Asbabun Nuzul Surat Saba yang Jarang Diketahui

Sabtu, 31 Desember 2022 - 16:27 WIB
loading...
Asbabun Nuzul Surat...
Dinamakan Surat Saba karena di dalamnya diceritakan kisah kaum Saba, satu kabilah Arab yang tinggal di Selatan negeri Yaman. Foto/dok Pinterest
A A A
Surat Saba merupakan surah ke-34 dalam Al Qur'an terdiri dari 54 ayat, diturunkan sesudah surat Luqman. Dinamakan Saba' karena di dalamnya diceritakan kisah kaum Saba', satu kabilah Arab yang tinggal di Selatan negeri Yaman.

Asbabun Nuzul (sebab turunnya) Surat Saba' ini dijelaskan dalam dua ayat yakni ayat ke-15 dan 34. Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ

Artinya: "Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." (QS Saba Ayat 15)

Dalam Buku "Asbabun Nuzul: Sebab Sebab Turunnya Al-Quran" karya Imam As-Suyuti dijelaskan riwayat Ibnu Abi Hatim dari Ali bin Rabah, dia mengatakan, seseorang bercerita kepadaku, bahwa Fatwah bin Masik Al Ghathafani menghadap Rasulullah SAW dan berkata: "Ya Nabiyallah. Di zaman jahiliyah kaum Saba' merupakan kaum yang gagah dan kuat. Aku takut sekiranya mereka menolak masuk Islam. Apakah aku boleh memerangi mereka?" Rasulullah SAW berkata: "Aku tidak diperintahkan apa-apa berkenaan dengan mereka."

Maka turunlah ayat ini: "Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.

Pada Ayat 34, Allah berfirman:

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ اِلَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ

Artinya: "Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, 'Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan." (QS. Saba Ayat 34)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, dari jalur Sufyan dari Ashim, dari Ibnu Razin, dia mengatakan, bahwa salah seorang dari dua orang yang berserikat di dalam dagangnya pergi ke Syam, sedang seorang menetap di Mekkah.

Ketika mendengar berita diutusnya seorang Nabi, dia menulis surat kepada temannya yang ada di Mekkah menanyakan berita itu. Dia menerima jawaban bahwa tidak seorang pun dari golongan Quraisy yang mengikutinya kecuali orang-orang yang hina dan miskin.

Setelah menerima jawaban itu, dia meninggalkan dagangannya dan meminta temannya untuk mengantarnya kepada Nabi, karena dia pernah membaca beberapa kitab tentang kenabian.

Menghadaplah dia kepada Nabi Muhammad SAW sambil berkata: "Kepada apakah engkau mengajak kami?" Rasulullah SAW menjelaskannya. Berkatalah orang tersebut: "Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Rasulullah."

Rasulullah SAW bertanya: "Dengan pengetahuan apa engkau berbuat demikian?" Dia menjawab: "Tidak diutus seorang Nabi kecuali pengikutnya adalah orang-orang yang hina dan lemah dan orang-orang miskin."

Maka turunlah ayat 34 di atas: "Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikan."

Rasulullah SAW mengutus seseorang untuk menyampaikan berita kepada orang itu, bahwa ucapannya dibenarkan oleh wahyu Allah.

Sekadar informasi, kaum Saba' pada mulanya menyembah matahari. Namun setelah pimpinan kerajaan dipegang Ratu Balqis, mereka menjadi kaum beriman dengan mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Sulaiman.

Tetapi, lama-kelamaan kaum Saba' menjadi sombong dan lupa bahwa kemakmuran yang mereka miliki adalah anugerah dari Yang Mahakuasa dan Maha Pemurah. Allah dengan perantaraan Rasul-Nya memerintahkan agar mereka mensyukur karunia Allah yang dilimpahkan kepada mereka.

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)