QS. At-Taubah Ayat 14

قَاتِلُوۡهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ اللّٰهُ بِاَيۡدِيۡكُمۡ وَيُخۡزِهِمۡ وَيَنۡصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ وَيَشۡفِ صُدُوۡرَ قَوۡمٍ مُّؤۡمِنِيۡنَۙ
Qootiluuhum yu'az zibhumul laahu bi aidiikum wa yukhzihim wa yansurkum 'alaihim wa yashfi suduura qawmim mu 'miniin
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,
Juz ke-10
Tafsir
Atas tiga alasan di atas, yakni merusak perjanjian damai untuk tidak saling mengganggu, berencana untuk mengusir Rasulullah dari tempat kediamannya, dan memulai untuk menyerang kaum muslimin, maka perangilah mereka, demi melaksanakan perintah Allah dan menggapai rida-Nya, bukan semata-mata untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi seperti rampasan perang. Dengan begitu, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan perantaraan tanganmu, dan melalui peperangan itu pula Dia akan menghina mereka dengan kekalahan dalam perang sehingga menjadi tawanan dan menolongmu dengan kemenangan atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, setelah mereka mengalami penyiksaan dari kaum musyrik Mekah dalam waktu yang cukup lama yang akhirnya mereka bisa dikalahkan dan agama Islam memperoleh kemuliaan.
Ayat ini memerintahkan kaum Muslimin agar memerangi orang musyrik karena mereka telah melanggar janji dan memerangi Rasul dan kaum Muslimin. Jika mereka melaksanakan perintah itu, pasti Allah akan menyiksa kaum musyrikin dengan kekuatan kaum mukmin. Allah menjadikan mereka hina dan Allah menolong orang-orang mukmin menghilangkan kesedihan mereka yang menderita akibat pengkhianatan pihak musyrikin.

Yang dimaksud dengan Allah menyiksa orang-orang musyrik dengan kekuatan kaum Muslimin ialah membunuh dan menghancurkan mereka dalam peperangan. Yang menjadikan mereka hina ialah karena kekalahan mereka dan mereka dijadikan tawanan dan budak.

Menurut riwayat Ikrimah dan ulama lain, orang mukmin yang hilang kesedihan hatinya, ialah suku Khuzaah, sedangkan menurut Ibnu 'Abbas suku Yaman dan Saba' yang telah masuk Islam yang pernah mendapat siksaan yang berat dari orang-orang musyrik Mekah. Mereka mengirimkan utusan mengadukan penderitaan mereka kepada Rasulullah di Medinah, maka Rasulullah menyampaikan salam dan kabar gembira, untuk menggembirakan hati mereka, sebab pertolongan Allah akan datang dalam waktu yang dekat.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Taubah
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.