QS. Taha Ayat 115

وَلَـقَدۡ عَهِدۡنَاۤ اِلٰٓى اٰدَمَ مِنۡ قَبۡلُ فَنَسِىَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهٗ عَزۡمًا
Wa laqad 'ahidnaaa ilaaa Aadama min qablu fanasiya wa lam najid lahuu 'azmaa
Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.
Juz ke-16
Tafsir
Ayat-ayat berikut mengisahkan peristiwa yang terjadi pada Adam dan pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah. Kisah ini diawali dengan peringatan Allah atas tipu daya iblis. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu untuk menjauhi iblis yang selalu berusaha menyesatkannya. Tetapi karena iblis pandai merayu maka dia lupa akan perintah itu. Dia lalu mengikuti ajakan iblis dan terjerumus sehingga melanggar larangan Allah. Dan saat itu tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat untuk menolak rayuan iblis.”
Pada ayat ini Allah telah menerangkan bahwa Dia telah mengamanatkan kepada Adam supaya selalu waspada terhadap Iblis yang merupakan musuhnya dan musuh istrinya Hawa. Memang Iblis telah memperdayakannya dengan bujuk rayunya dan mengatakan kepadanya bahwa pohon khuldi (keabadian) itu pohon yang paling baik, barang siapa memakan buahnya pastilah dia akan kekal di dalam surga. Karena keinginannya yang sangat agar dia kekal di dalam surga menikmati karunia Allah yang tiada putus-putusnya, maka Adam lupa akan amanat Allah dan larangan-Nya untuk tidak makan buah khuldi itu. Adam lupa bahwa Iblis itu musuhnya yang hendak menjerumuskannya ke lembah dosa. Adam lupa bahwa Allah melarangnya memakan buah yang dilarang itu sehingga dimakannya buah itu. Di sini tampak bahwa Adam yang sudah memiliki pengetahuan tentang niat buruk Iblis masih dapat diperdayakan dengan janji-janji yang menarik dikemukakan Iblis kepadanya apalagi manusia biasa, oleh sebab itu seseorang harus mempunyai kemauan yang kuat dan tekad yang membaja tidak akan dapat dipengaruhi oleh siapapun dan janji apapun, dia harus selalu ingat dan waspada dan mati-matian mempertahankan pendirian dan kepercayaannya agar tidak bisa digoda oleh Iblis.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: