QS. Maryam Ayat 14

وَّبَرًّۢا بِوَالِدَيۡهِ وَلَمۡ يَكُنۡ جَبَّارًا عَصِيًّا‏
Wa barram biwaalidayhi wa lam yakum jabbaaran 'asiyyaa
dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka.
Juz ke-16
Tafsir
Dan dia juga sangat berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga mereka sangat menyayanginya, dan dia juga bukan orang yang sombong dan membanggakan nasabnya, dan bukan pula orang yang durhaka.
Ayat ini menjelaskan sifat Nabi Yahya yang selalu berbakti kepada kedua orang tuanya, karena berbakti kepada mereka itu dijadikan amal kebajikan setelah beribadah kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.(al-Isra/17: 23)

Di antara sifat Nabi Yahya lainnya ialah tidak sombong terhadap manusia yang lain, selalu rendah hati, seperti sifat yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad saw dalam firman Allah:

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. (asy-Syu'ara/26: 215)

Dan firman Allah:

Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. (Ali 'Imran/3: 159)

Oleh karena sifat sombong ini sangat buruk, sehingga menyebabkan Iblis dikutuk karena ia berlaku sombong, tidak mau sujud menghormati kepada Nabi Adam as, atas perintah Allah. Sifat yang terakhir di antara sifat Nabi Yahya yang terpuji adalah tidak pernah menentang perintah Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.