QS. An-Naml Ayat 14

وَجَحَدُوۡا بِهَا وَاسۡتَيۡقَنَـتۡهَاۤ اَنۡفُسُهُمۡ ظُلۡمًا وَّعُلُوًّا‌ ؕ فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الۡمُفۡسِدِيۡنَ
Wa jahaduu bihaa wastaiqanat haaa anfusuhum zulmanw-wa 'uluwwaa; fanzur kaifa kaana 'aaqibatul mufsidiin
Dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Juz ke-19
Tafsir
Allah mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya. Dan mereka mengingkarinya, yakni bukti-bukti kebenaran Nabi Musa, karena kezaliman dan kesombongannya dengan tidak mau mengakui bukti-bukti tersebut, padahal hati mereka meyakini kebenaran-nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Mereka pasti akan terkena sanksi berat dari Allah.
Mereka mendustakan bukti-bukti tersebut dengan perkataan, sedangkan di dalam hati kecil, mereka membenarkan bahwa Musa utusan Allah. Mereka ingkar karena hati mereka dipenuhi sifat zalim dan rasa sombong, akibatnya mereka tidak mau mengikuti kebenaran. Sikap mereka yang takabur, sombong, dan tinggi hati ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

... Tetapi mereka angkuh dan mereka memang kaum yang sombong. (al-Mu'minun/23: 46).

Hal ini merupakan peringatan bagi Nabi Muhammad dan umatnya. Mereka diseru untuk memperhatikan akibat yang dialami Fir'aun dan kaumnya, yaitu binasa tenggelam di laut, sebagaimana Allah berfirman:

Maka Kami hukum sebagian di antara mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan melalaikan ayat-ayat Kami. (al-A'raf/7: 136).

Ayat di atas juga merupakan peringatan bagi orang-orang yang mendustakan Nabi Muhammad. Mereka akan menerima akibat yang sama seperti orang-orang dahulu yang mendustakan ajaran-ajaran Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Naml
Surat An Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.