QS. Saba Ayat 1

اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَلَـهُ الۡحَمۡدُ فِى الۡاٰخِرَةِ ؕ وَهُوَ الۡحَكِيۡمُ الۡخَبِيۡرُ‏
Alhamdu lillaahil lazii lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardi wa lahul hamdu fil aakhirah; wa Huwal Hakiimul Khabiir
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan segala puji di akhirat bagi Allah. Dan Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.
Juz ke-22
Tafsir
Pada bagian pungkasan Surah al-Ahzàb Allah menegaskan pen-tingnya menunaikan amanat. Di sana Allah juga mengancam orang munafik dan kafir dengan azab yang pedih dan mengampuni dosa orang yang bertobat, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Surah Saba’ lantas diawali dengan pujian kepada Allah, Pemilik apa saja yang ada di langit dan bumi. Segala puji bagi Allah yang memiliki, menguasai, dan mengatur apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan segala puji di akhirat juga bagi Allah karena Dialah Penguasa dan Pengendali kehidupan akhirat. Dan Dialah Yang Mahabijaksana dalam tindakan dan ciptaan-Nya, Mahateliti sehingga mengetahui semua urusan secara rinci.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang berhak menerima segala pujian karena Dia yang menciptakan semua yang ada di langit dan di bumi. Dialah pemilik yang sebenarnya, tidak ada seorang pun yang bersekutu dengan Allah dalam menciptakan dan memilikinya.

Allah pula yang mengatur dan mengurusnya serta melimpahkan karunia-Nya agar semuanya berjalan dengan tertib dan teratur. Oleh sebab itu, tidak ada yang patut memperoleh pujian kecuali Allah, tidak ada yang patut disembah dan dipanjatkan doa kecuali kepada Allah. Adapun orang-orang yang menyembah dan memuja patung-patung atau yang lainnya adalah orang-orang yang tidak mempergunakan akal.

Banyak sekali bukti yang menunjukkan wujud dan keesaan Allah yang terdapat di bumi dan di langit. Bila manusia mau memperhatikan, tentu dia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Pencipta semua alam ini adalah Allah Yang Maha Esa, Mahakuasa, dan Maha Pencipta. Hanya Allah yang berhak disembah dan dipuji, walaupun Dia sendiri tidak memerlukan pujian dari hamba dan makhluk-Nya. Hanya makhluk-makhluk-Nya yang harus memuja dan memuji-Nya, karena begitu besar dan banyaknya karunia yang dilimpahkan kepadanya. Sekiranya tidak ada yang menyembah dan memuji-Nya atau semua makhluk-Nya kafir dan ingkar terhadap nikmat dan karunia-Nya, maka hal itu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

"Jika kamu dan orang yang ada di bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji." (Ibrahim/14: 8)

Untuk menyadarkan manusia agar mau menggunakan akalnya, Allah menerangkan bahwa semua makhluk-Nya di langit dan di bumi bertasbih memuji-Nya, termasuk burung-burung yang terbang di udara. Allah berfirman:

Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh, telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (an-Nur/24: 41)

Ayat selanjutnya menegaskan bahwa Allah yang berhak dipuji di akhirat nanti, karena Dia yang mempunyai kekuasaan di sana, dan bertindak dengan adil dan bijaksana dalam memperhitungkan dan membalas perbuatan hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang dirugikan dalam perhitungan perbuatannya, yang baik dibalas dengan kebaikan, dan yang jahat dibalas dengan siksa yang setimpal, bahkan dengan rahmat dan karunia-Nya satu perbuatan yang baik dibalas dengan berlipat ganda. Di dalam ayat lain diterangkan bagaimana besarnya pujian hamba-hamba-Nya yang beriman terhadap nikmat yang dikaruniakan kepada mereka sebagai balasan atas perbuatannya selama hidup di dunia dengan firman-Nya:

Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (az-Zumar/39: 74)

Dan firman-Nya:

Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri, yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu." (Fathir/35: 34-35)

Kemudian Allah menegaskan bahwa Dialah Yang Mahabijaksana, berbuat dan bertindak, serta mengatur dan mengendalikan urusan dunia dan akhirat serta alam seluruhnya. Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan segala urusan. Dia Mengetahui segala-galanya dengan ilmu-Nya Yang Mahaluas.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Saba
Surat Saba' terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Luqman. Dinamakan Saba' karena didalamnya terdapat kisah kaum Saba'. Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini. Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Sabaiyyah, ibukotanya Ma'rib; telah dapat membangun suatu bendungan raksasa, yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri meka subur dan makmur. Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya kepada mereka, serta mereka mengingkari pula seruan para rasul. Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpahkan kepada mereka azab berupa sailul 'arim (banjir yang besar) yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Setelah bendungan ma'rib bobol negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka hancur.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.