QS. An-Nisa Ayat 118

لَّـعَنَهُ اللّٰهُ‌ ۘ وَقَالَ لَاَ تَّخِذَنَّ مِنۡ عِبَادِكَ نَصِيۡبًا مَّفۡرُوۡضًا
La'anahul laah; wa qoola la attakhizanna min 'ibaadika nasiibam mafruudaa
yang dilaknati Allah, dan (setan) itu mengatakan, "Aku pasti akan mengambil bagian tertentu dari hamba-hamba-Mu,
Juz ke-5
Tafsir
Mereka dilaknati Allah, yaitu dijauhkan rahmat dan karunia serta kebajikan dari-Nya dan setan itu mengatakan, "Aku pasti akan selalu berusaha mengambil bagian tertentu yang telah Engkau tentukan bagiku dari hamba-hamba-Mu yang durhaka kepada-Mu.
Setan itu selain mempunyai sifat durhaka, ia juga telah mendapat laknat dan murka dari Allah. Mereka telah bertambah jauh dari rahmat dan karunia-Nya, karena mereka selalu berusaha mengajak manusia mengerjakan kejahatan dan mengerjakan larangan-larangannya, dengan membisik-bisikan dan menjadikan manusia memandang baik perbuatan-perbuatan terlarang itu.

Setan menyatakan kepada Allah bahwa ia akan mempengaruhi sebagian manusia, sehingga mereka mengikuti kehendaknya, serta menjadi hamba yang durhaka seperti dia. Pernyataan ini akan dilaksanakannya dengan segala macam cara dan usaha dan dengan segala kepandaian yang ada padanya.

Dipahami pula dari ayat ini bahwa manusia itu ada yang taat kepada Allah dan tidak dapat digoda setan serta ada pula yang tidak taat kepada Allah dan dapat digodanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang menyatakan bahwa manusia itu mempunyai kesediaan untuk berbuat baik dan kesediaan untuk berbuat jahat. Allah berfirman:

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan). (al-Balad/90:10).

Setan berusaha memanfaatkan potensi untuk berbuat jahat yang ada pada manusia untuk melaksanakan pernyataannya kepada Allah. Pada sebagian manusia potensi untuk berbuat jahat itu tidak dapat dimanfaatkan oleh setan, karena potensi untuk itu telah dihambat pertumbuhannya oleh potensi kebaikan yang telah berkembang dan tumbuh pada dirinya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nisa
Surat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surat An Nisaa' dengan sebutan: Surat An Nisaa' Al Kubraa (surat An Nisaa' yang besar), sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan: Surat An Nisaa' Ash Shughraa (surat An Nisaa' yang kecil).
Mewarnai Rambut Uban...
Mewarnai Rambut Uban Menjadi Hitam: Beda Hukum Antara yang Tua dan Muda

Hukum mewarnai rambut dalam Islam adalah boleh bahkan dianjurkan. Hal ini berbeda dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang tidak memperkenankan menyemir rambut dan merombaknya.

Makna Ular Masuk Rumah...
Makna Ular Masuk Rumah dalam Islam

Makna ular masuk rumah dalam Islam ini penting diketahui umat Muslim. Dalam Islam, ular sering dikaitkan dengan jin atau makhluk gaib. Begini penjelasannya

Surat Al-Ikhlas: Kisah...
Surat Al-Ikhlas: Kisah Sahabat Nabi SAW yang Rutin Membacanya Setiap Salat

Setidaknya ada dua kisah tentang sahabat Nabi SAW yang rutin membaca surat Al-Ikhlas dalam salatnya. Kisah pertama diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Sahih al-Bukhari.

5 Khasiat Wirid Surat...
5 Khasiat Wirid Surat Al Mulk Ayat 14: Dipandang Menjadi Berwibawa

Secara khusus, surat Al Mulk ayat ke-14 diyakini mempunyai beberapa khasiat. Bacaan ayat tersebut juga biasa dijadikan bacaan zikir atau wirid. Begini penjelasannya.

Tata Cara Pembukaan...
Tata Cara Pembukaan Yasin dan Tahlil, Simak Urutannya

Tata cara pembukaan Yasin dan tahlil penting diketahui umat Muslim. Amalan seperti tahlil dan yasin ini merupakan tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) pada waktu-waktu tertentu.