah menoleh iapun mengetahui, ternyata yang memeluknya ialah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Maka iapun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merapatkan punggungnya ke dada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata: “Siapakah yang sudi membeli hamba sahaya ini?”

Dia menyahut,”Demi Allah, wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Jika demikian aku tidak akan laku dijual!”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas: “Justru di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala engkau sangat mahal harganya!”

3. Menggoda Ummul Mukminin Aisyah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sering kali bercanda dan menggoda Aisyah Radhiyallahu anha.
Suatu kali beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Aku tahu kapan engkau suka kepadaku dan kapan engkau marah kepadaku,” Aku (‘Aisyah) menyahut: “Darimana engkau tahu?”

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Kalau engkau suka kepadaku engkau akan mengatakan, ‘Tidak, demi Rabb Muhammad,’ dan kalau engkau marah kepadaku engkau akan mengatakan, “Tidak, demi Rabb Ibrahim”.

Aku (‘Aisyah) menjawab: “Benar, demi Allah! Tidaklah aku menghindari melainkan namamu saja.”

4. Bercanda dengan al-Hasan bin Ali Radhiyallahu anhu

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan al-Hasan bin Ali Radhiyallahu'anhu. Ia melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.”

5. Ummu Sulaim Menghunus Pisau

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu‘anhu, kala Perang Hunain berkecamuk, Abu Thalhah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bercanda perihal istrinya, Ummu Sulaim. "Tidak kah engkau melihat Ummu Sulaim berkalung pisau?" seru Abu Thalhah.

Lantas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengonfirmasikan hal itu pada yang bersangkutan. "Apa yang kau lakukan wahai Ummu Sulaim? tanya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ummu Sulaim menjawab, "Aku bermaksud, jika ada musuh mendatangiku, aku bisa membela diri dengan pisau ini."
(HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Hisyam. Shahîh al-Jami’ish-Shaghir)

Ummu Sulaim adalah seorang sahabat wanita dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau adalah ibunda dari sahabat mulia, Anas bin Malik radhiyallahu‘anhu.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2326 seconds (0.1#10.140)