QS. Al-Mu’minun Ayat 10

اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْن
Ulaaa'ika humul waarisuun
Mereka itulah orang yang akan mewarisi,
Juz ke-18
Tafsir
Demikianlah sifat-sifat orang mukmin yang akan meraih keberuntungan. Sebagai ganjarannya, mereka itulah orang yang akan mewarisi, yakni mewarisi dan memperoleh surga Firdaus. Mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan kebahagiaan-nya.
Memelihara salat yang lima waktu. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat yang ketujuh, yaitu orang mukmin yang berbahagia itu selalu memelihara dan memperhatikan salat lima waktu secara sempurna, tepat waktu, dan memenuhi persyaratan dan rukun-rukun. Ayat ini tidak sama dengan ayat kedua di atas, sebab di sana disebutkan bahwa mereka khusyuk dalam salatnya, sedangkan di sini disebutkan, bahwa mereka selalu memelihara salat dengan tertib dan teratur. Kelompok ayat-ayat ini dimulai dengan menyebutkan salat dan disudahi pula dengan menyebut salat, hal ini memberi peringatan betapa pentingnya salat yang telah dijadikan tiang agama. Rasulullah pernah bersabda, "Barang siapa yang mendirikan salat sungguh ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkan salat, sungguh ia telah merobohkan agama." Berikut penjelasan hadis mengenai keutamaan salat:

Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, saya bertanya kepada Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai Allah, Nabi menjawab, salat pada waktunya, kemudian apa? Nabi menjawab, birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua). Kemudian apa lagi? Nabi bersabda, jihad di jalan Allah. (Riwayat asy-Syaikhan)

Tersebut pula dalam sebuah hadis Nabi saw:

Dari sauban, Nabi bersabda, "Istiqamahlah kamu dan jangan menghitung-hitung. Ketahuilah bahwa perbuatanmu yang paling baik ialah salat, dan tidak ada orang yang menjaga salat melainkan orang yang beriman. (Riwayat Ahmad, al-hakim dan al-Baihaqi)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Mu’minun
Surat Al Mu'minuun terdiri atas 118 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai Al Mu'minuun, karena permulaan ayat ini manerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketenteraman jiwa mereka di dunia. Demikian tingginya sifat-sifat itu, hingga ia telah menjadi akhlak bagi Nabi Muhammad s.a.w.