QS. Al-Baqarah Ayat 122

يٰبَنِىۡٓ اِسۡرَآءِيۡلَ اذۡكُرُوۡا نِعۡمَتِىَ الَّتِىۡٓ اَنۡعَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ وَاَنِّىۡ فَضَّلۡتُكُمۡ عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَ
Yaa Baniii Israaa'iilaz-kuruu ni'matiyal latiii an'amtu 'alaikum wa annii faddaltukum 'alal 'aalamiin
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).
Juz ke-1
Tafsir
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, yakni nenek moyangmu dahulu, di antaranya nikmat berupa kebebasan dari kejaran Firaun, diutusnya banyak rasul, dan diturunkannya kitab-kitab suci; dan di antara nikmat-nikmat itu Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini pada masa itu dengan banyaknya para nabi yang diutus kepada kamu.
Ini menunjukkan bahwa Allah benar-benar sangat menyayangi hamba-Nya. Meskipun Bani Israil telah berkali-kali melakukan pelanggaran, mereka tetap saja diajak dengan harapan mereka dapat percaya kepada Nabi Muhammad. Selanjutnya, ayat 123 mengingatkan mereka dan semua orang untuk mempersiapkan diri menghadapi hari Kiamat.
Ayat ini mengingatkan lagi kepada Bani Israil akan nikmat yang pernah diberikan Allah kepada nenek moyang mereka. Allah telah melebihkan mereka dari bangsa-bangsa lain yang semasa dengan mereka.

Nikmat yang diberikan Allah itu adalah karena mereka selain berpegang kepada ajaran Allah, kepada keadilan dan kebenaran, mereka mempunyai sifat-sifat dan cita-cita yang mulia dan menjauhi sifat yang buruk dan mengekang keinginan dan hawa nafsu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Baqarah
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.